tujuh belas.

478 91 12
                                    

Happy reading.

Jangan lupakan tekan bintang ya. Mks.
.
.
.
.

Raut tegang seluruh member yang tergabung dalam Bulletproof Boy Scouts tampak menghiasi wajah mereka. Tak ada yang berani bersuara. Bahkan mereka menunduk dalam diam dengan jantung yang berdetak kencang menunggu hasil penilaian bulanan mereka.

Sebenarnya bukan hanya penilaian bulanan mereka yang jadi beban pikiran masing-masing yang membuat mereka seperti itu. Melainkan penuturan Namjoon pada malam itulah yang menghantui mereka.

Malam itu, dengan gamblang Namjoon mengatakan bahwa akan ada satu atau dua orang yang akan dikeluarkan dari group dan tidak didebutkan. Akan tetap jadi trainee entah untuk berapa lama.

Dari semua orang yang ada di sana tentu yang paling deg-degan adalah Taehyung. Secara, jelas-jelas waktu itu ia mendengar kalau dirinya tak akan diikutkan dalam proses pengambilan gambar untuk ajang promosi dan pengenalan boy group baru ke khalayak ramai. Saat ini hatinya sungguh sangat sesak.

Beberapa menit mereka menunggu dengan sangat tegang, akhirnya tim penilai bersama manager Sejin dan Bang Sih Hyuk memasuki ruangan. Semua orang berdiri lalu membungkuk hormat menyambut kedatangan sang CEO. "Duduklah." ucap Bang Si Hyuk dengan senyum hangatnya, seperti biasa melunturkan ketegangan semua peserta trainee. Tapi meski begitu semua masih deg-degan menanti apa yang akan dikatakan oleh CEO muda itu.

"Selamat pagi teman-teman dan semua anak-anak trainee. Terimakasih sudah hadir kembali di sini dalam penilaian bulanan para trainee. Seperti biasa kalian semua selalu menunjukkan persentase perkembangan yang luar biasa dari hari ke hari. Meskipun awalnya ada satu member yang harus dikirim ke Amerika selama sebulan penuh untuk menjalani masa latihannya, tapi kini aku sangat bangga melihat perkembangannya yang luar biasa. Setidaknya biaya yang dikeluarkan agensi tidak sia-sia. Beri tepuk tangan semuanya pada Jeon Jungkook sang maknae. Atas kerja kerasnya selama ada di negeri asing sendirian, ia kini telah menjadi sosok yang patut kita beri acungan jempol."

Menyambut ucapan Bang PD Nim maka semua pun bertepuk tangan. Seokjin bahkan menepuk bahu Jungkook ringan sambil melemparkan senyum hangat layaknya seorang kakak yang bangga pada adiknya.

"Minggu lalu," Bang PD Nim kembali membuka suara "Aku yakin leader kalian, Kim Namjoon sudah menyampaikan hal penting yang akan kita bahas hari ini. Karena itu, aku tak ingin bicara terlalu banyak. Seluruh acara penilaian bulanan ini aku serahkan pada teman-temanku, para manager dan coach yang memang sudah mengawasi perkembangan kalian selama ini dan yang akan menentukan siapa yang akan debut pada akhirnya juga aku serahkan dan percayakan pada mereka. Karena itu, tak panjang kata lagi, waktu aku persilahkan."

Ucapan terakhir Bang Si Hyuk pun mendapat tepuk tangan dari semua yang hadir. Dari luar semua tampak baik-baik saja, namun berbeda dengan hati mereka masing-masing semuanya terasa begitu berat. Jika saja, keadaan agensi tak mengalami krisis keuangan maka akan sangat mudah bagi Bang Si Hyuk dan jajarannya untuk mendebutkan semua member itu. Tapi kembali lagi, semakin banyak orang yang debut maka otomatis akan menambah beban biaya bagi mereka. Terutama dalam bidang fashion, honor dan lain-lain. Sementara meski mereka berhasil didebutkan, hasil yang didapat sesuai kalkulasi tak akan mungkin langsung melejit seperti artis debutan Big 3. Jadi Bang PD Nim dan jajaran manajemen tak berani ambil resiko yang bisa benar-benar melumpuhkan agensi mereka. Akhirnya, meski ini membebani hati nuraninya. Bang Si Hyuk sebagai CEO tetap harus mengambil keputusan itu.

Semua pun kini terdiam. Mendengar setiap hasil evaluasi yang dijabarkan oleh para coach. Mulai dari vokal, rapp, expresi dan penjiwaan lagu juga kemampuan dance masing-masing peserta. Laporan perkembangan mereka memang cukup signifikan dan sangat sulit untuk menentukan siapa yang akan terpilih dan tidak. Kecuali Namjoon dan Seokjin, yang lain dianggap cukup mampu dalam menyerap koreograpi dari beberapa lagu yang diajarkan. Bahkan mereka cukup cepat menerima semua pembelajaran dan pelatihan yang diberikan.

Setiap pengumuman pencapaian terbaik pun disambut dengan tepukan tangan yang sangat meriah dari para member. Kemudian disusul dengan ucapan selamat kepada para personel yang didaulat sebagai yang terbaik. Misalnya kemampuan vokal terbaik dipegang oleh Jungkook, dance terbaik oleh Hoseok, sedangkan nilai rapp dipegang seimbang antara Yoongi dan Namjoo. Dan masih banyak lagi yang mereka umumkan dari hasil evaluasi itu.

Setelah semua pengumuman itu disampaikan, kali ini tibalah pada saat yang menentukan. Manager Sejin pun berdiri. Menatap sebuah catatan tentang nama personel yang terpaksa akan dikeluarkan dari group.

Semua member tanpa diminta kini berdiri, berjejer dan saling memeluk menguatkan satu sama lain. Taehyung bahkan sudah berkaca-kaca dan kecewa. Dalam hatinya ia sudah menangis karena dirinya merasa yakin jika yang akan keluar adalah dia. Karena dari segi kemampuan vokal, rapp maupun dance nilainyalah yang paling rendah.

Disebelahnya Jimin tampak sangat mengerti tentang betapa terguncangnya perasaan Taehyung maka ia mengeratkan pelukannya, mencoba menjadi sandaran yang kokoh bagi temannya itu, meski dirinya juga begitu rapuh.

Sementara itu Hoseok, Yoongi dan Namjoon saling mengapit satu sama lain. Mengingat perjuangan mereka yang lebih panjang dari para member yang lain, maka pasti akan sangat menyakitkan jika salah satu dari mereka akhirnya berakhir kandas bersama mimpi-mimpinya.

Jungkook sang maknae hanya bisa terdiam pasrah menerima hasil keputusan jajaran management. Ia memeluk Seokjin yang memang sangat menyayanginya sejak awal ia datang ke dorm dan bergabung dalam agensi ini. Enam orang lainnya benar-benar membuatnya seperti memiliki enam saudara kandung yang begitu menyayanginya dengan porsi yang sama rata, walaupun ditunjukkan dengan cara yang berbeda. Maka akan sangat menyakitkan jika akhirnya mereka berpisah. Dalam hati Jungkook tak ingin melihat satupun dari hyungnya bersedih, maka jika bisa ia akan memilih dirinya saja yang keluar. Kesempatan dan umurnya lebih memungkinkan untuk ia bisa debut dengan agensi lain.

Diantara tujuh member itu, hanya Seokjin yang tampak setenang Namjoon. Mungkin karena ia sudah cukup dewasa, jadi dia sudah cukup mampu mengendalikan emosinya. Seokjin ingin menjadi contoh bagi keenam adik-adiknya saat ini. Maka ia tetap mempertahankan senyumnya.

Setelah beberapa menit mereka terdiam mendengarkan manager Sejin berbicara, kini tampak pelukan mereka jadi semakin erat menyambut kata-kata sang manager yang akan menyambar bagai sambaran petir yang akan langsung mengoyak mimpi mereka sekali lagi.

"Baiklah, adik-adik trainee sekalian. Maka sekarang, atas nama jajaran management saya dengan berat hati harus menyampaikan hal ini pada kalian. Percayalah kalian semua anak-anak yang hebat. Kalian akan mampu terbang tinggi dimasa depan meski tidak bersama kami. Tetap simpan semangat juang kalian dalam hati. Jangan kecewa terlalu dalam, tapi bangkitlah kembali dengan segera. Aku dan kami semua percaya kalian mampu untuk menjadi apa yang kalian inginkan jika kalian tetap berpegang teguh pada mimpi dan tak perah menyerah dengan keadaan. Kalian adalah bibit-bibit terbaik yang kami miliki."

Sejenak manager Sejin menjeda kata-katanya sebelum kemudian melanjutkannya kembali. "Jika saja. Jika saja kami bisa. Maka kami sama sekali tak ingin mengurangi jumlah kalian semua. Akan tetapi ini adalah keputusan yang harus kami ambil. Ini sulit, baik untuk kami para jajaran management atau pun untuk kalian para trainee yang sudah berlatih dengan sangat keras. Akan tetapi sekali lagi kami meminta maaf pada kalian atas semua keputusan ini. Dan untuk personel yang akan kami keluarkan. Setelah melewati proses pembahasan yang cukup panjang selama berbulan-bulan. Maka dengan sangat terpaksa kami meminta maaf pada___"

"Park Jimin......"

Tbc.

Agar tak terlalu mewek aku cut di sini dulu ya.

Ada yg tau ndk kalau Jimin dulu juga hampir hengkang dari BTS?

Ada yg mewek dengan part ini? Seberapa degdegan kalian membacanya? Bisa review koment dong....itu akan sangat mempengaruhi moodku dalam menulis.

So mari kita saling dukung.

Makasi.

Bulletproof (We Are Not Seven With You)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang