Jangan lupakan vote ya...salam dari NamTae.
Happy Reading.
.
.
.
.
.
."Kim Taehyung? Kenapa ia menangis? Apa ada masalah?" gumam Namjoon yang hanya bisa didengar oleh dirinya sendiri.
Sedikit pelan dan hati-hati Namjoon mendekat ke arah Taehyung. Berjongkok di depan pria Daegu itu, ia mencoba mensejajarkan posisinya lalu menepuk bahu si marga Kim dengan pelan. "Taehyung-ah...." lirihnya.
Tak segera mendongak, Taehyung lebih memilih untuk menghentikan isakannya sejenak. Di balik wajahnya yang tersembunyi ia menarik ingusnya masuk kembali ke dalam hidungnya, lalu menghapus air matanya dengan kasar menggunakan kedua tangannya.
"Ada apa?" Taehyung masih menunduk. Sementara Namjoon di tempatnya masih memperhatikan remaja itu dengan penuh tanya. "Taehyung-ah...." kembali Namjoon bersuara lirih. Saat itulah Taehyung mengangkat wajahnya.
"Aku gagal membuat nenek dan kakek bangga." ucap Taehyung yang membuat Namjoon mengerutkan dahinya tak mengerti maksud dari ucapan rekan satu dormnya.
"Mereka mungkin akan mengeluarkanku hyung." lanjut Taehyung. Kini ia terduduk dengan menyandarkan dirinya di dinding. Tubuhnya terhempas tak bersemangat di atas lantai. Namjoon makin bingung atas perkataan remaja berumur belasan tahun di depannya.
"Aku tak mengerti Taehyung. Penilaian trainee untuk bulan ini bahkan belum keluar. Dan kau cukup bagus dalam setiap latihanmu, bagaimana bisa kau berfikir mungkin akan dikeluarkan."
"Itu dia hyung, mungkin aku memang tak memiliki talenta apapun hyung. Makanya mereka memutuskan untuk tidak mendebutkanku dengan kalian, kurasa aku akan pulang saja ke Daegu."
"Tunggu, tunggu.. Bisa kau jelaskan lebih detail inti dari masalahmu, apa ada seseorang yang mengatakan kau akan dikeluarkan dari group?" Taehyung menggeleng.
"Lalu? Dari mana kau menyimpulkannya? Bukankah pengumuman resmi berapa orang dari kita akan didebutkan masih tiga bulan lagi. Kita semua masih menunggu hasil latihan Jungkook di Amerika. Dan Jungkook bahkan masih belum berangkat."
"Hyung aku...." Taehyung tampak ragu dengan apa yang akan ia katakan. Atau mungkin ia sedang bingung harus memulai ceritanya dari mana karena apa yang didengarnya barusan sudah cukup mengguncang mentalnya.
Namjoon yang cukup dewasa kembali menepuk bahu pria yang umurnya setahun lebih muda darinya. Kemudian ia bergeser dan duduk di sebelah Kim Taehyung lalu ikut bersandar dan menselojorkan kakinya dengan santai "Ceritakan padaku. Aku belum tahu apakah nanti bisa membantu atau tidak, tapi percayalah aku ini pendengar yang baik."
"Hyung..." kembali Taehyung berbicara lirih, ia menatap Namjoon dengan air mata menggenang. Sikap Namjoon benar-benar seperti seorang kakak dan ia merasa sangat terharu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bulletproof (We Are Not Seven With You)
FanfictionFrom Zero to Hero. Hanya sebuah kisah tentang BTS. Cerita ini akan membawa kalian bernostalgia bersama BTS di masa lalu dari sebelum debut hingga pada perpecahan yang hampir terjadi di antara mereka. Sebuah kisah yang akan membawa pembaca untuk men...