sembilan belas

535 91 18
                                    

Happy reading, jangan lupakan koment ya. Mks.
.
.
.
.

"Hyung!!!" teriak Jungkook riang, lalu bergegas naik ke tangga di tepi ranjang menuju ke atas ranjang tingkat yang ditiduri empat orang hyungnya. Yoongi dan Hoseok di bawah sementara Taehyung dan Jimin di atas. Ditambah Jungkook yang tiba-tiba bergumul dengan dua orang yang sedang terlelap jadilah ranjang tingkat itu berderit, membangunkan penghuninya yang masih terlelap.

"Ya!! Ya!! Jungkook-ah! Apa yang kau lakukan?!!" teriak Yoongi. Suaranya bahkan turut membangunkan Hoseok yang terlelap di sebelahnya.

"Hei bocah!! Jangan tidur di sini." usir Taehyung sambil mendorong tubuh Jungkook.

"Tidak mau, aku kangen Jimin hyung." ucap Jungkook sembari terus menindih keduanya.

"Ya!! Berhenti! Ranjangnya bisa patah." kali ini Hoseok yang berteriak.

"Kau ini kenapa?! Ish. Minggirlah. Aku geli kau tak memakai baju." Taehyung masih berusaha membebaskan diri dari si gigi kelinci dengan tenaga kuda.

Jungkook mencebik, lalu memindahkan tubuhnya hanya menidih Jimin. Membuat Jimin yang sejak tadi hanya terkekeh melihat tingkah Taehyung dan sang maknae pun kini turut protes.

"Ya! Kenapa kalian pelit sekali. Aku hanya sedang bahagia karena Jimin hyung tak jadi keluar group."

"Ya aku tahu!! Tapi bukan berarti kau boleh merobohkan ranjang." teriak Hoseok sambil berdiri berkacak pinggang. "Turun kalian!!" lanjut pemuda itu.

Sesaat kemudian Jungkook pun mundur teratur dari atas tubuh Jimin, bergerak pelan menuruni tangga. Namun kemudian semua orang terkejut, Jungkook bahkan hampir jatuh terjengkang.

"YA!!! NAMJOON-AH!! KENAPA KAU PECAHKAN LAGI CANGKIRNYA!!!"

Mendengar teriakan Seokjin dari ruang sebelah membuat lima orang yang sedang ribut itu serempak menoleh ke arah Namjoon yang kini tengah terduduk di atas ranjang karena terkejut, sambil mengucek kedua matanya berusaha mengumpulkan nyawa. "Ada apa? Kenapa ribut sekali? Siapa yang teriak?" gumamnya dengan mata yang masih terpejam. Lalu menguap dan kembali merebahkan dirinya dan melanjutkan tidurnya. Rupanya tadi Namjoon terbangun dalam kondisi setengah sadar.

Semua orang pun langsung membeliak saat menatap Namjoon yang kembali tertidur pulas dengan dengkuran kerasnya.

"Dia akan mati di tangan, Jin hyung." ucap Yoongi yang mendapat anggukan setuju dari empat adiknya. Jungkook melanjutkan acara turunnya menggunakan tangga, kemudian disusul Taehyung dan Jimin. Sementara itu Yoongi sudah mengambil handuk dan bersiap melangkah keluar hendak ke kamar mandi. Tapi langsung terkesiap karena Namjoon hampir menabrak tubuhnya.

"Oh My God cangkirnya!!" teriak pemuda itu setengah sadar. Ia berlari menuju dapur, bermaksud membersihkan pecahan cangkir yang semalam agar tak ketahuan oleh Seokjin. Tapi rupanya terlambat. Karen kini Namjoon sudah berdiri di depan dapur dengan tatapan mengiba minta pengampunan. Sementara Seokjin telah berdiri di depannya dengan mata mendelik marah seolah hendak memangsa Namjoon dalam sekali 'Hap'.

Di tempat lain di ruangan itu, tepatnya di depan pintu kamar tidur. Lima anggota yang lain tengah menatap iba pada sosok Namjoon yang sedang mendapat ceramah dari hyung tertua mereka. Tak ada yang dapat menolong karena itu adalah cangkir yang kedua belas yang dipecahkan Namjoon.

"NAMJOON!!! ARRGH!!" setelah Seokjin berbicara sampai berbuih akhirnya pemuda itu hanya bisa mengacak rambutnya kasar sambil menahan kekesalannya.

"Maaf, hyung." ucap Namjoon memelas. Dengan ekspresi paling mengenaskan yang ia punya. Membuat Seokjin mendecak sebal. Karena jika sudah seperti itu ia tak mungkin lagi memarahi Namjoon. Bagaimanapun pria berdimple yang berdiri di depannya adalah salah satu orang yang sangat disayanginya. Seokjin seolah memiliki tanggung jawab yang berbeda terhadap si ceroboh itu. Selain Jungkook yang harus ia besarkan dengan baik, maka Seokjin memiliki tanggung jawab menjaga Namjoon agar tak terluka karena kecerobohannya. Tak ada yang memintanya melakukan itu. Hanya saja nalurinya sebagai kakak membuatnya selalu bertindak demikian.

Bulletproof (We Are Not Seven With You)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang