Syarat

1.5K 242 5
                                    

"Hana terimakasih, bajunya nyaman."

Ara menatap pantulan dirinya di depan kaca, memperlihatkan baju hana yang ia kenakan.

Hana tersenyum melihatnya, ini pertama baginya, ada yang menginap dikamarnya.

Berkat jurus memelas dan puppy eyes nya, Hana berhasil membujuk appanya untuk memberiarkan mereka tetap tinggal di sekolah, selama tiga hari dan setelah itu yixing akan membuat kenangan mereka seolah-olah hanya mimpi.

Maka selama itulah jika Hana masih ingin mempertahankan Ara dan Yuta, ia harus menggali kekuatan yang dimiliki keduanya untuk tetap tinggal.

"Hana,, jalan-jalan yukk.. Han? Hana?."

Hana masih melamun, sentilan didahinya membuatnya mengaduh kesakitan.

"Ahh, Ara, ada apa eoh? Sakit tahu." grutu Hana.

Ara tersenyum "salah sendiri melamun, kau memikirkan siapa?." tanya Ara.

Hana tak menjawab malah tersenyum aneh, Ara menyerit dan menatap poster di dinding kamar itu, tentu saja penuh dengan poster Yuta.

"Ahhh,, kau memikirkan idol sombong itu?." tebak Ara.

"Kok sombong sih?. Tampan tahu. Ahh yaa Ara,, kudengar kau kemari karena bertengkar dengan Oppa Yuta, memangnya kenapa?." tanya Hana.

"Ohh,, itu. Aku membencinya,, yahh mungkin aku salah satu pembenci Yuta. Dulunya aku memang menyukai Yuta mendengarkan semua lagu-lagunya, menonton setiap acara yang ia bintangi, tapi kejadian itu......" ucap Ara mengatung sambil memengani dadanya, ia menepuknya beberapa kali sambil mengatur nafasnya.

"Kejadian itu?." tanya Hana.

Mata Ara menjadi berkaca-kaca, "Iyaa,, kejadian itu." jawab Ara sambil menghapus air matanya sendiri.

Hana semakin menyerit, "Hai,, kejadian apa?." tanya Hana.

"Yutaa,, melakukan. Huwaaaa!." teriak Ara sambil menangis terisak.

"Melakukan?." tanya Hana bingung dengan gadis di depannya itu

"Yu.. Yu.. Yuta.... Yutaa... Yutaaa...." ucap Ara terbata.

"Yuta melakukan apa?." tanya Hana.

Ara mulai mengatur nafasnya dan duduk di tepi ranjang sambil menatap lantai.

"Saat musim dingin tahun lalu, fanmeeting Yuta diadakan. Aku datang untuk pertama kalinya bertemu idolaku,, aku sangat bahagia saat itu, aku berhasil bertemu yuta dan meminta tanda tangannya, tapi setelah acara fanmeet itu selesai Yuta... hikss, hikss." Ara kembali menangis, Hana mulai berfikiran aneh tentang Yuta.

"Yuta?."

"Yutaaa melindas boneka anak ayamku dari Winwin. Huwaaaa!." teriak Ara.

"Aigooo,, ku kira." sahut Hana sambil memegang dadanya sendiri.

"Kau kira kenapa?." tanya Ara ia kini berhenti menangis.

"Tidakk,,, ayo katanya ingin jalan-jalan. Sekalian kita bertemu Oppa Yuta." jawab Hana.

"Ayoo, aku juga ingin bertemu Winwin." sahut Ara. 

💪💪💪

"Idol itu ikut tidur di kamar Winwin?." tanya Johnny sambil menunggu minuman kalengnya keluar dari mesin.

"Yahh, ku dengar begitu, kurasa Hana hanya percaya dengan Winwin." sahut Kun.

"Hemm,, kenapa ya?." tanya Johnny.

"Tentu saja karena Winwin bodoh,, jika Yuta ikut tidur di kamar kita. Kau tahu apa yang akan kita lakukan padanya." sahut Kun,  sambil menyesap kopi kalengnya.

"Haha, kau benar, mana mungkin kita membiarkan pengalang ada di kamar kita." sahut Johnny.

"Makanya,, jika idol itu terus disini, yahh kau tahu pasti kita akan mudah tersingkirkan." sahut Kun.

"Kalian bicara apa?." tanya Hana saat menemukan dua manusia gembul itu berbincang di depan mesin minuman.

"Tidak ada. Iyaan John?." sahut Kun.

"Iyaa. ahhh.. kurasa mesin ini rusak, ia terus menelan koinku." grutu Johnny sambil berjongkok menunggu mesin itu mengeluarkan minuman.

"Permisi, Tuan." sahut Ara menyuruh Johnny untuk minggir, gadis itu memegangi bagian bawah roknya dan menendang mesin minuman kaleng itu, hingga beberapa buah kaleng minuman itu keluar.

Brakk

"Wahh,, koinku tidak sia-sia." ucap Johnny sambil mengambil minuman itu.

Ara melihat salah satu minuman itu mengelinding jauh dari tempatnya, ia mengejar kaleng itu hingga sebuah kaki menghentikannya.

Ara mendongakkan kepalanya, menatap siapa pemilik kaki itu. Pria itu mengambil minuman kaleng, dan memberikannya pada Ara.

"Punyamu?." tanyanya, Ara hanya mengangguk.

"Aissh." Hana yang melihatnya segera menarik Ara pergi dari Taeyong.

"Ayoo Raa, kita harus pergi. Katanya ingin bertemu Winwin." ucap Hana sambil menyeret gadis itu agar pergi dari Taeyong.

Hana merasa aneh jika Taeyong mendekati Ara, ia tidak ingin melihat ara kembali seperti masa lalu Taeyong, mati mengenaskan.

"Wahh,, apa Hana tidak ingin gadis baru itu didekati Taeyong?." tanya Kun.

"Bisa jadi." sahut Johnny.

"Hai, Yong mau minum kopi bersama kami?." tanya Johnny, seperti biasanya Taeyong tidak menjawab dan melengos pergi dari tempat itu.

"Hah, kau diabaikan lagi John." sahut kqun sambil menepuk pundak Johnny.

"Tidak masalah. Ahh yaa Kun,, gadis tadi lumayan juga. Kau tahu saat aku berjongkok dan ia menendang mesin itu sambil memegang roknya, itu errr. " ucap Johnny.

"Yakk! Kau masih sempat-sempatnya mengintip." sahut Kun.

"Kenapa? Itu tidak sengaja." bantah Johnny.

"Terserah, ayo battle game lagi." ajak Kun. 

💪💪💪

Tukk tukk tukk

"Winwin! Main yukk!." teriak Ara, Hana hanya memutar bola matanya, mau main apa coba malam-malam begini.

"Iyaa, Raa. Masih pakai baju." teriak Winwin dari dalam, belum ada beberapa detik pintu itu terbuka, ternyata Yuta yang membukanya.

"Yakk Winwin!." teriak Ara dan Hana bersamaan saat melihat separuh badan Winwin yang belum terbalut baju.

"Ayo."

Yuta menarik pergelangan tangan Hana untuk menjauh dari kamar itu, sedangkan Ara masih menatap Winwin dengan pipi merona. 

💪💪💪

"Oppa mau bicara apa?." tanya Hana saat mereka sampai di taman.

"Aku tadi tidak sengaja mendengar, jika kepala sekolah bilang aku hanya akan bertahan di sekolah ini selama tiga hari dan setelah itu ingatan ini hanya akan berubah menjadi mimpi. Hana, aku mohon padamu,, jangan keluarkan aku dari sekolah ini, aku ingin tahu apa yang selama ini selalu menganggu hidupku." jelas Yuta.

"Aku,, aku juga tidak ingin semua itu terjadi, tapi aku tidak bisa melakukan apapun, hanya Appa yang punya kekuasaan untuk itu." jelas Hana.

"Sungguh? Tidak ada cara lain?." tanya Yuta.

Hana mengeleng pasrah.

"Ada, tapi itu sangat berbahaya apa kau mau mencobanya?." sahut seseorang membuat Yuta dan Hana menoleh.

"Taeyong?." ucap Hana. 

TBC

Stronger [NCT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang