dua puluh satu🌿

323 21 2
                                    

-Happy Reading-

"Untuk seluruh siswa SMA Antariksa diperkenankan berkumpul ditempat semula,Malam ini adalah acara api unggun,semua siswa diharapkan berkumpul membuat api unggun,kelompok nya akan saya bagikan maka dari itu untuk mempersingkat waktu ,segera ke tempat utama terima kasih." ujar Pak Nurdin-guru olahraga sekaligus pembina-

Bella dan ketiga temannya segera menuju tempat tersebut,sudah ramai berarti seluruh murid sudah berkumpul. Dia dan ketiga temannya memilih duduk di bawah pohon,malas sekali jika berdempet-dempetan hanya untuk mendengar paling jelas ketika nama kelompok dibagikan.

"Duduk dimanapun,pasang telinga baik-baik,speaker yang dipakai tidak terlalu besar,jadi saya harap kalian jangan ribut!." terang pak Nurdin.

"Untuk kelompok 1 dari IPS 1 ada Alina,Anne,Renita,Tyas,Laura,Celvano,Aldi,Malvin,Danang,dan Yifai(murid keturunan China),untuk kelompok 2 (blablabla,taukan maksudnya,sampe kelompok 4)." ujar Pak Nurdin.

"Untuk kelompok 6 dari IPS 2 ada Rabella,Yasmine,Salsha,Kinan,Zaoja,Barra,Gavin,Egi,Reno dan Christo,intuk kelompok 2(blablabla sampe kelompok 10)."

Seterusnya dibagikan kelompok hingga kelas IPS 10,Bella mendengus lebih baik dia satu kelompok dengan kembarannya dibanding dengan Barra. Kan Bella masih ngerasa bersalah.menyebalkan.

Mereka duduk melingkar mengitari api unggun,kelompok itu dibuat masing-masing kelompok,Bella duduk disebelahnya Salsha. Tetapi dia terus saja menggerutu,bagaimana tidak? Barra duduk jauh darinya tetapi tepat di sebrangnya,otomatis itu akan membuat mereka berhadapan,meskipun disebelah Barra ada Yasmine dan Gavin.

Yasmine,gadis itu mencari kesempatan karena tidak ada Karin,entahlah mereka memang aneh. Kadang bersama,kadang juga bersaing untuk merebutkan Barra.

"Jangan diliatin terus." bisik Salsha saat tau Bella sedang menatap Barra yang tengah menghadap kearah lain.

"Gue mending sekelompok sama si Vano daripada dia." bisik Bella pada Salsha tapi didengar oleh Zaoja,si gadis tomboy.

"Kalo suka jangan munafik,gue tau niat lo balas dendam tapi makin kesini rasa suka lo makin tumbuh kan ke Barra?." tebak Zaoja membuat Bella menoleh kearahnya.

"Sotoy," ketus Bella.

Zaoja tertawa,"tenang aja,gue gak termasuk saingan lo. Gue mana demen sama modelan Barra yang flat,dingin,cool,kaya tembok. Gue saranin,lo harus minta maaf meskipun mereka salah. Gue tau permasalahan kalian itu apa,minta maaf gak bikin derajat lo sebagai Badgirl turun. Mereka salah,lo juga salah,penyakit hati harus disembuhin sama si pembuatnya." jelas Zaoja.

Salsha mengerjapkan matanya beberapa kali,"gila cewek tomboy kaya lo bisa bijak begini." ujarnya takjub.

Zaoja hanya terkekeh,"gue juga cewek kali."

🌿BBTG🌿

Jam sudah menunjukkan pukul 01:12 Bella pastikan temannya sudah pada tidur melepas lelah,tetapi sampai dini hari ini Bella tidak bisa menutup matanya,dia melirik ke arah Anne,Alin dan Salsha yang sudah lelap,Bella membuka tendanya menatap keluar,gelap,dingin,sepi,sunyi,hening,hanya ada beberapa obor yang menyala di dekat tenda.

Bella duduk di depan tenda sambil memeluk lututnya,dia hanya menggunakan celana training dan hoodie lalu kupluk,dia menggosok-gosokan tangannya guna menghilangkan rasa dingin.

"Loh Bella belum tidur?." tanya Pak Nurdin yang entah datang darimana,dibelakangnya ada Barra,Malvin dan Christo.

Bella mendongak,"gak bisa tidur." jawabnya singkat.

"Kamu ini gimana,nanti kan jam 5 harus udah bangun,"

"Iya."

Pak Nurdin melirik ke Arloji miliknya,"kalian temani Bella disini,gak baik perempuan sendirian,bapak ada urusan di tenda pembina. Jangam macam-macam!." ancam Pak Nurdin kemudian pergi.

"Lo aja yang temenin,gue ngantuk banget nemenin pak Nurdin keliling tadi," bisik Malvin pada Barra.

"Gak.kenapa harus gue?ada Christo."

Christo menggeleng mantap,"jangan gitulah,nanti si Tyas marah." ujar Christo.

Barra menatap Malvin malas,matas lelaki itu memang sayu dan merah,sedangkan Christo menatap Barra memohon agar diizinkan pergi guna menghindari amukan dari pacarnya jika dia tau Christo menemani Bella.

Barra mendecak,"ck,udah sana lo pada balik ke tenda." ujarnya dengan terpaksa.

Barra duduk dengan jarak 1 meter dari Bella,dia sebenarnya tidak mau menemani gadis itu tetapi dia juga tidak mungkin meninggalkan seorang gadis sendirian.

Bella melirik kearah Barra yang sedang menggosokan kedua tangannya.dia sangat tidak suka suasana Awkward seperti ini,tapi Bella juga tidak suka menyapa terlebih dahulu. Nyatanya egonya menepis prinsipnya dulu,dia memulai pembicaraan pada Barra.

"Bar-."

"Gak usah ngomong sama gue." potong Barra cepat,Bella menghela nafasnya kemudian mengangguk.

🌿BBTG🌿

"Lo laper gak?." tanya Bella,jam sudah menunjukkan pukul 02:00 tetapi rasa kantuk masih belum menyerangnya.

Barra menggeleng padahal ia sangat lapar,ditambah rasa kantuk mulai menyerang membuatnya sangat lemas.

Bella tidak bodoh,dia tau Barra lapar karena sedari tadi lelaki itu hanya diam sesekali memainkan ponselnya,melihat wajah pucat Barra membuat Bella khawatir sendiri,dia beranjak dari duduknya dan masuk ke dalam tenda untuk mengambil sesuatu.

"Ada air panas gak?." tanya Bella dihadapan Barra sambil memegang 2 cup popmie.

Barra mendongak dengan wajah kelewat pucat,"di tenda pembina." jawabnya singkat.

Bella berjalan ke tenda pembina yang tidak jauh dari tempatnya,dia melihat beberapa pembina lainnya belum tidur kemudian dia izin meminta air panas lalu kembali lagi pada Barra. Dia tidak menghiraukan pertanyaan yang di lontarkan padanya dia hanya menjawab 'belum ngantuk'.

"Makan dulu." ujar Bella sambil menyodorkan 1 cup popmie pada Barra,"gak." tolak Barra.

Bella mendengus,"jangan gengsi gitu,gue tau lo laper.dari pada lo mati disini nanti ngerepotin yang lain."

Barra menatapnya tajam,"gak us-."

Bella memasukkan popmie itu kedalam mulut Barra,lelaki dihadapannya sangat rewel ,segala menolak padahal gengsi.

"Gue tau lo marah sama gue,tapi ini demi kesehatan lo,jangan biarin perut lo kosong kaya gini apalagi disini dingin. Gue minta maaf gue tau gue juga salah,lo masuk ke tenda lo ya,gue juga mau tidur." ujar Bella sambil memberi 1 popmie tadi pada Barra dan meninggalkan Barra.

Barra terdiam sedetik kemudian tersenyum tipis,"baru kali ini gue denger seorang Clarissa ngakuin kesalahannya."

-Thanks for Reading-

Hayhayhayyy gimana gimanaa?? Baru juga mulai yaaa udah ada konflik huh,penasaran sih apa surprise dari Barra buat Bella yang waktu Vano ngomong hmmm tapi semuanya ancur garagara si mak lampir Karin nii hmm hehe Vote n Comment jangan lupaaa,aku gak bosen buat ninggalin kata Vote n Comment disetiap part nya. Love you❤

Badgirl Behind The Glasses [End] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang