Kepingan 29

1.2K 209 86
                                    

⚠Cerita ini murni karangan penulis tanpa ada keterkaitan dengan artis yang digunakan. Terima kasih atas seluruh dukungan terhadap cerita ini. Love you guys! Happy reading⚠

Maaf kalo ada typo😔

_______

Siang itu Hwan-Woong tengah berdiam diri balkon kamarnya. Ia tampak sibuk menulis sesuatu pada selembar kertas. Itu merupakan sebuah surat yang Hwan-Woong tulis untuk Young-Jo. Sudah dua hari ia berada di kerajaan Dal tanpa bisa bertemu Young-Jo. Hal itu membuat Hwan-Woong sangat merindukan Young-Jo hingga ia nekat menulis surat secara diam-diam.

Setelah selesai menulis surat itu, Hwan-Woong menggulungnya dan mengikatnya menggunakan tali merah kecil. Ia menyembunyikan surat itu di dalam kantung bajunya. Kemudian Hwan-Woong keluar untuk memastikan keberadaan Hwang-Ja.

"Apa kau tahu di mana kakakku sekarang?" tanya Hwan-Woong pada seorang pelayan.

"Pangeran Hwang-Ja saat ini sedang berada di ruang kerjanya."

Hwan-Woong mengangguk paham. Ini saat yang tepat untuk mengirimkan surat itu. Hwan-Woong pun memanggil orang suruhannya kemudian meminta orang itu untuk mengirim surat tersebut kepada Young-Jo.

"Kumohon sampaikan surat ini dengan baik pada Pangeran Kim Young-Jo dari kerajaan Oneus. Jangan beritahu siapa pun termasuk Pangeran Hwang-Ja. Kumohon," ujar Hwan-Woong memohon.

Orang suruhannya itu pun menurut, ia tak tega melihat wajah Hwan-Woong yang bersedih seperti itu.

Selepas kepergian orang suruhannya, Hwan-Woong berharap-harap dengan cemas. Ia berdoa semoga suratnya itu sampai ke tangan pangeran yang ia cintai di kerajaan seberang.

****

Malam harinya, Young-Jo mendapatkan sepucuk surat yang diantarkan oleh Seo-Ho.

"Pangeran, ada surat untuk Anda dari kerajaan Dal," ucap Seo-Ho begitu memasuki kamar Young-Jo.

Young-Jo menatap Seo-Ho dengan penasaran. "Kerajaan Dal? Apa itu surat pribadi?"

"Sepertinya begitu, Pangeran. Jika ini surat resmi, seharusnya sang kurir menyerahkan untuk Yang Mulia."

"Baiklah, biar kubaca." Young-Jo menerima surat itu dari Seo-Ho. "Kau boleh pergi."

"Baik, Pangeran. Jika Anda membutuhkan saya, saya ada di perpustakaan."

Young-Jo mengangguk lalu membiarkan Seo-Ho pergi. Selepas kepergian Seo-Ho, Young-Jo membuka gulungan kertas itu dan mulai membacanya.

'Teruntuk Pangeranku, Kim Young-Jo.

Kutulis surat ini karena aku sangat merindukanmu. Rasanya sangat sesak ketika aku hanya bisa memikirkanmu dan berharap akan kehadiranmu di sisiku. Aku tak pernah tahu jika merindukan seseorang rupanya begitu menyiksa batin.

Kau tahu? Aku sangat sedih ketika Hwang-Ja Hyung melarangku untuk bertemu denganmu. Bukan, bukan hanya itu. Bahkan ia melarangku untuk mencintaimu. Bagaimana bisa aku melakukannya? Aku sudah terlanjur jatuh ke dalam pelukanmu.

Bagaimana keadaanmu? Apa kau baik-baik saja? Aku minta maaf atas sikap keluargaku padamu tempo hari. Apa kau terluka? Demi apa pun aku sangat mengkhawatirkanmu. Belakangan ini aku selalu memimpikan kejadian itu kemudian terbangun dalam kondisi menangis. Kuharap kau baik-baik saja, Young-Jo. Di sini aku hidup dengan baik meskipun kesedihan dan kerinduan ini selalu melekat dalam diriku.

Crown Prince •ONEUS•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang