Chapter 9

208 48 29
                                    

Happy Reading❤

-💃-

Reno memasuki kamar Gladys tanpa Mela. Reno yang menatap Gladys pun memutar otaknya dengan cepat agar dapat memberikan alasan yang masuk akal mengapa Mela tidak kembali bersamanya untuk menemani Gladys.

Satu menit sejak Reno memasuki ruangan yang berwarna putih itu, Gladys belum mengeluarkan satu patah kata pun. Reno baru menyadari jika Gladys berada di dalam ruangan ini karena kecelakaan dan gadis itu tidak dapat melihat. Jika Gladys melihat Mela tidak ada di samping Reno, maka gadis itu akan mengeluarkan seluruh tenaganya untuk menanyakan kalimat yang panjang hanya dengan satu napas, itu pun yang Gladys katakan hanya kalimat berulang.

"Ma, Gladys mau jalan-jalan ke taman belakang. Boleh, ma?" tanya Gladys pelan. Ini terdengar bukan pertanyaan melainkan sebuah kalimat permintaan.

Reno terdiam beberapa detik memikirkan alasan yang logis. Mela pergi mengurus pemakaman Raina dan Cessna dan mencari sedikit informasi dari dokter yang menangani keduanya. Reno tidak sempat bertanya akan mengatakan apa kepada Gladys jika bertanya tentang keberadaannya.

"Ma? Tadi Mama 'kan yang masuk?" Suara Gladys mulai terdengar sedikit panik dan mau tidak mau Reno membalas ucapan adik satu-satunya itu.

"Bukan mama, tapi gue. Mama gue suruh pulang ke rumah biar istirahat di sana aja. Kasian mama kalau terus-terusan tidur di sofa," ucap Reno asal. Setelah mengatakannya, Reno memperhatikan raut wajah Gladys yang percaya dengan ucapannya padahal ide itu baru terlintas lima detik setelah pertanyaan Gladys.

"Ya udah, deh. Kapan mama ke sini?" tanya Gladys memastikan. Biar bagaimanapun, di dalam hati Gladys memiliki perasaan yang tidak enak karena Reno dapat meninggalkan dirinya kapan saja.

"Mama ke sini lusa, tapi gue bakalan tetap di sini sampai lo bener-bener sembuh." Reno mendekat ke bankar Gladys dan mengacak rambut Adiknya.

"Yuk, ke taman!" ajak Gladys bersemangat.

Lo mau ngapain, Dys? Gue tau lo suka banget sama suasana taman, tapi sekarang yang lo lihat cuma gelap doang.

-💃-

Mela dan Aina berjalan memasuki kamar Gladys bersamaan. Keduanya sudah membicarakan tentang donor mata untuk Gladys dan kemungkinan besar akan dilakukan pada hari ini.

"Semoga Gladys bisa lihat lagi, Tan." Aina mengusap bahu Mela dengan tujuan memberi semangat.

"Aamiin. Pasti Gladys senang banget, ya."

Keduanya mengetuk pintu kamar, namun orang yang di dalam tidak bersuara. Tanpa membuang banyak waktu, mereka membuka pintu dan terlihatlah Gladys yang masih tertidur dengan nyenyak, akhirnya mereka memutuskan untuk menunggu Gladys bangun terlebih dahulu. Aina pamit untuk keluar ruangan karena harus menyiapkan barang-barang yang dibutuhkan nantinya.

Terik matahari yang masuk melalui celah jendela membuat Gladys terbangun. Posisi bankar dan jendela yang bersampingan tentu membuat siapa saja yang berada di sana merasakan terik matahari yang seolah-olah menyuruhnya agar cepat bangun dan jangan menjadi pemalas.

Tangan Mela bergerak mengacak rambut Gladys.

"Mama, udah lama di sini?" tanya Gladys pelan.

Miracle [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang