sembilan🌿

301 16 0
                                    

-Happy Reading-

Gadis dengan penampilan ala Badgirl itu berjalan beriringan dengan temannya,seluruh murid yang sedang di berada di koridor menatap mereka dengan tatapan memuja,tidak sedikit yang menggoda mereka berdua tetapi tidak dihiraukan oleh kedua gadis itu.

Ketika bersamaan dengan itu,gadis itu berbelok ke arah kantin tetapi tubuhnya menabrak seseorang hingga membuatnya terpental dan tersungkur ke lantai,gadis itu meringis sambil menepuk-nepuk pantatnya yang kotor karena debu.

"Lo tuh kalo jalan ya gak bisa gitu pake mata!." bentaknya kesal.

"Heyy heyy ,santai girl." jawabnya sembari terkekeh.

Clarissa yang habis ditabrak oleh Arlan,disebelah Arlan ada 2 orang,yang satu berambut coklat dengan iris mata berwarna hitam,dan yang satu lagi berambut hitam dengan iris mata berwarna biru. Bella terpaku melihat lelaki yang memiliki iris mata berwarna biru itu.

"Lo gak papa kan?sorry temen gue emang suka gak liat-liat kalo jalan." ujar nya.

Clarissa mengangguk,lalu lelaki itu mengulurkan tangannya,"gue Reynand,yang tadi nabrak lo Arlan. Dan yang matanya item ini Farel." jelasnya.

"Clarissa,dan ini Salsha." jawabnya sambil membalas uluran tangan.

***

"Gila ganteng banget sih itu yang tadi si Reynand,sumpah cool binggow. Ah gue jadiin gebetan dah ini mah." pekik Clarissa dan membuat Salsha melongo.

"Ganteng juga si Arlan kali." sahut Salsha.

Clarissa mendelik,"apaan gak bener tuh jalannya,sampe nabrak gue jadi mental kan." cibir Clarissa.

"Lo juga lah yang salah,ngapain coba jalan sambil mainin hape? Tapi kayaknya mereka murid baru ya,gue baru liat sih." ujar Salsha.

Clarissa mengangguk setuju,"ah semoga dia sekelas deh sama gue,ih kapan lagi coba nemu bule cakep cool kaya gitu? Rata-rata bule sini slengean bikin ilfeel ih geli gue,liat tuh contohnya si Richard," cerocos Clarissa sambil bergidik ngeri membayangkan Richard si bule tampan yang selalu membuat cewek jatuh hati padanya menjadi ilfeel karena tingkah lakunya.

"Bae-bae lo ngejelekkin dia,ntar dapet karma,gue mah ketawa paling depan serius." ejek Salsha sambil terkekeh.

Clarissa bergidik,"najis amit-amit jangan sampe jingan." umpat Clarissa.

"Ah ya! Gue gak mau bolos deh,kali aja tuh cogan sekelas sama kita kan?." pekiknya girang

"Gila lo mulai bucin dah."

***

"Permisi," ujar 3 anak lelaki tampan dan langsung suara hiruk pikuk dari para gadis terdengar.

'Anjir anjir mimpi apa gue semalem ketemu cogan?!.'

'Lah anjir bodoamat itu gue gebet dah yang mata item'

'Gak lah gila kali cakepan yang mat biru'

Clarissa langsung tersentak ketika melihat ketiga orang tersebut,senyum dia merekah ketika dewi fortuna berpihak kepadanya.

"Kalian pindahan dari SMA Geo Telekomedika kan? Perkenalkan diri kalian."

"Gue Arlan Geraldyn,"

"Gue Farel Kyhile"

"Gue Reynand Adijaya."

"Ada yang mau ditanyakan?." tanya guru itu.

Salah seorang gadis dengan centilnya berdiri,"Reynand lo punya pacar gak?."

Mendengar pertanyaan itu sontak Clarissa mendelik menatap tajam gadis itu.sedangkan Reynand tidak menjawab dan malah mengalihkan pandangan nya kearah Clarissa,dengan tatapan datar.

Clarissa gelagapan sendiri,lalu memalingkan wajahnya kearah lain dan itu membuat sudut bibir Rey tersenyum meskipun sangat tipis.

Setelah ditentukan tempat duduk,Rey dan Arlan duduk di pojok dekat meja Salsha dan Clarissa,sedangkan Farel duduk dengan Eric.

🌿BBTG🌿

Bella terbangun dari tidurnya dengan nafas yang terengah-engah,dia tiba-tiba memimpikan moment saat pertama kali dia mengenal Reynand,keringat dingin mengucuri pelipisnya,dia melirik kearah jam weeker yang ada diatas nakas,jam masih menunjukkan pukul 01:53 itu artinya ini masih dini hari. Bella beranjak dari kasurnya dan berjalan kearah pintu,dia akan mengambil minum. Mimpi tadi sangat membuat tenggorokan Bella terasa tercekat.

Vano mendengar ada suara pintu dari kamar sebelah-tentunya kamar Bella-,dia melihat ke kamar Bella yang kosong. Lalu dia berjalan ke lantai bawah dan menemukan Bella sedang duduk di meja makan dekat dapur sambil memegang gelas yang berisi air putih.

"Ngapain?." suara Bariton membuyarkan lamunan Bella dengan refleks Bella menoleh.

Bella menghampiri Vano dan memeluk lelaki itu,"kenapa?." tanya Vano sambil mengelus puncak kepala kembarannya itu.

"Gue mimpiin moment pertama kali gue ketemu Rey,gue kangen Rey." ujarnya dengan suara parau.

Maafin gue Bel,batin Vano.

"Jangan dipikirin,sekarang lo tidur lagi." ujarnya.

Bella mendongak menatap Vano penuh harap,"lo gak bisa ngasih tau gue siapa orangnya Van?."

Vano menghela nafas gusar,"ayo ke atas bareng sama gue." ujar Vano mengalihkan topik pembicaran.

Bella mendengus ,selalu begini jika dia menanyakan hal itu pada Vano,dia melepas pelukan nya secara paksa dan meninggalkan Vano yang masih mematung.

🌿BBTG🌿

Disisi lain,seorang lelaki terus berjalan mondar mandir dengan raut wajah yang gelisah,dia mengetikkan sesuatu diponselnya dan mangarahkan ponsel itu ke kupingnya.

"Hallo Ma."

Terdengar helaan nafas gusar disebrang sana, 'apa' suara itu tampak dingin.

Lelaki itu menghela nafasnya pelan, "gimana perkembangan Rey?"

'Peduli apa kamu?'

"Ma abang minta maaf,abang gak sengaja."

'Matikan telfonnya,kamu besok harus sekolah' ujarnya dengan nada sinis.

"Tapi Ma,gim-"

Titt.

Lelaki itu menghela nafasnya lalu menyimpan ponselnya diatas nakas,dia segera tidur karena beberapa jam lagi menuju pagi.

-Thanks for Reading-
-Vote n Comment!❤-

Tertanda :
Mantan Ari Irham😝

Badgirl Behind The Glasses [End] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang