tiga puluh lima🌿

248 14 0
                                    

-Happy Reading-

Bella menampilkan wajah tidak bersahabatnya pada siapapun yang ada dihadapannya,dia kesal setengah mati. Bagaimana tidak? Vano dengan santainya mengganggu hari weekend Bella dan memaksanya untuk menemani nya olahraga,tapi setelah sampai ternyata disana sudah ada Barra,Aldi dan Malvin,hingga saat ini Bella dengan setia nya mendengarkan ucapan unfaedah dari keempat manusia dihadapannya ini. Tiga deng,Barra hanya nyimak.

Bella berdiri lalu hendak berjalan meninggalkan mereka,tetapi lengannya dicekal oleh Vano,"mau kemana?"

Bella mendengus,"lo pikir guna nya gue disini apa? Ngedengerin percakapan unfaedah lo sama 2 orang ini? Oh hellawwww! Vano lo udah ngerusak weekend gue yang udah gue niatin mau tidur sampe nanti sore,terus gue udah ikut lo dan lo malah ngacangin gue seakan gue tuh gak ada disini,mending gue balik!." cerocos Bella panjang lebar

"Buset,tidur apa belajar mati tetehnya." celetuk Aldi dan dihadiahi tatapan tajam oleh Bella

"Bodoamat gue mau pulang." ujar Bella lalu menghempaskan tangan Vano hingga membuat Vano tersentak,lalu Bella pergi

"Edan euyy! Tenaga boboiboy angin pisan!." celetuk Malvin

"Tuh No adek lo kejar,durhaka bener lo sama ade sendiri." timpal Aldi

"Ogah ah,dia mah di sogok es krim sekarung juga bae lagi." sahut Vano

"Bego," umpat Barra,lalu Barra berdiri berjalan pergi meninggalkan ketiga temannya

"MAU KEMANA BEP!." teriak Aldi

Barra mendelik,"Kemana aja asal gak liat orang ayan kaya lo."

Aldi mendengus,"aing wae asaan" Vano dan Malvin tertawa

"Sukurin."

🌿BBTG🌿

Bella berjalan menghentak-hentakkan kakinya,dia sangat kesal pada Vano,mana matahari sedang terik-teriknya,membuat Bella semakin panas.

Bella duduk di bangku halte,tumben sekali halte ini sepi,pikirnya.

Bella memainkan ponselnya,dia tidak menyadari bahwa seseorang sedari tadi mengikutinya,dan kini telah duduk disebelahnya.

Bella melihat es krim cone berada tepat dihadapannya,senyumnya mengembang lalu ia mendongak dan mendapati Barra-orang yang menyodorkan es krim itu.

"Ngapain?."

"Ambil dulu cepet,meleleh ini nanti." titah Barra

Bella dengan senang hati mengambil es krim tersebut,es krim memang obat terbaik ketika Bella sedang badmood seperti ini. Barra tersenyum tipis melihat senyum Bella kembali.

"Badgirl kaya gini gampang banget ya disogoknya kalo lagi marah." cibir Barra

Bella mengangkat bahunya acuh,"cuma orang gak waras yang nolak nikamatnya es krim."

"Oh ya ,ngapain lo ngikutin gue?." tanya Bella

"Takutnya lo bunuh diri di jembatan sana,atau loncat dari gedung kan saking keselnya sama Vano. Ya lebih baik mencegah daripada mengobati,mending kalo pas jatoh langsung dead,kalo ke rumah sakit dulu kan buang-buang duit." sahut Barra yang tengah memainkan ponselnya.

Bella melotot lalu menoyor kepala Barra,"sembarangan banget tu congor! Gue masih waras kali!."

Barra mendongak menatap tajam Bella,sembarangan sekali gadis itu menoyor kepala indahnya,"gak sopan!." ujar Barra sambil menyentil kening Bella

"Aww,tau diri kek tangan lo gede gitu kaya tangan simpanse,dengan indahnya nyentil jidat gue yang mulus ini." gerutu Bella sambil mengusap keningnya

"Tangan mulus gini dikata tangan simpanse!."

Bella memutar bola matanya jengah,"gue nanya lo ngapain ngikutin gue,malah merembet kemana-mana. Bilang aja lo mau memperpanjang percakapan sama cecan model gue kan? Ye kann? Hmmm yeee kan?? Ngaku aja deh munafik banget lo." ujarnya lalu kembali menjilati es krim yang ada di genggamannya

"Pede abis!." tukas Barra

"Cecan mah bebas." sahutnya

"Najis,"

Barra berdiri dari duduknya lalu menoleh kearah Bella,"mau ikut gak?."

"Kemana?."

"Balik."

"Ngapain gue ngikut kerumah lo?." tanya Bella malas

"Kalo gak mau ikut juga gue gak maksa,nikmatin aja weekend gabut lo dirumah,kata Vano rumah lagi sepi." setelah mengatakan itu Barra melangkahkan kakinya meninggalkan Bella

Bella terdiam sejenak,benar juga apa yang Barra katakan,"EH BATU BARA TUNGGUIN GUE IKUTTTT!." teriak Bella

Barra yang tengah berjalan tersenyum.

🌿BBTG🌿

Setelah taksi yang ditumpangi Bella dan Barra berhenti disebuah rumah,Bella melihat rumah dihadapannya sangat besar dengan pilar tinggi yang menjuntai,air mancur,ada seperti saung di dekat kolam ikan. Bella yakin ia akan sangat betah jika tinggal dirumah ini.

"Tutup tu mulut,lalat masuk tau rasa." cibir Barra

Sontak Bella langsung mengatupkan mulutnya rapat-rapat,malu sekali. Barra berjalan terlebih dahulu diikuti Bella dibelakangnya,ada 2 mobil dan satu motor ninja berwarna hitam,bisa diyakini itu adalah milik Barra dan Mamanya.

Setelah masuk,rumah Barra yang Bella lihat sangat sepi,seperti tidak ada orang didalamnya. Tidak lama pintu kamar dekat tangga terbuka menampakkan wanita paruh baya yang cantik,itu adalah Dyra-Mama Barra.

"Hallo tante." ujar Bella lalu menyalimi tangan Dyra

Dyra tersenyum,"tante kaya pernah liat kamu,dimana ya?."

Tentu Bella ingat,saat itu hari ulang tahun Dyra,mereka bertemu.

"Waktu ulang tahun tante aku datang." jawabnya sambil tersenyum

"Oh iya kamu Bella pacar Barra kan? Sini yuk duduk ,pegel dong berdiri terus." ujarnya sambil menarik Bella

"Barra ganti baju dulu." setelah mengatakan itu Barra langsung melangkahkan kakinya menuju kamarnya.

"Kamu udah berapa lama pacaran sama Barra sayang?."

Bella tersenyum kikuk,mampus dah gue jawab apaan,batinnya.

"Ehh-ehmm-itt itu tante kita baru pacaran sih tante hehe,baru 2 bulan." jawabnya kaku

Dyra tertawa,"panggil Mama aja,kamu kaku amat tenang ,Mama gak gigit kok."

Bella tersenyum,"hehe iya Tan-eh Ma."

Barra turun kembali dengan menggunakan pakaian santai.

"Barra temenin pacarnya,Mama ada kerjaan dulu kayanya pulang nanti malam. " ujar Dyra pada Barra.

Barra mengangguk,lalu Dyra menatap Bella,"sayang ,Mama titip Barra ya. Kalo Barra macem-macem bilang sama Mama oke!."

Bella tersenyum lalu mengangguk,"Maa." tegur Barra sedangkan Dyra hanya terkekeh.

-Thanks for Reading-

Badgirl Behind The Glasses [End] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang