Part 6

4.2K 555 56
                                    

~~~ Happy Reading ~~~
😈😈😈
⬇⬇⬇

"Boleh saya tau? Kenapa anda ingin melatih mereka berdua?" tanya seorang pilar serangga dengan wajah bingungnya.

"Aku punya janji dengan seseorang yaitu, kakek moyang dari Tanjiro untuk menjaga sekaligus melatihnya agar dia bisa membunuhku juga Muzan." jawab Miya dengan wajah datarnya.

"Huh? Kau itu iblis yang aneh, kenapa kau malah melatih manusia agar bisa membunuhmu? Apa kau sudah lelah hidup di dunia ini?" tanya seorang pilar angin dengan wajah sinisnya.

"Bisa dikatakan seperti itu, aku sudah lelah hidup sebagai iblis juga aku ingin lepas dari semua dosaku." jawab lagi Miya dengan tenang.

"Huh, dosa katamu! Memangnya kau tau apa tentang dosa, kau itu iblis dan tidak akan mengerti tentang dosa bahkan apa itu rasa sakit!" teriak dari pilar angin.

"Tenanglah Sanemi, kau tidak perlu sampai terbawa emosi seperti itu." pilar api mencoba menenangkan pilar angin.

"Kau salah!" ucap Miya dengan setengah berteriak.

Semua orang yang ada disitu terkejut melihatnya yang setengah berteriak.

"Aku memang iblis tapi, aku pernah merasakan rasa sakit! Melihat orang yang aku cintai mati demi melindungi dan mengkhianati sahabat dekatku demi melindungi adik laki-laki."

Urat-urat menonjol di dahinya menandakan kalau, Miya sedang menahan sisi iblisnya untuk tidak menyerang.

"Bahkan rasa sakit itu sudah menjadi rasa bersalah yang selalu menghantui hidupku yang sudah ratusan tahun ini."

Para pilar terkejut melihat Miya yang meneteskan air mata. Mereka tidak pernah melihat ada iblis yang menangis apalagi itu adalah iblis yang paling terkuat. Mereka semua tidak percaya kalau, seorang iblis Kibutsuji itu bisa menangis mengingat iblis Kibutsuji yang membunuh manusia juga mengubah manusia menjadi iblis.

Oyakata menghela nafasnya lalu memeluk tubuh Miya.

"Tuan Oyakata!" ucap para pilar yang serentak.

"Ssstt tenanglah Miya, aku mengizinkanmu untuk tinggal disini untuk melatih kedua Kamado itu." Oyakata mencoba menenangkan Miya yang tengah menangis.

Rasa sakit yang dipendam oleh Miya kembali timbul di hatinya dan kembali mengingat kejadian yang dia tidak inginkan. Miya menenggelamkan wajahnya di dada Oyakata sambil menangis.

~~~ Bersambung ~~~

Older Sister of Kibutsuji Muzan ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang