•part 21•

4.9K 341 10
                                    

Apakah kalian pikir anak broken home hanya disaat kedua orang tuanya pisah? Kalian salah besar! Orang tua lengkap yang mulutnya seperti kebun binatang pun masih bisa di sebut broken home.
______________________________________________

Acara event telah selesai. Clarissa pulang di antar oleh Anindya, Tika, serta Revan.

"Kalian gamau mampir dulu?" tanya Rissa begitu mobil Revan berhenti di depan gerbang rumahnya, ralat gerbang rumah orang tuanya.

"Kamu turun duluan aja. Bentar lagi kita nyusul, " ucap Tika. Clarissa mengangguk dan segera keluar dari mobil.

"Rissa!" teriakan itu menyambut Rissa yang baru saja datang.

Rissa berbalik menatap siapa yang memanggilnya, "Oh papa, kenapa manggil Rissa?" tanya Rissa.

"Kenapa wallpaper kamu berfoto sembari membawa medali Olimpiade?!" Tanpa basa-basi papanya langsung saja menanyakan hal itu.

"Apakah itu penting? Bukankah anakmu cukup berprestasi?" ucap Rissa bertanya balik.

"Kalo orang tua nanya itu di jawab! Bukan nanya balik!!" balas papanya.

"Hmmm orang tua? Bukankah anakmu hanya Callista dan Varo?" Sebelah alis Rissa terangkat.

"Jangan basa-basi! Ngomong aja kalo itu modal pinjem, " sahut Callista, "Dasar pembohong!" lanjutnya.

"Haha lagi pun jika aku berbicara yang sebenarnya kalian juga tidak akan percaya. Kalian juga akan tetap menganggap ku bohong. Maybe, " balas Clarissa.

Papanya menjambak rambut Rissa. Dia mendorong Clarissa sehingga kepalanya terkena dinding. Rissa memegangi kepalanya kuat-kuat, sakit rasanya lalu dia menjambak rambutnya sendiri.

"RISSA?! APA YANG KAMU LAKUKAN?!" teriak Tika.

"Rissa gapapa, tante diem dulu ya, " ucap Rissa meyakinkan Tika.

"APA YANG KALIAN MINTA?! APA YANG KALIAN INGINKAN?! AKU TERSIKSA? SEBUAH PRESTASI?! BAIKLAH!" teriak Rissa sembari menahan sakit pada kepalanya.

Lalu Rissa berlari masuk, entah mengambil apa. Tika seakan-akan mengibarkan bendera perang, detik kemudian Revan dan Anindya menyusul ke dalam.

"Ada apa ini?" tanya Revan.

"Saudaramu! Menyiksa anak gadisnya!" jawab Tika.

"Hmm anak gadis yang mana yang kau maksud? Jalang kecil tadi?" balas papahnya dengan tatapan meremehkan.

"Sialan! JAGA MULUTMU KEPARAT!" balas Revan dengan berteriak.

"Apa?! Kau tidak suka?! Pergilah!" Kali ini istrinya ikut berbicara.

"Hahaha! Dasar tidak tau di untung! Dulu kau begitu mengharapkan Rissa. Lalu hanya karena sebuah teror seorang psychopath yang bulan lahirnya sama dengan Clarissa, kau menganggap Clarissa sampah dan menyusahkan. Cihh menjijikan, " ujar Revan.

"Bagaimana kamu tahu?" ucap mereka semua bersamaan kecuali Anindya dan Clarissa.

"Ka-kalian pikir aku bodoh? Ak-aku bisa mengetahui semua yang kalian sembunyikan!" jawab Revan sedikit terbata-bata.

"Apa yang kau tau?! Jangan berlagak sok tau!" balas mamanya.

Terjadi adu bacot antar mereka, mereka yang berusaha untuk mendesak Revan agar memberi tau sesuatu. Dan Revan yang memberi seribu alasan agar mereka tak mengetahui.

ALONE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang