sudah seminggu (y/n) tinggal di kediaman ubuyashiki. Saat malam hari biasanya (y/n) pergi ke teras rumah ubuyashiki dan duduk disana.
Bintang bertebaran menghiasi langit, angin berhembus menerpa surai blonde (y/n)."(y/n)-san?" Karena merasa di panggil
(y/n) pun berbalik untuk melihat arah datangnya suara tadi, dia mendapati Kagaya yang berjalan menuju dirinya."Ada apa Kagaya nii-san?" Tanya (y/n) sambil memiringkan kepala nya.
"Kau tidak tidur?, ini sudah malam loh." Ucap kagaya sambil duduk di sebelah (y/n).
"aku sed-" belum selesai (y/n) berbicara, terdengar suara ledakan di dekat tempat mereka duduk.
BOOM...
"S...suara apa itu?!" Karena terkejut (y/n) dan kagaya pergi memeriksa tempat terjadi nya ledakan.
Darah...
Darah dimana mana.
Para pilar...
Tewas?!!
"Konnichiwa (y/n), sudah lama tidak bertemu, daijoubu desu ka?" (y/n) terkejut dengan sosok yang dilihatnya.
"Itu..."ucapan kagaya tiba tiba terhenti saat melihat (y/n) berlari dengan membawa nichirin
"DASAR KAU BAJINGAN MUZAN...!!!"
(y/n) mengayunkan nichirinnya ke arah muzan dan mulai menyerangnya secara membabi buta.Kagaya terkejut, cara (y/n) menyerang Muzan sangatlah tenang, padahal (y/n) terlihat sangat marah.
"HAHAHA... KAU HEBAT SEKALI (YN)!!!"
"TUTUP MULUTMU! ORANG SEPERTI MU TAK AKAN KU BIARKAN BAHAGIA DIATAS PENDERITAANKU!!!"
Pertarungan terjadi selama beberapa menit, tapi tiba tiba Muzan menghindari (y/n).
"Ada apa Muzan-sama?, Kau ingin lari?"
"Hah...HAHAHAHA...ANAK KECIL SEPERTI MU BISA APA?!, PARA PILAR PUN DENGAN MUDAH AKU BANTAI, APALAGI KAU (Y/N), SEORANG GADIS KECIL YANG BARU MENGINJAK USIA 6 TAHUN!!!"
Muzan yang berteriak dengan tawaan aneh membuat (y/n) semakin jengkel."Ano...(y/n)-san aku-" Kagaya yang sedari tadi diam kini mulai angkat bicara, namung langsung dipotong oleh (y/n).
"Tunggu sebentar kagaya nii-san, aku akan mengejar Muzan." Ucap (y/n) berbalik sebentar lalu melanjutkan lari nya. Tiba tiba langkahnya terhenti, sebab Muzan sudah pergi dari sana.
"Huh...?! Dia lari lagi?" (y/n) pun semakin kesal, namun kekesalan nya mereda saat kagaya mengelus surai blonde nya dengan lembut. Wajah (y/n) berubah dari merah padam karena marah menjadi merah tomat karena malu.
"Kau hebat (y/n), kau ahli sekali menggunakan nichirin." Pujian kagaya makin membuat (y/n) semakin salah tingkah.
Tiba tiba (y/n) teringat sesuatu.
"Ano...kagaya nii-san, aku penasaran kenapa para pilar bisa ada di sini?" Tanya (y/n) sambil menempelkan jari telunjuknya kearah dagu.
"Aku adalah tetua dari para pemburu iblis, walaupun aku sendiri juga tidak bisa bermain pedang, setidaknya aku masih bisa melihat kebahagiaan mereka saat berhasil menyelamatkan orang orang." Jelas kagaya pada (y/n).
(y/n) pun ber oh ria
"Ano...kagaya nii-san sepertinya aku harus pergi dari sini." Ucap (y/n) dengan wajah sedih.
"Memang kenapa?, apa kau takut tertular penyakit ku ini?" Tanya kagaya dengan wajah sedih.
"B...bukan, a...aku t...takut Muzan mencelakai kagaya nii-san." Ucap (y/n) sambil meneteskan air mata.
"Aku gak mau kehilangan orang yang ku sayang!" Tangis (y/n) lagi lagi pecah.
"Aku akan pergi kehutan, berlatih pedang dan membuat jurus pernafasan." (y/n) mengusap air mata dan memeluk kagaya, kagaya pun membalas pelukan (y/n) yang hangat.
"Kalau begitu hati hati." Kagaya melepaskan pelukan (y/n) dan mengelus kepala nya.
(y/n) pergi kehutan dengan membawa beberapa helai pakaian yang diberikan kagaya dan beberapa onigiri yang dia buat.
"Jaa~ mata ashita kagaya nii-san!!!" Teriak (y/n) sambil melambaikan tangan nya kearah kagaya, kagaya pun tersenyum tersenyum dan membalas lambaian tangan (y/n), dengan sekedip mata (y/n) berlari sangat jauh, jauh dari kediaman ubuyashiki, jauh dari kagaya.
Aku akan kembali kagaya nii-san
Aku janji...
Yosh... selesai juga😃
Maaf kalo aneh bin gaje
Jangan lupa tinggalkan jejak👇👇👇
Arigatou minna tachi🙇🙇
KAMU SEDANG MEMBACA
KIMETSU NO YAIBA x READERS [END]
FantasyIzuki (Y/n) adalah seorang gadis kecil yang kehilangan kebahagiaan nya, Ibunya dibunuh oleh seorang yang bernama Kibutsuji Muzan. Tapi kesedihan tidak berlangsung lama, saat ia bertemu dengan Ubuyashiki kagaya hidup terasa lebih baik lagipula dia ti...