Enjoy
*****
Lisa dan Taehyung saling mengenal sejak kecil. Orang tua Lisa bekerja pada keluarga Kim turun temurun. Namun saat Lisa berusia 14 tahun, orang tuanya meninggal saat ingin mengurus pemakaman neneknya. Lisa 14 tahun adalah gadis polos. Setelah orang tuanya meninggal, ayah Taehyung membebaskan Lisa untuk memilih, mengabdi pada keluarganya atau kembali ke kampung halaman orang tuanya. Lisa memilih opsi kedua, ayah Taehyung, memberi Lisa uang yang cukup untuknya sampai lulus senior high school. Namun lagi-lagi kesialan menimpanya. Ditengah perjalan menuju kampung halamannya, dia dirampok, bahkan supir yang di utus tuan Kim untuk mengantarnya terluka parah.
Lisa ingin kembali kerumah tuan Kim, namun ia yang begitu polos takut jika nanti tuan Kim meminta uangnya kembali. Lisa terduduk di halte bis, yang tak ia tau akan kemana rutenya. Duduk termenung disana sambil memikirkan apa yang akan dilakukannya setelah ini. Apa ia akan bekerja? Atau menyusul orang tuanya saja? Sesungguhnya ia ragu saat ingin pulang ke kampung halamannya, karena keluarganya disana tak ada yang menyukai Lisa, Lisa adalah anak yang dibawa sang ibu saat menikah dengan ayahnya tirinya.
"Lisa-ya, kenapa kau disini?" Lisa mendongak saat mendengar namanya disebut.
"T-Taehyung?" matanya membulat saat melihat Taehyung dihadapannya. Lisa hendak kabur, namun Taehyung menahannya. Setelah berhasil membujuk Lisa untuk berbicara Taehyung akhirnya membawa Lisa ke salah satu flat mungil didekat sekolah Lisa.
"Untuk sementara, tinggalah disini. Maaf, uang jajanku hanya bisa menyewakan tempat ini. Jika butuh apa-apa, hubungi saja aku melalui ponsel ini" Taehyung menyerahkan ponsel lamanya pada Lisa. Gadis itu hanya mengangguk patuh sembari menerima ponsel ditangan Taehyung.
Begitulah akhirnya, Taehyung menanggung biaya hidup Lisa dengan uang jajan yang diberikan ayahnya. Lisa yang tahu diri tak pernah menyusahkan Taehyung. Dia belajar dengan rajin walau tak sepintar Taehyung, namun setidaknya ia tak membuat Taehyung pusing dengan kelakuannya. Menjadi murid yang tak terlalu menonjol, dan tak menyebabkan kekacauan apapun. Sampai akhirnya ia lulus dan berani menolak pertolongan Taehyung yang masih mengiriminya uang untuk biaya hidupnya.
"Aku akan bekerja Taehyung, biaya kuliah itu mahal, pergunakanlah uang jajanmu untuk kebutuhanmu" tolak Lisa saat lagi-lagi Taehyung mentransfer uang padanya.
"............"
"Tidak Tae, kau masih sekolah, aku merasa tak enak jika masih menerima bantuanmu. Sedangkan aku bisa bekerja"
"........"
"Apa kau bilang? Yakk! Aku bukan anak kecil, dan lagi panggil aku noona. Dasar kurang ajar"
"......"
"Tidak, aku akan mengembalikan nya" lalu Lisa memutus panggilan sepihak.
****
Suatu hari, Taehyung datang ke flat Lisa, begitu pintu dibuka Taehyung langsung masuk tanpa disuruh ol h sang pemilik. Lisa merasa ada yang tak beres dengan Taehyung, langsung menghampiri Taehyung. Sepuluh menit berlalu, tak satu kata pun keluar dari mulut Taehyung. Lisa beranjak ke dapur dan membuatkan secangkir teh untuk Taehyung, berharap setelah meminumnya dapat memperbaiki suasana hati adiknya itu.
"N-noona...." Lisa tersentak saat Taehyung memanggil nya begitu. Jarang sekali Taehyung mau memanggilnya begitu.
"Ne...." Lisa mendekat dan merangkul pundak Taehyung, sebelah tangannya menepuk-nepuk punggung tangan Taehyung. Pandangan mata Taehyung tampak tak fokus, dan badannya sedikit bergetar.
"N-noona, tolong katakan padaku semua baik-baik saja. Kumohon" mendengar permohonan Taehyung, sungguh membuat hati Lisa sakit. Bagaimana mungkin Taehyung yang begitu kuat menjadi serapuh ini, bagaimana mungkin Taehyung yang selalu tegas menjadi selemah ini, bagaimana mungkin adiknya tampak sebegini menyedihkannya.
"Ne, semuanya baik-baik saja Taehyung-ah. Semua akan baik-baik saja. Aku akan membantumu. Apapun. Apapun itu aku akan selalu membantumu, dan tak akan meninggalkan mu. Aku berjanji." Karena sejak saat Taehyung menolongnya, Lisa berjanji akan melindungi Taehyung, berjanji akan selalu ada untuknya. Tak banyak orang baik sekarang ini. Namun Taehyung yang merupakan anak mantan tuannya justru membantunya, tanpa meminta imbalan. Lalu apalagi yang Lisa bisa selain melindungi dan terus berada disisi Taehyung.
Bagai mantra, kata-kata Lisa membuat Taehyung tampak lebih tenang.
****
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Us |Taekook
FanfictieApa hubungan antara Taehyung, Lalisa dan Jungkook? Homophobic? Go away.... Top!tae Bot!kook