~~~ Happy Reading ~~~
😈😈😈
⬇⬇⬇
Menjadi iblis, bukan berarti sudah bahagia. Miya ingin sekali berjalan dibawah sinar matahari layaknya manusia, tetapi dia tidak bisa. Sinar matahari akan membakar wujud manusianya dan memperlihatkan wujud iblisnya. Saat ini dia duduk didepan teras kediaman Oyakata.Dia memperhatikan anak-anak Oyakata yang bermain dibawah sinar matahari.
"Sepertinya kau ingin sekali berjalan di sinar matahari ya? Apa aku benar, nona Miya?" tanya Amane, istri dari Oyakata.
"Kau benar, aku ingin sekali berjalan dibawah matahari tetapi sinar matahari akan memperlihatkan wujud iblisku yang sebenarnya." jawab Miya sembari tersenyum kecil.
Mereka berdua sama-sama terdiam, hingga Miya kembali mengeluarkan suaranya.
"Sudah ratusan lebih pemburu iblis yang mencoba memenggalku, tapi tidak ada satupun dari mereka yang berhasil," ucap Miya dengan wajah datarnya.
"Apa mereka semua mati?" tanya Amane yang menatap kearah Miya.
"Ya, mereka semua mati tetapi bukan aku yang membunuh mereka semua tetapi Muzan sendirilah yang membunuh mereka."
"Sepertinya Muzan sangat sayang denganmu, bahkan dia membunuh semua pemburu iblis yang mencoba membunuhmu."
"Tetapi ada satu pemburu iblis, yang memiliki potensi untuk memenggal kepalaku juga Muzan, yaitu kakek moyang dari Tanjiro."
Ketiga boneka pengikut Miya memberikan hormat dan salah satu mereka mengucapkan sesuatu yang membuat Amane juga Miya terkejut.
"M-maaf nona Miya, tuan Muzan telah memerintahkan semua iblis bulan atas untuk mencarimu," ucap Ni dengan nada gugupnya.
"Ternyata Muzan sudah tahu, kalau aku sudah pergi." Miya tersenyum kecil dan bangkit berdiri.
"Kau mau kemana, nona Miya?" tanya Amane yang melihat Miya berjalan diikuti dengan ketiga boneka itu.
"Aku harus menyelesaikan urusanku dengan Muzan, tenang saja besok hari aku akan kembali lagi kesini." jawab Miya yang langsung menghilang dan diikuti ketiga bonekanya yang juga ikut menghilang.
~~~ Bersambung ~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
Older Sister of Kibutsuji Muzan ✔️
RandomBaca aja #2 - Kibutsuji (8 Desember 2020)