enam belas🌿

306 16 0
                                    

-Happy Reading-

Malam ini Barra mengajak Bella ke acara ulang tahun Mamanya. Mamanya selalu saja mengancam akan menjodohkan Barra jika sampai nanti di acara ulang tahun Barra tidak membawa pacarnya.

Dengan berat hati,dan terpaksa Barra mengajak Bella sebagai pacar pura-puranya. Tidak mungkin jika dia mengajak Karin,anak itu akan salah mengartikan dan malah akan semakin terobsesi pada Barra,menganggap Barra memberi harapan lebih padanya. Tidak tidak! Barra cari aman.

Bella terus menggerutu memilih gaun yang cocok,Barra memberitahu itu secara mendadak,sekarang sudah pukul 5 sore,sedangkan Barra akan menjemputnya jam 7 malam nanti,Bella sendiri bingung harus menggunakan gaun yang mana.

"Ini aja kali ya." ujar Bella sambil mengangkat gaun berwarna hitam,Elegant sangat cocok dengan tubuh rampingnya,gaun itu ia kenakan saat ulang tahun yang ke-16 kemarin .

Bella segera merias wajahnya se-natural mungkin,rambutnya ia Curly dan ia sanggul menyisakan beberapa helaian rambut lainnya,ia menggunakan hiasan kepala berbentuk daun. Tak lupa ia menggunakan Softlens berwarna Grey,dan KACAMATA.

Dia mengambil Heels nya yang berwarna hitam,senada dengan gaun yang ia pakai. Dia memakai Softlens agar tidak ada yang mengenalinya sebagai Clarissa,bagaimanapun penampilannya saat ini sangatlah mirip dengan Clarissa.

🌿BBTG🌿

Vano tau Barra mengajak Bella,dia mengajak Bella berangkat bersama hingga halte perumahan seperti biasa.jadi Barra tidak perlu repot-repot mencari rumah Bella.

Mobil sport berwarna hitam berhenti dihadapannya,Barra keluar dengan kemeja berwarna hitam,rambutnya ia tata dengan rapih. Barra terpaku melihat Bella.

"Woi!." ujar Bella sambil mengibaskan tangannya dihadapan Bella.

Barra tersentak,"ngapain harus nungguin disini sih? Gak bisa kalo gue yang jemput kerumah lo? Emang kenapa sih rumah lo sampe gak mau banget gue dateng."

Bella mendengus,"mau nyerocos terus? Pegel nih."

"Yaudah ayo masuk." ajak Barra.

"Inget,lo disana harus bersikap seolah lo pacar gue. Bantuan gue cuma dari lo doang biar gue gak dijodohin." lanjutnya.

"Ngajak gue cuma mau manfaatin gue doang." cibir Bella.

"Gak gitu."

"Tapi serius,aura cupu lo ilang malam ini. Lo cantik." ujar Barra.

"Apa?." ujar Bella pura-pura tidak mendengar,ia pikir Barra akan mengulang ucapannya seperti di film-film,ternyata tidak. Lelaki itu tidak mengulangnya,hanya fokus menyetir.

🌿BBTG🌿

Bella takjub dengan acara ulang tahun Mama Barra,meskipun bisa saja ulang tahun Mamanya juga dirayakan seperti ini,tetapi Mamanya itu sangat menyukai hal-hal sederhana. Cukup meniup lilin ditemani anggota keluarganya saja dia senang.

"Ayo ke Mama gue dulu." ajak Barra sambil menggenggam jemari Bella membuat Bella terbang sendiri.

Dua kata yang terus terngiang di pikirannya yaitu hanya JANGAN BAPER.

"Ma,kenalin ini Bella. Bella kenalin ini Mama gue," ujar Bella.

"Bella tante," ujar Bella sambil menyalimi tangan Mama Barra.

Mama Barra tersenyum,"cantik,saya Dyra Mama Barra. Kamu pacar Barra ya?."

Bella tersenyum kaku,"iya Tante,selamat ulang tahun Tante." ujarnya sambil memberi kado yang sudah ia beli.

"Terima kasih,silahkan nikmati pestanya Bella." sahutnya sambil tersenyum ramah.

"Papa lo mana?." bisik Bella ketika Mamanya Barra sudah pergi.

"Gak usah bahas dia,udah ayo cari temen gue." ujarnya dingin.

"Kenapa?." tanya Bella ketika melihat raut wajah Barra berubah.

"Gak usah kepo! Udah cepet." titahnya dengan ketus.

"WIDIH! CEWEK CUPU ITU CANTIK JUGA YA KALO DANDAN." pekik Aldi ketika melihat Barra dan Bella menghampirinya.

"Ck,makannya jangan suka ngehina! Dia dandan ngeces lo ditempat." ejek Malvin.

"Berisik,si Gavin mana?." tanya Barra.

"Tadi sama Vano lagi ngobrol kemana gitu gak tau,Eh Bel lo kok cantik sih." goda Aldi.

"Biasa aja." ketus Bella.

"Mampus,dendam dia sama lo. Sering lo katain sih,giliran udah cantik jadi dia ogah ngobrol sama lo." ejek Malvin membuat Aldi memberengut.

🌿BBTG🌿

Bella menghempaskan tubuhnga dikasur,gaun nya masih ia kenakan. Entah mengapa ia tersenyum ketika mengingat Barra mencium keningnya di acara tadi,untuk membuktikan bahwa mereka benar pacaran.

Ia mengambil fotonya dengan Reynand yang sedang tersenyum kearah kamera "Gue gak mau baper." ujarnya mulai bermonolog.

Dia mengusap wajah Reynand dalam foto itu,"tapi dia bikin gue nyaman,gue tau gue bego sampe nyaman sama musuh lo itu Rey."

"Gue gak munafik,gue mulai nyaman sama Barra,gue akuin gue kalah."

Seketika dia menggelengkan kepalanya,"nggak! Misi awal gue balas dendam,gue apa-apaansih." gerutunya.

"Kalo mulai sayang ngomong aja. Jangan kaya orang gila ngajak ngobrol foto." cibir Vano diambang pintu.

Bella melotot,"sejak kapan lo disitu?."

"Sejak lo ngambil foto lo sama Rey." ujarnya sambil tersenyum.

Vano menghampiri Bella,"lo munafik jadi cewek,see? Lo sendiri yang ngakuin kalo lo baper sama Barra. Gitu doang susah banget,gengsi jangan digedein."

"Ck,apaan sih." ketusnya.

"Lo gak bisa bohong,lo tau? Barra udah ngerencanain sesuatu buat lo nanti pas camping." ujar Vano.

"Apaan?." tanya Bella.

"Kepo! Surprise lah bego! Gak usah di pikirin,lusa kan camping? Siapin aja mental lo." ejek Vano.

"Maksud lo,sesuatu yang negatif?." tanya nya.

Vano menoyor kepala Bella,"gak lah bego banget sih,cantik-cantik lemot." cibirnya.

"Kalo mau matahin Barra dari sekarang,jangan buat dia semakin jatuh ke dalam karena lo. Dia baik."

"Baik apaan,temennya bikin Rey koma." cibirnya.

"Gue juga temennya loh,lo gak curiga sama gue?." tanya Vano.

"Gak,gue tau lo gak mungkin ngelakuin itu sama Rey meskipun Rey musuh lo." jawabnya.

"Lo percaya gak? Barra baru sekarang loh jatuh cinta lagi setelah kejadian dua tahun silam,dan orang yang bikin cinta dia bangkit lagi tuh elo Bel."

"Dua tahun silam? Kenapa emangnya?." tanya Bella.

"Kepo,lo harus denger dari orangnya. Gue gak berhak."

"Dia kan deket sama Karin kan?."

Vano menggeleng,"Karin yang terobsesi sama Barra,dia berharap lebih sama Barra. Di basecamp juga lo tau? Kita mutusin itu buat cowok semua,tapi Karin maksa sama dua temennya buat gabung,alesannya pengen tau kalo di basecamp kaya gimana. Padahal modus doang biar deket sama Barra."

"Ohgitu,"

"Jangan sungkan buat cerita ke gue Bel,apa guna nya seorang kakak kalo bukan buat jadi tempat keluh kesah? Gue selalu welcome kalo lo mau cerita sama gue." ujar Vano lalu meninggalkan Bella.

-Thanks for Reading-
-Vote n Comment gays!-

Badgirl Behind The Glasses [End] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang