Kepingan 11

1.3K 215 34
                                    

⚠Cerita ini murni karangan penulis tanpa ada keterkaitan dengan artis yang digunakan. Terima kasih atas seluruh dukungan terhadap cerita ini. Love you guys! Happy reading⚠

Maaf kalo ada typo😔

_______

Hari ini Gun-Hak terlihat berbeda. Dirinya terlihat sering termenung dan semakin pendiam. Ada sesuatu yang mengganggu pikirannya sejak semalam hingga ia tak dapat tertidur dengan nyenyak. Hatinya pun kini gelisah.

.

.

.

.

Flashback

Semalam Gun-Hak tak sengaja melihat Young-Jo di kamar Hwan-Woong.

Saat itu Hwan-Woong terlelap sedangkan Young-Jo meletakkan sekuntum mawar dan sepucuk surat di atas meja. Jelas saja Gun-Hak terkejut melihatnya. Namun yang lebih membuatnya terkejut adalah ketika Young-Jo mengecup bibir Hwan-Woong yang tengah terlelap. Saat itu berbagai pikiran buruk memenuhi otak Gun-Hak. Seperti, apakah Hwan-Woong dan Young-Jo memiliki hubungan rahasia? Kenapa Young-Jo seperti itu? Dan lain sebagainya.

Untuk beberapa saat Gun-Hak diam membeku sebelum akhirnya ia bersembunyi ketika Young-Jo hendak keluar dari kamar Hwan-Woong. Gun-Hak terus bersembunyi hingga Young-Jo benar-benar pergi, tanpa ada niat untuk menyusul dan mengucapkan perpisahan pada kakaknya itu.

Setelah kepergian Young-Jo, diam-diam Gun-Hak memasuki kamar Hwan-Woong. Saat itu juga Gun-Hak langsung merampas surat dari Young-Jo lalu membacanya.

Teruntuk Pangeran Yeo Hwan-Woong,

Saat itu aku tengah berada di antara banyak orang dan tidak ada yang mengenaliku. Tiba-tiba muncul rombongan yang datang melewati pintu masuk kerajaan Oneus.

Aku penasaran, lalu mencoba menyelami kerumunan. Pasukan berkuda, tandu berisi bangsawan, dan berbagai kemewahan lain. Aku melihat semuanya.

Namun mataku tiba-tiba tertuju pada sosokmu. Ya, dirimu mengunci pandanganku. Saat itu aku tak tahu apa yang kurasakan, hatiku berdegup tak karuan.

Hingga di pertemuan kedua kita, di aula istana. Aku melihatmu dengan jelas. Saat itu aku yakin bahwa aku telah jatuh cinta padamu. Sialnya, ternyata kau adalah tunangan dari adikku.

Seharusnya akulah yang dijodohkan denganmu karena aku putra sulung Raja Kim sekaligus putra mahkota kerajaan Oneus. Tapi karena kesalahanku di masa lalu, gelar itu jatuh pada adikku.

Saat itu aku sadar. Aku bertekad untuk membenahi semuanya. Aku juga ingin berjuang untukmu, meski kedengarannya mustahil. Aku berusaha untuk berubah. Segala usaha terbaikku telah aku kerahkan.

Dan di pertemuan ketiga kita, di taman istana. Aku semakin bersemangat untuk memulai segalanya. Senyummu, tawamu, seakan memberikan dorongan besar dalam diriku.

Kau tahu, aku tak pernah bertekad untuk berubah sekeras ini.

Tapi sepertinya di mata Raja Kim, aku tak berarti apa pun selain beban. Dia terus membandingkanku dengan Gun-Hak. Seakan putranya hanya Gun-Hak saja. Saat itu aku merasa kecil. Aku merasa terlalu jauh di bawah. Dan aku merasa kau makin sulit untuk kugapai.

Aku marah, hingga akhirnya tak sengaja membuat kesalahan. Kau pasti sudah dengar, atau bahkan seluruh istana sudah tau jika Raja Kim mengusirku setelahnya.

Crown Prince •ONEUS•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang