•part 14•

4.4K 352 21
                                    

Seperti hari-hari biasanya, Clarissa berangkat menuju sekolah. Pagi-pagi sekali dia sudah sampai sekolah dan langsung menuju kelas. Untuk sekedar piket kelas karena, disetiap hari dimana ia mendapat bagian piket tak ada yang mau untuk sekedar membantu.

Bahkan menonton pun tak ingin. Mereka hanya berpesan, "Riss yang bersih ya jangan sampe kotor ntar kita yang kena lagi, " Selalu seperti itu teman-temannya. Dan melenggang pergi entah pergi kemana.

Tepat bel masuk Rissa telah selesai menyapu. Semua murid bergegas masuk kali ini Bu Sabar yang mengajar. Dia terkenal akan ke killerannya dan tak pernah mentoleransi muridnya.

"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, " Ucap bu sabar.

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh, "

"Seperti biasa asmaul husnanya dibaca terlebih dahulu, "

"Ya Allah Ya rahman........, "

"Baik anak-anak pelajaran kali ini mengenai jenis jenis reaksi karbon senyawa, " Bu Sabar mulai menerangkan materi pelajaran.

"Nah reaksi karbon senyawa itu di bagi menjadi 3,yaitu reaksi substitusi, reaksi adisi, dan eliminasi. Kali ini kita akan mempelajari reaksi substitusi terlebih dahulu, " Jeda Bu Sabar.

"Reaksi substitusi adalah reaksi yang menggantikan gugus fung....., "

Pletakk

Bu Sabar melempar penghapus papan tulis dan tepat mengenai meja Clarissa. Namun, Clarissa tak juga bangun dari tidur indahnya. Bu Sabar langsung saja berdiri menuju bangku Clarissa. Anak-anak IPA 1 mulai tegang lantaran takut jika terkena hukuman.

Brakkk

Bu Sabar menggebrak meja Clarissa hingga sang empu kaget. Bukan hanya Rissa saja tapi satu kelas kaget juga.

"EMAKKKKK, " Latah Rissa. Satu kelas menahan tawa akibat kecerobohan Rissa.

"Clarissa! Berani sekali kamu mengatai saya mak?! Sudah berapa kali saya ingatkan agar tidak tertidur di kelas?! Apa perlu saya telpon orang tua kamu?!" Gertak Bu Sabar.

"Ma-maaf bu, ja-jangan telpon orang tua saya, " Jawab Rissa. 'percuma juga mana peduli mereka sama aku buang-buang pulsa aja, ' Lanjut Rissa dalam hati.

"Kalau begitu kamu jelaskan tentang materi di depan!" Ucap Bu Sabar sembari menunjuk papan tulis.

"Yahh Buu jangan dong, " Bukannya Rissa tak mau atau tak bisa dia hanya malas jika harus di suruh menjelaskan. Apalagi didepan kelas gelagapan bisa-bisa.

"Mana handphone kamu?! Biar saya telpon ibumu!" Mau tak mau Rissa mengambil ponselnya di saku. Segera mencari kontak bertuliskan 'mama'. Dia tak terlalu khawatir jika menelpon sang mama.

Tuttt

Tuttt

Mamanya belum juga mengangkat telpon Clarissa.

Tutt

Tutt

Yang kedua berhasil mamanya mengangkat telpon Rissa.

'KEPARAT! NGAPAIN LO TELPON GUA HAH?!'

'ANJING LO!'

'GAK TAU GUA LAGI MEETING APA?!'

'LO UDAH BUANG BUANG WAKTU GUA NGERTI GAK?!'

ALONE ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang