Semakin hari jadwal kemoterapi Rissa semakin padat. Terkadang seminggu dua kali. Clarissa berharap banyak dengan kemoterapi ini dia dapat sembuh.
Besok ia akan menjalani kemoterapi kembali. Sedangkan hari ini ia akan mulai latihan bernyanyi dengan Danilo. Karena event sekolah kurang 1 minggu lagi.
Clarissa harus menyiapkan dirinya. Agar tidak gugup dan tidak kambuh pada saat hari -H.
"Dan?" Panggil Rissa. Danilo menoleh kearah Rissa seakan bertanya mengapa.
"Nanti latihan dirumah siapa?" Tanya Clarissa. Danilo hanya mengendikkan bahunya seolah tak peduli.
'Dasar kulkas swag! Sabar Risss sabar! Sabar riss! Sabar! Kalem!' Teriak Rissa dalam hati.
"Dirumah kamu aja ya?" Danilo mengangkat sebelah alisnya. Yang artinya ia butuh alasan.
"A.. Anu di rumah ku ga ada alat musik, " Ucap Rissa. Danilo hanya merespon dengan sekali anggukan.
"Latihan jam berapa Dan?" Tanya Rissa. Danilo melirik arlojinya.
"Pulsek, " Singkat Danilo.
Rissa menyerahkan selembar kertas dan sebatang bulpoin pada Danilo. Danilo menampilkan raut wajah bingung lalu setelah itu wajahnya kembali datar.
"Alamat rumah kamu. Nanti aku berangkat dari rumah aja naik ojek, " Jawab Rissa seolah mengerti pertanyaan Danilo.
"Bareng gua, " Ucap Danilo.
"Hah? Ga... Gausah Dan, "
"Bacot, "
Dalam hati Rissa menggerutu dia bertanya tanya dalam hatinya apa ga bisa mulut Danilo itu kalo bicara di saring.
Bel masuk sudah berbunyi pelajaran berjalan dengan lancar jaya. Tanpa hambatan tanpa batu-batu kerikil tanpa kericuhan. Tapi bo'ong.
Guru keluar kelas ricuh. Siapa lagi kalo bukan Brimo yang bikin ricuh? Hari ini pelajaran bahasa Inggris.
"Eh gais! Ini kan kelas IPA 1 so pasti anaknya pinter pinter," Ucap Brimo berdiri di depan kelas.
"Ga punya anak! Belom nikahhhh, " Ujar Marjono menyahuti.
"Nah! Maka dari itu gua mau minta saran kira kira nama anak yang bagus apa ya? Yang ke Jepang jepangan gitu, " Brimo bersedekap dada.
"MHI CHIN ZHA ZHA"
"AZI NOU MHOTHO"
"YHA MHA HAA"
"SAO RIE SHAUS TIERAM"
"MHA ZA KO"
"ROY CHO SHAFI"
"SHAMYHANG"
"SHE BLHAK JHELHE THOT"
"NHETI ZHEN GHA ADHA AKHLAK"
"Oon! Dasar generasi micin, " Cibir Brimo.
"Tapi Brim, ada nama Jepang baguss banget artinya, " Sahut Rissa.
"APAAN TUH?!" Teriak Brimo sembari menunjuk Rissa.
"BRHIMHO GWEMBHEL LHAMPHU MHERHAH"
"LO MAU NGASI IDE ATAU NGEJEK CEM YANG LAEN?!"
"Selow Brimmm kali ini Marjono genteng ada ide, " Ucap Marjono sembari menunjuk kepalanya. Brimo menjawab dengan mengangkat sebelah alisnya.
"BRHIMHO PHENTOL PHUYUH!"
KAMU SEDANG MEMBACA
ALONE ✔
RandomPada umumnya keluarga adalah rumah kita, namun mengapa berbalik? Mengapa keluarga menjadi neraka bagiku? Tempat dimana seharusnya aku mendapat kehangatan, namun mengapa yang ku dapat siksaan bertubi tubi? Dimana letak keadilan? -Clarissa Tristeza Al...