22.

3.9K 562 152
                                    

"Hiks...aku terhura." Seru (y/n) sambil mengusap wajah nya dengan sapu tangan yang entah dari mana datangnya.

"Seperti yang aku ceritakan, shimizu sepertinya telah memilihmu sebagai penggantinya." Seru muzan sambil mengelus kepala (y/n) dengan lembut.

"Jadi...shimizu-chan itu seperti apa?" Tanya (y/n) sambil meletakkan telunjuk nya di dagu mungilnya.

"Dia mirip denganmu, jika dilihat dari fisik perbedaan nya hanya tipis."

"Maksudnya?"

"Kau dan dia hanya beda di warna rambut dan warna kulit." Seru muzan menjelaskan.

"Jadi maksudmu aku hitam?!" Bentak
(y/n) yang tidak terima dengan perkataan muzan.

"Bukan begitu, maksudku kulitmu itu putih, sedangkan shimizu pucat." Seru muzan datar.

"A....ee..." mengetahui kenyataan yang memalukan, (y/n) langsung memalingkan wajahnya karena merah.

"Kalau dari segi sikap..." ucap muzan tergantung dan itu membuat (y/n) penasaran.

"Seperti namanya, shimizu selalu bersikap tenang, sabar, baik, ramah,sopan, dewasa, pemalu dan selalu merencanakan sesuatu dengan matang."

"Tidak seperti kau, kau itu gegabah."

Jleb

"Ceroboh."

Jleb

"Tidak mau diam."

"Emosian."

"Kejam."

"Egois"

"Tidak sopan"

"Kekanak kanakan."

"Hobi menyebar aib."

Jleb...jleb... jleb...

Rasanya seperti tertusuk seribu duri yang tidak terlihat.

"Hiks...seburuk itukah aku dimatamu?" tanya (y/n) yang hanya di balas anggukan kepala oleh muzan.
(y/n) terdiam, dia baru menyadari kalau di dalam dimensi itu hanya ada dia, muzan dan iblis pemain biwa nakime. Dia penasaran dan akhirnya bertanya pada muzan.

"Ne~ muzan-san, iblis guci dan iblis lohan itu kemana?" Tanya (y/n) yang lebih tepatnya menyindir.

"Maksudmu gyoukko dan hantengu?"
(y/n) hanya mengangguk.

"Sedang bermain di dunia manusia." Tanpa basa basi (y/n) langsung bangkit dan menuju nakime.

"Oi... bawa aku ketempat mereka merusuh!!!" Ucap (y/n) sedikit berteriak.

1
2
3

"Baik." Ucapan yang dikeluarkan nakime membuat seringai (y/n) mengembang.

"Sepertinya iblismu yang satu ini lebih menurutiku." Seru (y/n) sambil berbangga diri.

"Terserah."

Nakime pun memetik biwanya dan muncul pintu yang terbuka tepat di bawah (y/n),  dia pun terjatuh kedalam pintu itu, tapi yang lebih sialnya dia terjatuh kedalam danau.

"Huwaaa... muzan-san!!! Tolong!!! Aku tidak bisa berenang!!"  Orang yang di panggil acuh tak acuh, dia tahu itu hanya jebakan. Muzan hanya melihat (y/n) dari balik pintu tersebut.

"Siapa saja...tolong!!!" Menyadari yang terjadi pada (y/n) bukanlah bualan muzan langsung lompat kedalam danau. Terlihat (y/n) yang sedang ditarik oleh iblis yang ada di danau itu.

"Lepaskan dia."

"Huh...siapa kau?!" Seru iblis yang sedang membopong (y/n). Dalam sekedip mata iblis itu sudah terpotong beberapa bagian dan (y/n) sudah ada di pelukan muzan.

'Mata itu?!'

"Harusnya kau sadar dari awal." Tanpa mendengar jawaban dari iblis itu, muzan langsung melompat ke pinggir danau dan menidurkan (y/n) di bawah pohon rindang.

"Ne~ (y/n), please open youre eyes" bisik muzan sambil mengelus wajah mungilnya.

"Gomen" seru muzan sambil  mengelus pipi (y/n)

"Mmm...muzan-san." Karena merasa lega tanpa sadar muzan memeluk     (y/n) dengan erat, tapi kali ini tidak ada perlawanan dari (y/n).

"Gomen." Cicit muzan sambil menahan air mata.

"Daijoubu" Seru (y/n) dengan senyuman tipisnya.

'Cup'

Sebuah kecupan manis mendarat di pipi muzan.

"Arigatou." Bisik (y/n).

"Daisuki." Balas muzan.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

'buukk'
Hantaman keras mendarat tepat pada wajah kyoujuurou, terjadi pertengkaran di kediaman ubuyashiki siapa lagi pelakunya kalau bukan sanemi.

"APA MAKSUDMU HAH?! DASAR BAJINGAN SIALAN!!!"

"shinazugawa-san, tenanglah!!!" Seru shinobu sambil berusaha melerai mereka berdua.

"BAGAIMANA AKU BISA TENANG?! DIA TELAH MEMBUAT (Y/N) BERSEDIH KARENA KEEGOISANNYA!!!" seru sanemi sambil mendorong sedikit shinobu.

"Daijoubu minna~." Dari kejauhan terlihat (y/n) yang sedang sedikit berlari. Orang yang dia peluk bukanlah para pilar, melainkan tanjirou dan kawan kawan.

"(y/n)-chan!!!, daijoubu?" Tanya zenitsu yang terlihat sangat cemas.

"Yokatta, ku kira kau terluka." Seru tanjirou yang tidak kalah khawatir.

'Apa apaan ini?! kita... diabaikan?!' Batin para pilar yang di acuhkan oleh (y/n) karena mereka juga mau di peluk oleh gadis itu, terutama para lelaki nya.

"Oi katakan padaku, apa yang rengoku-san lakukan padamu." Seru sanemi sambil memeluk (y/n) dari belakang.

"E...sanemi-san?" Cicit (y/n) sedikit gugup. Karena para pilar yang lain tidak akan membiarkan mereka berduaan, mereka pun serentak memeluk (y/n) kecuali kyoujuurou.

"Ano...kyoujuurou-san kemana?" Tanya (y/n) pada para pilar.

"Untuk apa kau mencarinya?" Tanya muichirou dengan nada dingin.

"Huwaaa... mui-chan daijoubu??"
(y/n) terkejut saat wajah imut muichirou terbalut sehelai perban.

"Aku... habis menjalankan mi-" belum selesai muichirou berbicara, (y/n) langsung membopong
Muichirou di pelukannya.

"Aku harus membawamu ke kediaman kupu kupu sekarang juga!!!" dalam sekedip mata
(y/n) melesat dan menghilang bersama muichirou.

"Sepertinya kita kalah sama bocah ya, sanemi-san." Seru uzui sambil menepuk bahu sanemi.

"Lebih baik kalah dengan bocah ingusan daripada harus kalah dengan om om beristri tiga."

Jlb...









Hwhwhwhwh nusuk banget sih sanemi😅

Gimana? Udah baper blm?

Author juga gaada pengalaman yang baperin....


Mata ne~

KIMETSU NO YAIBA x READERS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang