•Prolog•

19.7K 829 71
                                    

tired
only that word can represent all of them

all torture and injustice

same but different

slowly everything away from me

-Clarissa Tristeza Alhaya-

°°°

Srettt...
Bukkk....

"RISSAAA, " teriakan sang ibunda yang cukup keras menggema dilatar rumah.

"APA-APAAN KAMU RISSA! LISTA INI KEMBARAN KAMU KENAPA DI DORONG?!"

Mamahnya marah besar tentunya, melihat putrinya yang di dorong oleh kembarannya sendiri.

Teriakan mamanya tadi mengundang anak lelakinya, yang merupakan anak pertama.

"Mama kok teriak-teriak?"

"Liat adek kamu nih jatuh didorong sama Rissa, " ucap sang ibunda masih dengan nada marah.

"Icha! Icha kenapa? Icha gapapa kan?" Bukannya berlari menuju Lista anak laki laki tersebut malah menuju Rissa.

"Abang kenapa ke Icha? Yang di dolong itu Ita, " ucap Lista kecil.

"Abang Alon Icha engga dolong Ita hiks..., " ucap Rissa kecil sang kakak pun langsung memeluknya. Memang sang kakak lebih sayang kepada Rissa daripada Lista. Entah apa yang membedakan.

"Icha bohong bang!" teriak Lista kecil.

"Ma, Icha ke kamar Varo aja ya?" ucapnya. Ya, jadi nama abang mereka adalah Varonil Grande Alnaas.

"Yaudah Abang bawa Rissa ke kamar kamu," ucap sang ibunda. "Tapi, kalian berdua ga boleh bertengkar seperti tadi." Tegas sang ibunda. Rissa dan Lista hanya menjawab dengan anggukan.

°°°

Setelah dari kamar sang kakak, Rissa kecil kembali ke kamarnya. Rissa kecil berlari masuk kamar yang ia tempati dengan Lista.

Ceklekkkk

Pintu kamar terbuka, Rissa kecil melihat kedalam akankah ada Lista. Rissa kecil masuk dan menutup pintu.

"Itaaaaaaaa, " teriak Rissa kecil.

"Icha puas? Bang Alon ga sayang Ita Icha puasss? Icha seneng?" Suara Lista kecil terdengar.

"Ita? Ita ko bilang gitu sama Icha, " Rissa kecil berjalan memasuki kamar mencari keberadaan Lista.

"Icha jahat! Sama Ita!" Teriakan Lista kecil terdengar.

"Ita maafin Icha, Ita dimana hiks... Ita..., " Suara isakan Rissa kecil terdengar.

Srett...
Srett....
Bugh....

"Ita,Ita belhenti Ita... Sakit, " Rissa mencoba menangkis pukulan terakhir Lista. Namun, Lista terjerembab kebelakang.

Bukkk....

"ITAAAAAA!" Bukan teriakan Rissa kecil yang terdengar namun, teriakan sang Abang-Varo-.

"ICHA KENAPA DORONG ITA?! ICHA KENAPA JADI NAKAL?! ABANG KECEWA SAMA ICHA! ABANG BENCI SAMA ICHA! " teriakan Varo terdengar menggelegar wajahnya memerah.

"Icha engga dolong Ita bang, Ita tadi pukul Icha Icha menghindal tapi Ita malah jatuh." Suara lemah Icha terdengar.

"Udah! Abang ga percaya kamu lagi!" Varo segera mengangkat Lista kecil. Menggendongnya namun, saat akan keluar dari pintu mata Lista kecil terbuka dan tersenyum manis pada Rissa kecil.

Semenjak itu Rissa tak lagi di percaya. Jangankan di percaya diperhatikan saja tidak.

____________________________________________


Haiiii?!
Segini aja ya prolognya, nanti selengkapnya aku bahas di part selanjutnya awokawok.

Jangan lupa vote and komennya thank's gaess:')

ALONE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang