tujuh

595 99 7
                                    

Mari bernostalgia bersama Bangtan.

Mari bernostalgia bersama Bangtan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Happy reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading

Nafasnya tersengal-sengal karena jarak tempuh jogingnya sudah cukup jauh. Ia berhenti sejenak lalu menegak air mineral yang ia pegang.

Masih kecewa dengan hasil audisi kemarin membuatnya kesal setengah mati dan rasanya hari ini ia akan membolos sekolah saja. Ia meletakkan  botol minumnya pada ikat pinggangnya seperti tadi. Lalu memasukkan tangan ke saku jaketnya. Ada sesuatu yang menggelitik tangannya membuatnya menarik benda tipis yang berjejal di saku jaketnya.

Kini beberapa kartu nama berada dalam genggamannya. Iya ingat jaket yang ia gunakan sekarang adalah jaket yang kemarin.

Ini lucu. Mengingat ia gagal audisi karena terlalu gugup dan melupakan hampir semua lyrik lagu, tapi ia malah mendapat cukup banyak kartu nama dari agensi-agensi ternama. "Apa aku kunjungi saja salah satunya?"

"Haah!" akhirnya ia hanya dapat menghela nafas, lalu memasukkan kembali kartu-kartu itu ke sakunya sebelum kembali berderap melanjutkan lari paginya.

"Jungkook-ah." dengan segera ia menoleh. Seorang teman berpakaian seragam sekolah menyapanya. "Jam segini masih lari, apa kau tak sekolah?"

"Aku harus ke kota In Ha, kemarin dapat tawaran audisi lagi." bohongnya pada Cho In Ha temannya, karena sejatinya ia memang berniat bolos karena kesal dengan hasil audisi kemarin.

In Ha dengan polosnya mengangguk "Pergi dengan kakakmu lagi?"

Kali ini Jungkook yang mengangguk "Oh, ya sudah sukses untukmu Jungkook."

"Makasi In Ha." jawab Jungkook lalu menatap teman sebangkunya yang bergerak menjauh dengan sepedanya. Temannya itu sempat menepuk bahunya ringan untuk menunjukkan dukungannya. Hal ringan yang dilakukan sang sahabat, membuat Jungkook mematung lalu kembali merogoh saku jaketnya "Baiklah, aku akan mencobanya lagi."

Keputusannya sudah bulat, Jungkook pun memutar langkah, berderap untuk kembali ke rumah. Ia akan ke Seoul sekali lagi untuk mencoba peruntungannya.

Bulletproof (We Are Not Seven With You)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang