Happy reading.
.
.
.
.
.Kembali ia menghela nafas, menatap lelah pada tiga orang yang tengah berusaha menarik pita suaranya kuat-kuat untuk menghasilkan suara yang diinginkan pelatih. Sudah hampir lebih dari setahun Seokjin melatih vokalnya tapi ia belum mengalami perubahan sama sekali, dan itu membuat Yoongi lelah menatap tiga vocal line yang sedang berlatih itu. Jika terus demikian maka debut mereka akan terus tertunda. Bukan hanya Yoongi, bahkan Seokjin pun tampak semakin frustasi dengan kemampuannya dirinya sendiri. Sepertinya ia memang salah masuk agensi, terlalu dipaksakan jadi penyanyi padahal basicnya dia hanya ingin menjadi pemain drama. Sama seperti dirinya yang terlalu dipaksakan melakukan dance padahal ia hanya seorang rapper dan produser lagu.
Namjoon menoleh ke arahnya "Ada apa, hyung?"
"Bukan apa-apa, aku hanya sedikit lelah. Kurasa aku hanya butuh tidur sebentar." pria berkulit pucat itu pun berdiri, lalu melangkahkan kaki menjauh dari tempat latihan vokal itu meninggalkan Namjoon dan Hoseok yang masih setia duduk di sana memperhatikan yang lain berlatih.
"Lelah ataupun tidak rasanya kau akan selalu tidur, hyung." ujar Namjoon sambil terkekeh. Sementara Yoongi terus berlalu sambil tersenyum tipis. Ia memutuskan untuk kembali ke dorm.
Posisi group sudah dibagi menjadi dua yakni vocal line dan rapp line. Karena Yoongi memang dari awal sudah menjadi rapper maka ia tergabung dalam rappline bersama Namjoon dan Hoseok. Sedangkan Seokjin, Taehyung dan Jungkook ada dalam vocal line.
Bicara soal Taehyung terkadang membuat Yoongi mengulas senyum tipis mengingat tentang pikiran konyolnya yang menganggap anak itu jalan kaki dari Daegu. Tapi, yang dilakukannya juga cukup membuat semua orang tercengang kala mendengar penuturannya dengan ekspresi polosnya.
"Kenapa kau keringetan seperti ini? Lihatlah bajumu basah oleh keringat." Seokjin yang merasa bingung langsung mempertanyakan kondisi mengenaskan pria Kim itu.
"Wah kau benar, hyung." ia melirik bajunya. "Gara-gara bersepeda dari stasiun kemari aku jadi merusak pakaian yang dibelikan nenek, padahal baju ini baru dibelinya kemarin. Aku harus meminta maaf padanya." sesal Taehyung tanpa memperhatikan ekspresi yang lainnya karena tercengang mendengar pengakuan itu.
Bersepeda dari stasiun kereta, yang benar saja. Pasalnya dari stasiun kereta api menuju gedung Big Hit itu cukup jauh. Jika bisa dibayangkan, perkiraan jarak tempuh menggunakan sepeda bisa mencapai 3 sampai 4 jam lamanya.
Baiklah, Yoongi juga sering naik sepeda di desanya dulu tapi itu paling jauh hanya 2 jam. Ah anak yang aneh. Gumamnya.
Kembali pada pemikiran awalnya yang tiba-tiba membuat Yoongi begitu lelah dan hampir frustasi adalah tentang surat perjanjian yang ia tanda tangani saat mengikuti audisi waktu itu.
Ia datang ke gedung Big Hit dengan tujuan untuk menjadi seorang produser, tetapi atas bujuk rayu Bang PD Nim, Yoongi malah terjebak menjadi trainee yang akan didebutkan menjadi idol. Sudah hampir dua tahun ia ada di sana. Berlatih bersama empat orang lainnya yang telah bertambah menjadi lima orang setelah masuknya Kim Taehyung enam bulan yang lalu. Kini jika digabung dengan dirinya maka anggota kelompok itu menjadi 6 orang.
Bulan lalu Bang PD Nim telah mengumumkan nama boy group mereka dengan nama Beyond The Sence (BTS) atau Bantan Seoyondan atau Bulletproof yang artinya entah apa Yoongi enggan untuk mengingatnya.
Menyadarkannya dari lamunan, kepulan asap dan aroma kopi yang baru saja ia buat menyapa indranya. Yoongi sudah sampai di dorm. Ia pun menghirup dalam wangi kopi yang ada di cangkirnya sebelum kemudian melangkahkan tungkainya untuk bisa duduk melantai di balkon kecil dormnya yang ada di bagian kiri bangunan. Sejenak ia menyesap kopinya lalu meletakkannya di sebelahnya. Tak ada camilan yang menemaninya karena memang hidup mereka semua di dorm itu hanya pas-pasan. Bahkan untuk makan pun mereka lebih sering hanya makan mie instan ketimbang makanan olahan lainnya yang bahan dasarnya sangat mahal dan menguras kantong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bulletproof (We Are Not Seven With You)
FanfictionFrom Zero to Hero. Hanya sebuah kisah tentang BTS. Cerita ini akan membawa kalian bernostalgia bersama BTS di masa lalu dari sebelum debut hingga pada perpecahan yang hampir terjadi di antara mereka. Sebuah kisah yang akan membawa pembaca untuk men...