empat puluh lima🌿

241 12 0
                                    

-Happy Reading-

Deruan motor sport membuat seluruh siswa siswi SMA Antariksa menoleh kearah sumber suara. Disana,ada 4 motor sport berbeda warna,masing-masing membonceng seorang gadis .

"Heh buaya,karma tuh. Makannya jangan jadi playboy,jomblo kan lo sekarang." cibir Malvin.

Vano merapihkan tatanan rambutnya,"jomblo juga ganteng,pilih-pilih gue." sahutnya sombong.

Bella berdecih sebal,"cih,sok cakep. Gak ada yang mau sama lo tau rasa lo Van."

Barra tertawa,"sama si Karin aja. Jomblo kan dia? Haha.."

"Up,ogah ya thanks."

"Ah udah deh lo pada sana ke kelas,jadi ngasih undangan gak Bel?." tanya Alin sambil mengusir para lelaki.

"Anne mau sama Aldi,boleh kan Lin?." tanya Anne dan langsung dihadiahi tatapan garang dari Alin.

"Gak ada bucin-bucin! Satu cowok gak ada,semuanya harus gak ada!." tegas Alin

Salsha tertawa terbahak,"mamam tuh,nyai Alin udah marah. Gak bisa berkutik deh lo Ne."ejeknya

Anne mencebikkan bibirnya,"yaudah sana lo." usirnya pada Aldi sambil mendorong lelaki itu.

"Lah,jadi gue yang kena."

"Udah,cepetan ke kelas. Ngebacot aja." usir Salsha lagi.

"Lo bawa undangan berapa Bel?." tanya Vano.

"Gue dua puluh,lo bawa?."

"Gue gak bawa,gue cuma ngundang anak-anak Galpotra." balasnya.

"Oh yaudah,"

Dikelas

Bella mengedarkan pandangannya,gadis itu memang hanya membawa 20 undangan ulang tahun.

"Guys,minta perhatian nya sebentar." ujar Bella sambil mengambil sesuatu didalam tas nya.

"Ketua kelas mana ketua kelas?." tanya Salsha.

"Gue." sahut lelaki yang mengangkat tangannya.

"Lo,ini buat satu kelas. Datang ya kerumah gue," ujar Bella sambil menyodorkan satu undangan kepada lelaki itu.

"Anjay,berarti bareng Vano?." tanya Thea .

"Hm,kan kembar."

"Boleh lah,gue datang deh. Sekalian mau daftar jadi calonnya Vano." sahut Thea sambil terkekeh.

"Lewatin dulu nih adiknya." ujar Alin sambil menunjuk Bella.

Bella memutar bola matanya malas.

"Udah,pokoknya datang. Kalo gak datang gue patahin tangan lo semua." ancam Bella dengan wajah garangnya.

Semua memandang Bella dengan tatapan ngeri,sedetik kemudian Bella terkekeh.

"Bercanda,gue udah gak boleh patahin tangan orang sama Barra."

"Iyalah,dikata tangan orang kayu."

🌿BBTG🌿

Barra menggeleng-gelengkan kepalanya ketika melihat sang pacar tengah berjemur di depan tiang bendera dengan tangan hormat.

Ia yakin pasti dalam hati,Bella tengah mengumpat karena kepanasan. Niat keluar kelas ingin ke toilet malah ia urungkan dan segera menghampiri Bella.

"Enak ya mbaknya berjemur disini,udah kaya ikan asin."

Bella menoleh ke arah sumber suara dan mencebikkan bibirnya.

"Panas tau,gak bawa minum apa? Nyebelin banget sumpah pak Simon,demen banget ngasih gue hukuman perasaan." adunya pada Barra.

Barra terkekeh,"gue niat ke kamar mandi malah jadi belok kesini,gara-gara liat pacar gue dijemur udah kaya ikan asin."

"Heh,ikan asin gundulmu! Lo kan pacar yang baik Bar. Please lah tolongin princess lo ini,sumpah tenggorokan gue seret banget ini."

"Lo kok di hukum sendirian? Biasanya sepaket sama temen lo."

"Ya kan yang buat masalah gue doang."

"Apa?."

"Tidur doang dikelas,abis pak Simon ngoceh gak jelas. Gue kan ngantuk,otak juga butuh istirahat kali. Dia aja modus ke gue segala ngasih hukuman." cibirnya.

"Dasar sinting,yaudah gue beli minum dulu."

Bella terkekeh lalu mencubit pipi Barra gemas.

"Bebep accu baik banget unch! Love you pake forever jangan?." ujarnya dengan nada alay yang dibuat-buat.

Bukannya senang Barra malah geli sendiri sambil bergidik.

"Najis,gak ada cocok-cocoknya jadi Cutegirl."

"Udah ih cepetan,aus ini. Nanti kalo pingsan gimana? Eh gapapa deh,kan ada pacar. Iya kan pacar?." ujar Bella sambil mengedipkan sebelah matanya.

"Apaan? Gue ogah ya ngangkat babi kaya gini,berat. Bukan karena lemak,banyak dosanya." ejek Barra sambil terkekeh.

"Sialan lo,cepetan beli minum ih!."

"Gue chat Aldi aja deh,males ke kantin."

🌿BBTG🌿

Ting!

"Hei bunyi ponsel siapa tadi?." tanya bu Nia dengan tatapan garangnya.

Aldi nyengir lalu mengangkat ponselnya.

"Bu cantik,saya boleh izin gak? Ini Mama saya ngabarin saya kalo dirumah ada masalah."

Bu Nia menatap Aldi dengan tatapan tidak percaya.

"Mana bisa saya percaya sama kamu."

"YaAllah ibu,dosa lho suudzon gini."

"Ya kamu kan tukang bohong,kali aja ini alesan kamu biar bisa keluar kelas kan? Udah gak usah ngibulin guru terus. Dosa." ujar Bu Nia.

"Astaghfirullah ukhty,saya gak pernah bohong bu. Cuma jarang jujur aja."

Malvin menggeplak kepala Aldi gemas,"tolol."umpatnya

"Ya sudah cepat,jangan keluyuran ke kelas orang atau ke kelas pacar kamu. Sampe saya tau,saya gak segan-segan ya buat ratain jambul khatulistiwa kamu itu." ancam bu Nia.

Aldi menggeleng lalu memegangi jambul kesayangannya.

"Oke bu,terima kasih banyak sudah mengizinkan sang pangeran untuk keluar kelas dan menelfon ibunda ratu." ujar Aldi lalu beranjak dari duduknya.

"Banyak omong ya kamu,cepetan atau gak saya izinin?."

Aldi terkekeh sambil memberi tanda peace,diambang pintu pemuda itu menghentikkan langkahnya dan menatap bu Nia.

"Tapi bu,saya boleh izin kan ke kantin buat beli air mineral. Karena,jika tenggorokan ini kering,saya gak bisa ngomong sama ibunda ratu."

Bu Nia melotot kearah Aldi,sedangkan seisi kelas sudah tertawa,"ALDI! AWAS YA. KAMU GAK BISA LOLOS LAGI BUAT NYELAMATIN JAMBUL KHATULISTIWA KAMU!." teriak Bu Nia kesal ketika melihat Aldi sudah lari terbirit-birit.

"Mampus,dia gundul si Anne mana mau." gumam Vano sambil terkekeh.

-Thanks for Reading-

Beberapa part lagi ending yeayy!

Baca Krystal ya❤

Jangan lupa VOTE & COMMENT.

Badgirl Behind The Glasses [End] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang