Yang Ditunggu

574 100 15
                                    

Johnny telah bersiap dengan kuda-kudanya, begitupun dengan Doyoung. Mereka saling bertatapan sengit. Mencengkram pedang dari kayu kuat-kuat.

"Siap.... Mulai!." teriak Xiumin Songsaenim.

Mereka saling beradu pedang, keduanya sama-sama tak ingin kalah. Doyoung terus berusaha mengimbangi kekuatan Johnny yang bisa dibilang lebih kuat darinya, tapi bagi Doyoung bermain pedang bukan hanya soal kuat melainkan strategi.

Taakkkk.

Pedang kayu keduanya saling menempel membentuk silang, tatapan mereka beradu kembali.

Peluh membasahi wajah keduanya, Doyoung terus meringis mendorong pedangnya sekuat tenaga sedangkan Johnny teesenyum melihat Doyoung.

"Aaaakhhh!." teriak Doyoung membalikan padang kayunya dengan memutar tubuhnya sambil menendang pergelangan tangan Johnny, hingga pedang milik lawannya itu terjatuh.

Johnny yang kalang kabut hendak meraih pedangnya namun, pedang kayu milik Doyoung sudah tepat di depan lehernya.

"Hahaha!." teriak Doyoung kegirangan, sedangkan murid lain bertepuk tangan atas kemenangannya.

"Cukup." ucap Xiumin menyudahi duel mereka.

"Pemenangnya adalah Doyoung!." seru Xiumin

Johnny menatap Doyoung malas sedangkan Doyoung lagi-lagi mengejeknya.

"Blee welee leee."

Walaupun begitu mereka mengakhirinya dengan pepelukan dan kembali ke tempat duduk mereka.

"Selanjutnya Ten dan Jaehyun." ucap Xiumin.

"Pintu gerbang telah terbuka!." teriak Hendery. Membuat mereka berhenti melakukan kegiatannya dan pergi keluar untuk menyambut murid baru. Tanpa mereka sadari salah satu dari mereka berjalan berlawanan arah.

💪

.

.

Samar-samar Ara mendengar teriakan seseorang ia membuka matanya perlahan, mendapati dirinya terbaring di tempat lain namun tidak asing baginya. Ia membulatkan matanya saat tahu jika ini adalah kamar Taeyong di Season School.

Pintu terbuka secara tiba-tiba, membuatnya kembali tersentak kaget. Ia tidak berdaya untuk bangun saat melihat seseorang dengan jubah hitam menghampirinya perlahan.

"Siapa kau?." tanya Ara.

"Kenapa kau harus kembali hah?." ucapnya sambil mengelus pelan luka di wajah kiri gadis itu dan mencekiknya perlahan.

"Lee- pass.. Ak-. " Ucap Ara terbata saat nafasnya mulai sesak. Ia ikut mencengkeram tangan itu, berusaha untuk melepasnya namun sia-sia.

"Kau harus lenyap." Ucapnya.

"Tae- Akk-."

Hana yang tengah berjalan keluar, menoleh ke arah kamar Taeyong saat pintunya sedikit terbuka.

"Hana, ayo." ajak Ten.

"Kau duluan saja, aku harus ke toilet dulu." jawab Hana bergegas ke kamar Taeyong.

"Baiklah." jawab Ten, buru-buru ke gerbang utama.

.

.


.

Heegii menatap para siswa yang kini menatapnya juga, ia melirik ke arah Sungchan. Laki-laki itu terus saja tersenyum bangga. Melihat siswa di Season School membuat matanya semakin blur, ketampanan mereka tidak diragukan lagi.

Stronger [NCT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang