Serangan

45 2 0
                                        

Enjoy!

****

Ini akhir pekan, Jungkook, Taehyung, Jimin, Yoongi, dan yang lainnya berkumpul di apartemen Hoseok. Katanya ingin menyemangati Hoseok yang akan dijodohkan ayahnya dengan anak kolega perusahaan ayahnya. Sial sekali memang, tapi memang begitulah para penguasa agar tetap berkuasa. Setidaknya menghibur Hoseok yang dua minggu lagi akan menikah paksa itu tak membuat mereka rugi, toh Hoseok yang traktir.

"Bagaimana rupa calon pasanganmu hyung?" Tanya Jimin.

"Aku tak peduli Jim, aku belum melihat wajahnya, begitu ayah menyodorkan map berisi informasi nya aku keburu merobeknya" jawab Hoseok cuek.

"Wah sayang sekali, kalau dia gendut, jelek dan pendek bagaimana hyung?" Tanya Jimin lagi.

"Kau sedang membicarakan dirimu?" Sembur Yoongi. Membuat yang berada disana terbahak dengan ucapannya.

"Yaaak! Park Yoongi, kau menghinaku?" Rajuk Jimin.

Plakk

"Berhenti mengubah margaku sesuka hatimu pendek!" Yoongi memukul kepala Jimin.

"Kau tunangan ku hyung, tapi kenapa tidak seperti mereka-mereka" tunjuk Jimin kearah Taehyung dan Jungkook dan kearah Namjoon serta Jin.

"Memang kenapa mereka?" Tanya Yoongi. Ia merasa tak ada yang aneh dengan dua pasang kekasih yang ditunjuk Jimin.

"Apa kau tak ingin seperti mereka?" Tanya Jimin lagi, sedang Yoongi masih menatap dua pasang kekasih itu, masih berusaha mencari maksud kalimat Jimin. Bagi Yoongi tak ada yang aneh, Namjoon dan Jin hanya duduk bersebelahan, sedangkan Taehyung duduk di karpet bulu disamping kaki Jungkook yang duduk disebelah Jin. Sungguh Yoongi tetap tak mengerti maksud kalimat Jimin yang ingin seperti mereka.

"Kau tak ingin bersikap lembut padaku hyung?" Tanya Jimin akhirnya, yang mana membuat Yoongi mengerti maksud perkataan Jimin tadi.

"Aah, kau ingin seperti mereka Jim?" Tanya Yoongi, sedangkan yang ditanya mengangguk dengan semangat.

"Jika kau ingin seperti mereka, setidaknya kau harus setinggi Taehyung atau Namjoon, baru aku akan bersikap manis padamu" mendengar ucapan Yoongi, semua yang berada di ruangan itu meledakkan tawa. Mereka tak habis pikir bagaimana bisa pasangan ini bertunangan jika mereka selalu berselisih seperti ini. Jimin yang merasa terhina, hanya merengut. Tak mau lagi membalas Yoongi, karena jika dibalas lagi tetap dia yang akan dihina Yoongi. Melihat kekasihnya merajuk, Yoongi membisikkan sesuatu yang langsung membuat wajah merengut Jimin menjadi wajah bahagia.

Tak perlu menjadi seperti mereka Jim, dengan kau yang seperti ini dan selalu mengalah untukku, itu sudah cukup.

"Aku mencintai mu hyung" sesaat setelah berkata seperti itu, Jimin mencium pelipis Yoongi, yang kemudian mendapatkan geplakan sayang pada kepalanya.

****

Seharian ini mereka habiskan untuk saling bercanda, dan sekedar minum bersama. Menghabiskan beberapa botol soju, beer, atau apapun yang mereka temukan dirumah Hoseok. Dan berencana menginap saat tak ada lagi yang sanggup bangun atau sekedar membuka mata. Namun sepertinya Jungkook tak ingin menginap, setelah memberikan gelas terakhir pada Taehyung, dia segera mengenakan jaketnya, kemudian menghubungi seseorang, setelahnya ia memapah Taehyung keluar dari rumah Hoseok.

Menaruh Taehyung disebelahnya, sedang dia mengemudi dengan kecepatan sedang, sambil menunggu reaksi obat yang sempat ia berikan pada Taehyung di gelas terakhirnya tadi.

Saat mendekati area apartemen mereka, ia mengeluarkan ponsel dan menghubungi seseorang.

"Kau sudah masuk?"

"....."

"Sebentar lagi aku sampai"

"......"

"Tidak, jangan di kamarku, kau gunakan kamar tamu saja, sebentar lagi aku sampai"

Memutus panggilan pada ponselnya, dan memajukan kecepatan saat mendengar nafas Taehyung tersengal-sengal.

"Ini harus berhasil"

****

Tbc

Tbc

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Between Us |TaekookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang