empat puluh enam🌿

249 14 0
                                    

-Happy Reading-

Malam ini adalah malam yang paling Bella tunggu,pasalnya dimalam ini ia akan merayakan sweet seventeen nya bersama sang kembaran. Berbeda dengan Bella yang sudah memakai dress berwarna biru langit dan Tiara kecil dikepalanya,gadis itu bahkan sudah seperti princess anggun dan jauh dari kata badgirl. Vano hanya mengenakan kemeja dan celana jeans,lelaki itu memilih dengan pakaian yang simple.

Perayaan ulang tahun sweet seventeen si kembar dirayakan dirumah si kembar,tidak seperti tahun kemarin yang dirayakan disebuah hotel. Gadis cantik itu tengah menunggu sang pacar,acara tiup lilin akan dimulai 15 menit lagi dan orang yang dia tunggu belum juga menampilkan batang hidungnya.

"Jangan bulak-balik terus elah,udah kaya setrikaan." ujar Alin yang memakai dress berwarna merah cocok dengan kulitnya yang putih.

"Ini Barra kemana sih? Kok belum datang juga ya?."

"Aldi juga belum datang kok,mungkin mereka janjian." ujar Anne.

"Vano,coba lo telfonin Aldi atau Malvin kek atau Barra gitu. Bilang,sebentar lagi acara tiup lilin." ujar Salsha sambil menyenggol bahu Vano.

Vano segera mencari kontak Aldi,benda pipih itu ia tempelkan dengan telinga sebelah kanannya.

'Halo,Van. Bentar gue sampe sama Malvin.' ujar Aldi disebrang sana.

"Barra sama lo pada kan? Lo berangkat sama Malvin doang?."

'Kagak,gue bareng si Edwin sama Bagas. Anak-anak Galpotra ada dibelakang pake motor,gue pake mobil Malvin. Kenapa dah?'

"Si Barra otw dari kapan?"

'Baru,kayanya 10 menit dia berangkat baru kita-kita. Katanya dia duluan mau beli bunga dulu,ngapa?'

"Oh yaudah thanks."

Sambungan terputus sebelah pihak karena Vano yang mematikannya.

"Barra udah otw," ujar Vano.

Bella menghela nafasnya lalu dia melirik jam,10 menit lagi.

"Tuh bocah lama bener,biasa kebut-kebutan juga." ujar Alin.

"Yaudah tungguin aja,gue nunggu anak-anak dulu didepan."

Vano pergi kini tinggalah Bella,Alin,Anne dan Salsha.

"Neng,Barra udah dateng? Sebentar lagi acara tiup lilinnya kan?." tanya sang Mama yang baru datang menggandeng lengan Papanya.

"Belum Ma,kata Vano sih udah otw."

"Yaudah,tapi kalo 10 menit Barra belum datang juga. Mau gak mau kamu harus tetap tiup lilin tanpa Barra ya?." ujar Papanya.

"Iya."balas Bella sambil mengangguk.

🌿BBTG🌿

Barra merapikan kemeja hitamnya dan menata rambutnya serapih mungkin,ia harus terlihat tampan pikirnya.

" cakep bener mas nya."sindir Malvin yang tengah memakai sepatu nya.

"Ulang tahun pacar,harus cakep lah. " balasnya.

"Si Aldi lama bener,bentar lagi acara tiup lilinnya kan?." tanya Edwin dan diangguki Barra

"Gue otw duluan deh,mau beli bunga dulu."

"Sok romantis najis." cibir Bagas.

Barra terkekeh,"romantis boleh asal gak berlebihan. Iya kan Vin?." ujarnya sambil melirik Malvin seolah Malvin adalah raja bucin yang tau semuanya.

"Iyain weh ceuk aku mah." sahutnya malas.

"Gue otw." lelaki itu pergi tetapi kembali berhenti ketika mendengar teriakan temannya.

"BEGO,KADO LO UDAH DIBAWA BELUM? JANGAN MALU-MALUIN GALPOTRA YA DATENG KE SWEET SEVENTEEN PACAR TAPI TANGAN KOSONG."

Barra mendengus,"udah anjing,kalem aja ngapa gak usah tereak-tereak. Dipikir gue budeg." lelaki itu melanjutkan langkahnya kembali.

"Babang Barra mana euy?." tanya Aldi yang baru keluar dari kamar mandi.

"Berangkat duluan,lo kelamaan sih bokernya. Lo boker apa semedi di dalem?." tanya Malvin ketus.

"Jaga lilin,takut apinya gerak-gerak." sahutnya sambil terkekeh.

"Tolol." ujar Edwin kemudian tertawa.

🌿BBTG🌿

Semua sudah berkumpul dan perayaan sweet seventeen si kembar berjalan lancar. Bella tersenyum kearah kamera yang tengah mengambil fotonya dengan sang kembaran,Vano.

Setelah acara sesi foto dengan si kembar dan acara selesai,satu persatu mulai pamit untuk pulang dan mengucapkan selamat ulang tahun pada si kembar. Kini tersisalah inti Galpotra,orang tua Bella,lalu Alin,Salsha dan Anne.

"Ini,happy sweet seventeen. Wish you all the best,be better than before. I Love you." ujar Barra sembari memberikan kotak kecil berwarna biru dengan pita pink,sedangkan dia memberikan kotak yang lumayan besar pada Vano.

"Thank you and love you too." balas Bella

"Dunia milik berdua woi! Yang lain mah ngontrak." sindir Vano diselingi kekehannya.

"Abangnya sirik aja,makannya cari pacar bang. Jangan kalah dong sama adiknya." ejek sang Mama.

"Yaudah yuk masuk aja Ma,biarin anak milenial ini ngobrol." ajak Papanya. Keduanya pergi meninggalkan mereka.

"Yaudah pulang dulu dah,kado udah ditaro semua ya." ujar Malvin

"Cepet amat."

"Sakit badan gue,mau pulang gak Lin?." tanya Malvin

Alin menggeleng,"gue sama Anne aja." balasnya sembari tersenyum tipis.

"Yaudah gue balik duluan." pamit Malvin

Bella menatap heran,biasanya Malvin akan membujuk Alin tetapi ini tidak sama sekali.

"Kok gak bareng? Ada masalah?." tanya Bella.

"Putus." Salsha yang bersuara.

"Anjir kok bisa?."

"Bisa lah,yaudah gue balik ya. Yuk Ne," ajaknya pada Anne.

"Gue nginep."ujar Salsha.

" nginep aja lo kaya gak punya rumah." sindir Vano dengan tawa kecilnya dibalas delikan oleh Salsha.

Aldi pulang mengantarkan Alin dan Anne menggunakan mobil Bella yang gadis itu pinjamkan. Salsha pergi ke dapur dan Vano sudah dikamarnya.

"Buka jangan?." tanya Bella sambil mengangkat kotak kecil yang Barra berikan padanya.

"Nanti deh,malu gue. " balasnya.

"Yaudah lo pulang,gue mau buka kadonya." ujar Bella

"Ngusir gue? Awas lo nyesel gak ketemu sama gue lagi." sahut Barra ketus.

Bella terkekeh,"pasti ketemu dong! Besok juga ketemu kan lo udah janji mau nemenin gue nonton, "

"Udah malem,gue pulang dulu. Have a nice dream,semoga suka sama kadonya. Besok kita ketemu lagi,janji."

Bella mengangguk lalu memeluk Barra,"makasih banyakkkkk pake bangett ngett ngett ngett. "

Barra terkekeh sembari mengusap kepala Bella,"sama-sama. Udah,besok ketemu lagi."

"Tidur nyenyak Barra." ujar Bella sambil melepas pelukannya dan tersenyum manis.

🌿BBTG🌿

"Datang ke rumah sakit cahaya harapan! Sekarang juga!."

-Thanks for Reading-

Badgirl Behind The Glasses [End] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang