Kepingan 14

1.2K 210 20
                                    

⚠Cerita ini murni karangan penulis tanpa ada keterkaitan dengan artis yang digunakan. Terima kasih atas seluruh dukungan terhadap cerita ini. Love you guys! Happy reading⚠

Maaf kalo ada typo😔

_______

Pagi itu, tepatnya pukul enam pagi, Keon-Hee menggendong tasnya yang berisi segala perbekalan, lalu ia menunggangi kuda. Ia pun memulai perjalanannya untuk mencari Young-Jo.

Ia pergi ke arah barat laut, melewati sungai-sungai dan hutan. Satu jam berlalu. Saat di tengah hutan, ia sempat berhenti ketika melihat sebuah kain di tanah.

Ia mengambil kain berwarna jingga itu. Keon-Hee mengernyitkan dahinya, seakan mengingat sesuatu. Tampaknya ia familiar dengan benda itu.

"Lihat, coba kau tebak dari mana kudapatkan sapu tangan dan luka ini?"


"Ah!" Keon-Hee menjentikkan jarinya. "Ini sapu tangan pangeran Hwan-Woong yang dibawa oleh Young-Jo hyung," ucapnya.

Seulas senyuman pun terpatri di bibir Keon-Hee. Jika ia menemukan sapu tangan ini, jelas Young-Jo melewati jalan ini sebelumnya. Itu artinya Keon-Hee berada di jalan yang benar.

Keon-Hee pun melanjutkan perjalanannya. Sekitar tiga jam kemudian, ia sampai di sisi hutan yang tampak seperti perbatasan. Entahlah, di depannya terlihat seperti pintu masuk ke hutan lainnya.

Keon-Hee tak yakin karena hutan lain di depannya ditumbuhi pepohonan yang lebih lebat. Sehingga hutan itu terkesan lebih gelap dari hutan sebelumnya.

Tapi, meskipun ia sempat ragu, akhirnya ia memasuki hutan tersebut.

"Hutan ini cukup menakutkan." Keon-Hee bergidik ngeri saat melihat ke sekeliling. Pikirannya mulai membayangkan hal yang tidak tidak. Bukan. Bukan membayangkan tentang hewan buas. Tapi tentang hantu penghuni hutan.

Lantas ia pun menggelengkan kepalanya, berusaha untuk mengusir pikiran buruk itu.

****

"Ada apa Ayah memanggil kami berdua?" tanya Gun-Hak dengan sopan pada Raja Kim. Saat ini ia dan Hwan-Woong tengah menghadap Raja Kim di ruang singgasana. Tentu saja didampingi oleh kedua pelayan mereka, yaitu Seo-Ho dan Xion.

"Maksudku memanggil kalian adalah untuk membahas soal pernikahan kalian berdua," ujar Raja Kim.

Sontak Hwan-Woong menjadi gugup mendengarnya. Begitu pula dengan Gun-Hak.

"Karena beberapa alasan, aku ingin agar pernikahan kalian dipercepat."

Deg ..

Gun-Hak mendongakkan kepalanya menatap Raja Kim. "Dipercepat? Apa ada alasan khusus?" tanya Gun-Hak. Entah mengapa ada rasa yang mengganjal di hatinya saat ini.

Mungkin ... bisa dibilang Gun-Hak tak menginginkan pernikahan ini?

"Situasi politik kita cukup genting. Jadi kerajaan kita harus memperkuat pertahanan. Dan pernikahan kalian bisa berdampak baik untuk relasi dari kedua belah kerajaan Oneus dan kerajaan Dal. Itu akan memperkuat kerajaan kita," jelas Raja Kim.

Gun-Hak menelan ludah. Benar. Ini semua demi kerajaan Oneus. Suka tidak suka, Gun-Hak harus menerimanya. Dulu Gun-Hak berjanji pada diri sendiri untuk melakukan yang terbaik bagi kerajaannya.

Crown Prince •ONEUS•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang