enam belas

487 91 7
                                    

Happy reading
Jangan lupakan vote dan koment ya. Mks
.
.
.
.
.

Tepat satu bulan berlalu, Jungkook pun kembali dari Amerika. Seolah telah diatur oleh pihak agency, ia datang seminggu sebelum penilaian bulanan. Jungkook masuk ke gedung latihan setelah manager Sejin menjemputnya di bandara Icheon. Menatap betapa kerasnya hyung-hyungnya latihan membuat Jungkook tak enak hati. Bahkan karena mereka benar-benar berkonsentrasi hingga tak ada satu pun dari mereka yang menyadari kehadiran Jungkook di sana.

Sampai kemudian musik berhenti barulah mereka tersadar ada seorang anak bergigi kelinci tengah memperhatikan mereka.

"Oh Jungkooka-ah, kau sudah datang?" Taehyung tampak terkejut lalu segera berjalan mendekati sang  maknae sambil memeluknya erat.

"Hei semuanya, Jungkook sudah kembali." teriak Hoseok saat menyadari Jungkook berdiri tak jauh darinya. Maka tak butuh waktu lama mereka pun berkerumun mendekati Jungkook, kemudian bergilir memberi pelukan.

"Jadi bagaimana hasil latihanmu di sana?" Seokjin menunggu jawaban maknaenya.

"Boleh kutunjukkan?" Tanya Jungkook sembari menatap hyung mereka dengan tatapan memohon izin.

"Silahkan." jawab mereka hampir bersamaan.

Jimin pun bergerak ke sudut ruangan untuk menghidupkan musik untuk mengiringi tarian Jungkook. Tak berapa lama kemudian mereka tampak terkesima melihat bagaimana perubahan dari liukan tubuh Jungkook. Dia yang awalnya tak bisa apa-apa kini jadi sangat keren, gerakannya benar-benar hampir bisa mengimbangi Hoseok. Hingga setelah perfomance Jungkook selesai, semua  akhirnya bertepuk tangan bahagai dan bangga. bersama-sama mereka mengerubungi Jungkook. Mengacak-acak rambut remaja itu untuk mengunjukkan kasih sayang dengan cara mereka masing-masing.

Tak ada hal yang lebih membuat Jungkook merasa bahagia selain perlakuan khusus semua hyungnya. Kasih sayang tulus mereka sungguh sangat ia rindukan saat ada di Amerika waktu itu. Berulangkali ia ingin menyerah, tapi mengingat janjinya sama semua hyungnya akhirnya ia kembali bangkit. Dan jadilah ia yang sekarang dilihat dan dielukan oleh para kakaknya. Jungkook bahagia.

Sesaat setelah selebration menyambut kedatangan Jungkook dilakukan, manager Sejin datang ke ruang latihan itu. Membawa satu berkas dengan map biru membuat semua orang di sana menatap ke arah yang sama dengan dahi yang berkerut. "Namjoon bisa bagikan ini ke teman-temanmmu." ucap manager Sejin. Tanpa bertanya Namjoon langsung bangkit dan berjalan ke arah sang manager.

"Apa ini?" tanya Yoongi saat menerima selembar kertas dari Namjoon dan membacanya.

"Kuis?" Seokjin bergumam sambil mengerutkan darinya.

"Ini untuk menentukan leader group ya, Sejin hyung?" kini Taehyung yang mengajukan pertanyaan pada managernya. Sementara di tempatnya manager Sejin tersenyum lalu mengangguk.

"Itu adalah test untuk menentukan siapa diantara kalian yang pantas jadi leader group. Dan siapapun yang terpilih nanti, kalian harus tetap menghargai dan menghormati kepemimpinannya. Jangan saling menjatuhkan satu sama lain."

"Itu tak akan terjadi, lagi pula kami sudah memilih leader kami sendiri, benar kan teman-teman?" Hoseok menatap teman-temannya satu persatu.

Kecuali Jungkook semuanya mengangguk dan menoleh ke satu arah yang sama. "Kami sudah sepakat memilih Namjoon untuk jadi leader group." kata Seokjin mewakili mereka semua "Kami hanya tinggal menunggu pendapat dari Jungkook, karena saat keputusan ini diambil Jungkook masih ada di Amerika."

"Wow benarkah? aku tak menyangka kalian semua bahkan sudah sedekat ini. Sampai bisa mengambil sebuah keputusan sulit untuk masa depan kalian nanti."

Bulletproof (We Are Not Seven With You)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang