tujuh belas🌿

284 16 0
                                    

-Happy Reading-

Bella membuka kepangannya,disampingnya ada Salsha. Alin dan Anne sedang berada ditaman belakang.

"Bosen banget gue jadi anak cupu." gerutunya sambil menyisir rambutnya.

"Bosen bosen ,gue juga bosen denger lo ngomong gitu mulu. Gue tau lo gak bakal tahan kaya gini.", cibirnya sambil memainkan ponsel.

" udahlah,Barra juga udah baper sama gue,kata Vano juga dia mulai suka sama gue."

Seseorang menguping dari dalam toilet,dia terus mendengarkan percakapan Bella dan Salsha.

"Lo belum denger langsung dari orangnya Bel,tahan dulu sabarr." ujar Salsha.

"Mending gue jadi diri gue sendiri,Clarissa yang bad. Gak kaya sekarang,selalu ditindas,dihina,padahal mereka belum tau aja gue siapa."

"Iya yaudah ayo kepang lagi rambut lo,biar gak ketauan. Bentar lagi bel masuk,gue yakin bakal banyak yang ke toilet dulu sebelum masuk kelas." ujar Salsha.

Belum sempat Salsha mengepang rambut Bella,dia dikejutkan dengan pemandangan menyeramkan lewat pantulan cermin dihadapannya.

Karin

Gadis itu keluar dari salah satu toilet dengan seringainya sambil bersedekap dada.

"Telat banget,gue bakal kasih tau Barra." ujar Karin.

Bella menoleh,rambutnya belum sempat Salsha kepang.

"Pinter banget ya mau dendam ke Barra pake jadi cewek culun segala,baperin Barra segala" ketus Karin.

"Kenapa? Gak suka lo?." ujar Bella sambil tertawa meremehkan.

"Awas lo!." ujar Karin lalu berlari meninggalkan Salsha dan Bella.

"Bel kejar! Nanti dia ngadu ke Barra," titah Salsha.

"Biarin aja,udah cepet makannya lo kepang rambut gue. Nanti keburu ada yang tau."

🌿BBTG🌿

Karin datang ke meja Barra dkk dengan nafas yang terengah-engah membuat Aldi menatapnya heran.

"Kenapa lo?." tanya Vano.

Karin tersenyum sinis kearah Vano,"munafik lo,pengkhianat."

"Maksud lo apaan ngomong gitu ke Vano?." tanya Malvin.

"Lo tau si cupu,dia itu Clarissa Barra! Pantesan gue aneh masa iya si Alin mau gabung sama anak cupu! Dia Clarissa lo sadar gak sih? Vano juga ada kaitannya sama penyamaran dia ini!." pekik Karin .

"Halu lo." ketus Barra.

"Mana mau Clarissa si Ratu Cakrawala jadi anak cupu. Sirik sama orang jangan segitunya Rin." lanjutnya.

"Ngapain gue bohong,lo bisa liat sendiri,gue bisa buktiin kalo dia Clarissa." adu Karin.

"Clarissa ya Clarissa! Bella ya Bella! Dia kan udah pernah bilang waktu labrak lo kalo mereka sepupuan. Wajarlah mukanya sedikit mirip." ujar Vano .

"Diem lo pengkhianat!."

"Anjing lo! Untung cewek,kalo laki gue abisin lo disini!." ancam Vano dengan wajahnya yang sudah merah menahan amarah.

"Sabar Abwang,Abwang diem aja. Biar dede aldi yang urus." lerai Aldi sambil mengusap bahu Vano.

"Diem setan!." ujar Vano sambil menepis kasar tangan Aldi.

Barra?cowok itu hanya diam mencerna ucapan Karin.

Gavin? Cowok itu diam,dia sudah curiga saat Salsha mengirim pesan pada Clarissa,saat itu juga ponsel Bella bunyi tepat saat pesan Salsha baru terkirim.

"Dimana si Bella? Kalo sampe lo bohong,gue gak akan nerima lo di Basecamp,dan jangan kenal gue."

"Tapi kalo gue bener,lo harus mau jadi pacar gue." sahut Karin.

"HUUJ MAU LOO SIALAN!." teriak Aldi dengan Malvin berbarengan.

🌿BBTG🌿

Bella berjalan beriringan dengan Salsha,dalam hatinya juga ia gelisah padahal ia masih ingin bermain-main dengan Barra.

"Tuh si Drama Queen nya." ujar Karin sambil menunjuk Bella dan Salsha.

"Apa maksud lo?." tanya Salsha

"Halah gak usah akting." ujar Karin.

"Mana buktinya dia Clarissa?." tanya Barra kini.

"Nih." ujar Karin lalu menghampiri Bella,menarik kacamata nya paksa lalu dijatuhkan ke lantai dan di injak oleh Karin.

"See? Mata hazel ini mirip sama punya Clarissa kan? Bulu mata ini lentik mirip kaya Clarissa kan?." ujar Karin sambil menunjuk wajah Bella.

"Jangan nunjuk muka gue!." sergah Bella.

Karin tak mengindahkan ucapan Bella ,dia lalu membuka kepangan Bella dan membuatnya menjadi terurai.

"Udah percaya?."

Barra menatap Bella tidak percaya,gadis dihadapannya benar Clarissa,berbeda saat menjadi Bella yang dominan dengan kuncir kepangnya.

"Dasar murahan,sampah,udah punya Rey masih aja deketin Barra. Deketin nya pake nyamar segala lagi! Receh." sindir Karin.

Bella menampar Karin karena kesal dibilang murahan seperti itu. Niat awal dia kesini bukan itu,tetapi balas dendam.

"Jaga mulut lo! Lo gak tau apa-apa jadi mending diem!." ancam Bella .

"Beneran sumpah dia Clarissa,gak nyangka gue." bisik Aldi pada Malvin.

"Kenapa? Malu udah kegep? Murahan dasar,bisa banget modusin yang cakep." sindir Karin lagi.

"Jangan buat gue marah,lo gak inget dulu Indy? Tangannya kenapa? Karena siapa? Patahkan? Karena gue! Lo mau bernasib kaya Indy diem dirumah gak bisa gunain tangan kanannya selama 1 bulan?." ancam Bella.

Percaya sudah Barra sekarang pada Karin,gadis dihadapannya ini benar-benar Clarissa si bar-bar. Tidak ada lagi gadis cupu,tengil,cerewet,ngeselin,kacamata bulatnya.

"Kenapa?." tanya Barra dengan nada dingin.

"Kenapa lo tanya? Lo pikir gue beneran baper sama lo? Dan waktu lo cium kening gue di acara kemarin lo pikir gue seneng? Sampe rumah aja gue mandi pake 7 sabun kali,yakali gue mau dicium sama orang kaya lo. Bagus deh kalo lo tau gue Clarissa secepat ini,jadi gue gak harus berlarut-larut dalam drama nyebelin ini. Lo tau gue muak banget sama sikap sok baik lo di depan gue pas jadi Bella,sok jadi penolong,gue ngelakuin ini karena apa? Ya karena Rey lah." ujar Bella .

Barra diam menunggu lanjutan Bella,"lo gak inget sama Rey? Gue ingetin ,dia Reynand Adijaya yang koma udah hampir lima bulan setelah tawuran sama temen lo sialan itu . gue kesini ya mau cari tau siapa orangnya,tapi sayang kedok gue keburu terbongkar karena si Cabe sialan ini. Tapi ya udah lah." lanjutnya.

"Lo cewek brengsek yang pernah gue temuin Cla," setelah mengucapkan itu Barra meninggalkan orang yang masih ada disana dengan perasaan awut-awutan.

"Dan lo Vano! Dasar pengkhianat." ujar Karin sambil menunjuk Vano dan bergegas menyusul Barra.

Di Rooftop Barra menendang apapun yang ada dihadapannya. Bangku,meja,kayu bekas semua Barra tendang hingga hancur,Karin sedari tadi hanya diam takut jika ia yang ditendang oleh Barra.

Barra merutuki kebodohannya,bagaimana ia bisa jatuh cinta pada pacar musuhnya sendiri. Bodoh Barra bodoh!

Malvin,Vano,Gavin dan Aldi dengan langkah tergesa-gesa menyusul Barra,mereka tau pasti Barra sedang berada di Rooftop.

-Thanks for Reading-
-Vote n Comment gays!-

Badgirl Behind The Glasses [End] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang