dua puluh empat🌿

276 15 0
                                    

-Happy Reading-

Bella sangat senang hari ini,akhirnya ia bisa naik mobil bersama Rey lagi setelah lama,ia terus tersenyum sesekali melirik Rey.

"Kamu kenapa sih?." tanya Rey sambil terkekeh.

"Seneng aja," jawabnya.

"Ya tap-."

"Sssttt,diem,fokus nyetir aja." ujar Bella sambil menempelkan telunjuk nya didepan bibir Rey.

"Oke." jawab Rey.

Setelah 15 menit menyusuri jalan akhirnya mereka sampai di sekolah,banyak tatapan iri yang dilemparkan pada kedua pasangan ini.

Bak raja dan ratu,yang satu cantik yang satu ganteng,semuanya tau tentang couple goals ini. Bella tidak menghiraukan itu,ia tetap berjalan bersama Rey sambil memegang tangan Rey.

"Kamu masih duduk sama Barra?." tanya Rey ketika melihat Bella hendak menyimpan tasnya di meja.

Bella menoleh,"lo sama Bella duduk berdua,biar gue sama Christo." ujar Barra di ambang pintu.

"Thanks bro." ujar Rey lalu menarik Bella ke tempatnya.

"BARRAAAAA KAMU UDAH GAK DUDUK SAMA SI CABE INI KAN? AKU DUDUK SAMA KAMU YAAAAA." teriak Yasmine yang baru datang.

"BARRAAA IH DIEM MULU,"

"BARRRAAAAAAAA."

"BARRA MAH GILIRAN SAMA BELLA NGOMONG MULU."

"BAR-."

"Diem! Mulut lo ngebacot mulu,sekali lagi ngomong gue jejelin sepatu si Aldi!." ucap Barra sarkas kemudian pergi keluar kelas.

Bella yang melihat itu hanya tertawa mengejek Yasmine,"mampus,mamam tuh sepatu si Aldi yang bau terasi. Yuk sayang." ejek Bella lalu mengajak Rey keluar.

🌿BBTG🌿

Rey bergabung pada genk Barra,Gavin yang meminta,Barra juga tidak keberatan.

"Liat deh cowok lo sama Barra,akur." bisik Salsha pada Bella.

Bella menatap pada 6 lelaki yang tengah berada di pojok kantin,"Barra sama Rey sama-sama ganteng ya,kalo jadi Bella gue sih dilema harus pilih yang mana." celetuk Anne.

Bella menoyor kening Anne,"jangan ngebayangin jadi gue yang diperebutin dua cogan!."

Anne hanya cengengesan lalu ekspresi nya berubah datar ketika melihat Aldi berjalan ke arahnya,"hoiii zheyenk." ujar Aldi sambil mengedipkan sebelah matanya pada Anne.

"Ngapain sih? Sana sama temen lo,ngapain kesini coba." gerutu Anne ketika melihat Aldi duduk di kursi depannya.

"Ya gapapa lah,boleh kan Bel?." tanyanya sambil melirik Bella.

"Boleh." sahutnya.

"Sini-sini Aa Aldi suapin." ujar Aldi sambil mengambil alih siomay milik Salsha .

Saat hendak menyuapi Anne,tangan Aldi terlebih dahulu ditepis oleh Anne hingga sendok yang berisi Siomay itu jatuh.

Aldi meratapi Siomay yang jatuh itu,keadaannya mengenaskan,bumbu kacangnya sudah dilapisi rambut dan debu,ada hitam-hitamnya juga,Aldi langsung menatap Anne.

"Siomay nya jatuh kan!." gerutu Aldi sedangkan Anne hanya memutar bola matanya malas.

"Punya Salsha itu juga." ketusnya.

"Lagian ngapain disini? Lo tau gue gak suka sama lo!Gue juga ogah disuapin sama lo! Makanan cuma segitu doang sampe diliatin gitu,lagian Salsha nya juga biasa aja." bentaknya lagi.

Aldi menggelengkan kepalanya lalu tersenyum kecut,"hargain orang yang berusaha dapetin lo,kalo udah gak ada yang mau sama lo ,mau emang jadi perawan tua?." setelah itu Aldi kembali pada teman-temannya.

Bella menghentikan aktifitas memakannya,"jangan kaya gitu lagi,lo gak pernah kan ngeliat orang kaya Aldi yang berusaha sekeras mungkin buat dapetin lo." ujar Bella.

Alin mengangguk tanda setuju,"sakit hati orang gak ada yang tau,hebatnya Aldi sering lo jatuhin dia tetep bangkit buat ngejar lo,"

"Harusnya lo beruntung,lo harus minta maaf." timpal Salsha.

Anne hanya diam kemudian tatapan nya jatuh pada Aldi yang berada di meja pojok,lelaki itu sedang mengobrol bersama Malvin.

🌿BBTG🌿

"Haloooooo Barraaaa sayanggg." teriak Karin dari koridor kelas 12 dan langsung berlari menghampiri Barra.

Sedangkan Barra hanya mendengus,"pulang bareng yaa?."

"Gak." ketus Barra.

Karin memanyunkan bibirnya,"ih kenapaa sih? Kemaren ada Bella kamu mau nganter aku pulang."

Vano yang mendengar itu hanya memutar bola matanya malas,untung saja tidak ada Rey.Gavin,Malvin dan Aldi berjalan terlebih dahulu ke parkiran,malas juga menemui Nenek Lampir modelan Karin.

"Ya itu ada Bella,sekarang gak ada kan? Udah sana balik,ganggu gue mulu lo!." bentaknya.

"Tapi uang aku tadi jatuh,gak tau dimana. Jadi aku gak ada ongkos." alibi Karin

"Temen lo kemana?." kini Vano yang bersuara.

"I-itu me-mereka udah pulang yaa  tadi buru-buru ,gue piket kelas jadinya mereka duluan."

Barra mengangkat sebelah alisnya,lalu dia mengambil dompet nya yang ada di tas dan memberi selembar lima puluh ribu pada Karin.

"Sekarang gak ada alesan lagi,mau lo ganti mau nggak gue gak peduli. Cabut Van." ujarnya lalu berjalan meninggalkan Karin diikuti Vano.

Sebelum Vano mengikuti Barra dia terlebih dahulu berbicara,"modus mulu lo."

Sedangkan Karin hanya diam ditempat dengan perasaan berkecamuk,kesal? Tentu.

"Nanti gue bakal bikin lo bertekuk lutut sama gue Barra!." teriak Karin tentu saja masih terdengar oleh Barra dan Vano meskipun jaraknya lumayan jauh.

"MIMPI!." sahut Barra dengan sedikit berteriak.

"JANGAN KEBANYAKAN DENGERIN LAGU FEBY PUTRI YANG HALU MAKANNYA!." timpal Vano lalu mereka berdua benar-benar menghilang dari pandangan Karin.

"Ish sebel banget gue!." gerutu Karin sambil berjalan dengan menghentakkan kakinya.

-Thanks for Reading-

Jangan lupaaaa vote n Commentttt gayssss!!

Badgirl Behind The Glasses [End] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang