dua belas🌿

312 13 0
                                    

-Happy Reading-

"Jadi gimana?." tanya Bella pada Vano yang masih mengunyah nasi gorengnya.

"Lo udahin aja akting lo ini,kasihan Barra. Bukan dia yang bikin Rey kaya gini Bel," sahut Vano yang membuat Bella membulatkan matanya.

Enak saja dia sudah berusaha sejauh ini untuk membalaskan dendamnya pada Barra harus sia-sia karena mendengarkan saran kembarannya ini? Oh ayolah,Bella tidak ingin membuat waktunya selama ini sia-sia.

"Gila! Lo aja gak mau ngasih tau gue siapa orang itu,tapi lo malah gak terima kalo gue bales dendam ke Barra." ketus Bella.

Vano menghela nafasnya gusar,"serah lo deh serah,nanti juga lo tau siapa orangnya dan ya kayanya Barra mulai suka sama lo."

"Seriously?."

"Muka lokal aja sok-sokan inggris lo!." cibir Vano,tentu saja Vano berbohong. Nyatanya Vano dan Bella memiliki wajah blasteran Indonesia-Inggris.

Bella memutar bola matanya malas,"misi gue lumayan berhasil dong." ujarnya sambil tersenyum.

"Kalo bisa lo secepetnya udahin,gue juga kasihan sama Barra,gue yakin lo juga gak mungkin kalo gak pernah baper sama Barra,secara kalian sekelas,duduk berdua,sering balik bareng. Please jangan jadi orang munafik Bel" ujar Vano setelah itu melengos pergi dari kamar Bella.

Bella mematung setelah mendengar ucapan terakhir Vano,apalagi Barra tadi sudah menolongnya dari orang jahat.

🌿BBTG🌿

"Barra." panggil Bella,pelajaran Matematika sangat membuat Bella ingin muntah ditempat rasanya.

"Hmm."

"Nggak deh."

Barra mengangkat sebelah alisnya sambil memutar pulpen,"gak jelas."

"Oh ya,Lo ada acara gak hari ini?." tanya Barra.

Bella mengerutkan dahinya,"nggak,kenapa?."

"Lo anterin gue nyari kado." ujarnya dengan wajah datar.

"Kemana?."

"Matrial!." ketus Barra.

"Ayah lo ulang tahun mau dikado-in matrial?." tanya Bella polos membuat Barra mendecak ditempat.

"Bego atau polos sih? Ya nyari kado mah kemana aja,yakali gue ngadoin matrial!." ketus Barra.

Bella mendengus,"yaudah santai aja."

Barra mendelik,Bella memang selalu menjawab perkataan Barra.baru kali ini ada cewek selain Karin berani menjawab Barra,apalagi Bella termasuk murid baru.

Salsha mengambil ponselnya kemudian mengetikkan sesuatu ,tepatnya mengirim pesan pada Bella,Gavin sempat melirik nama yang tertera di ponsel Salsha Clarissa Sist! Begitulah yang Gavin lihat ,belum sempat Gavin melihat isi pesannya Salsha terlebih dahulu menyimpan kembali ponselnya di saku nya.

Ting!

Bella terlonjak ketika suara nyaring terdengar dari ponselnya,begitu juga dengan Gavin di depannya. Karena gurunya sedang di toilet,jadi Bella masih bernafas lega karena tidak kenal omelan gurunya yang Killer tingkat dewa itu.

Salsha cantik : Bisa banget lo modusin Barra nya,semangat sist! Semoga dendam lo lancar😘😆

Sumpah itu bukan Bella yang menamai kontaknya,Salsha sendiri yang mengganti nya. Dia terkekeh pelan sekaligus jijik karena melihat Salsha menggunakan emoticon cium itu.

Badgirl Behind The Glasses [End] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang