Kepingan 17

1K 209 12
                                    

⚠Cerita ini murni karangan penulis tanpa ada keterkaitan dengan artis yang digunakan. Terima kasih atas seluruh dukungan terhadap cerita ini. Love you guys! Happy reading⚠

Maaf kalo ada typo😔

_______

Dua hari dilalui Young-Jo dengan latihan bersama Dong-Myeong. Kali ini ada Keon-Hee yang ikut menyaksikan. Iya, hanya menyaksikan saja.

"Apa kau masih merasa mual saat melakukan teleportasi?" tanya Dong-Myeong. Sehubungan dengan efek samping teknik teleportasi bagi pemula yang berupa rasa pusing dan mual. Hal itu dikarenakan teknik teleportasi memotong ruang dan waktu.

Young-Jo menggeleng. "Tidak. Kupikir aku sudah menguasai teknik itu. Lumayan kan, jadi kita tak perlu berjalan jauh saat ke kerajaan Oneus nanti."

"Wah, kau sangat cepat mempelajari sesuatu," puji Dong-Myeong.

"Jadi, kapan kita ke kerajaan?" tanya Keon-Hee.

Young-Jo beristirahat, mengambil tempat duduk di samping Keon-Hee. "Nanti sore," jawab Young-Jo. "Siang nanti kita sudah menyiapkan perbekalan. Dong-Myeong, kau jadi ikut kan?" Young-Jo menolehkan kepala ke Dong-Myeong, menunggu jawaban dari pria cantik itu.

Dong-Myeong mengangguk. "Nde, aku ikut. Lagi pula para nuna sudah mengizinkan. Uhh, aku sangat bersemangat. Sudah lama aku tidak pergi ke sebuah kerajaan!" Mata Dong-Myeong berbinar, membuat Keon-Hee dan Young-Jo terkekeh melihatnya.

"Kerajaanku—ah maksudku kerajaan Oneus sangat bagus. Rakyatnya hidup damai dan berdampingan. Istananya pun terlihat indah dengan ornamen-ornamen naga," jelas Young-Jo pada Dong-Myeong.

"Benar! Apalagi jika kau pergi ke pasarnya, banyak makanan yang enak. Nanti kubawa kalian ke kedai makananku, kuberikan kesempatan makan gratis," timpal Keon-Hee.

"Asiik!! Keon-Hee Hyung baik sekali~~"

Mereka pun menghabiskan waktu istirahat dengan berbincang-bincang sebelum akhirnya Keon-Hee dan Young-Jo kembali berlatih.

Semakin lama matahari kian berada di atas kepala, pertanda sudah memasuki tengah hari. Keon-Hee, Young-Jo, dan Dong-Myeong pun menyiapkan segala perbekalan.

Tak lupa sebelum berangkat, mereka pamit pada keempat peri hutan.

"Apa kalian akan tinggal di sana?" tanya Solar dengan raut sedih.

"Rumahku di sini, Nuna!" balas Dong-Myeong sambil tersenyum. "Tapi kalau Young-Jo Hyung ..." Dong-Myeong tak melanjutkan kalimatnya dan melirik ke arah Young-Jo.

Lalu Wheein mengelus pundak Solar. "Biarkanlah mereka tinggal di kerajaan Oneus, Eonni. Siapa yang tahu jika nantinya dewi keberuntungan berpihak pada Young-Jo? Atau mungkin Dong-Myeong akan menemukan kehidupan barunya di sana?" ujar Wheein sambil tersenyum. Tentu saja Wheein sadar jika ucapannya tersebut bukan sekedar kalimat penenang.

"Wheein benar. Kita tak bisa menyuruh mereka singgah di sini. Mereka berbeda dengan kita yang sudah ratusan tahun mendiami hutan ini," celetuk Hwasa. Byul hanya mengangguk, setuju dengan ucapan Wheein dan Hwasa.

Solar menghela napas lalu mengelus pipi Dong-Myeong. "Aku sudah menganggap Dong-Myeong seperti anakku sendiri. Aku pasti akan sangat rindu ketika kita meracik ramuan bersama. Sebentar, aku punya sesuatu untukmu." Solar melepas kalung liontin bermotif matahari yang ia kenakan, lalu memberikannya pada Dong-Myeong.

"Nah, pakai ini. Kalung ini akan sangat membantumu," ujar Solar pada Dong-Myeong. Pria cantik itu tersenyum lalu memakainya.

"Aku juga memiliki sesuatu," celetuk Byul. Ia mendekati Young-Jo. "Aku sudah cukup lama mengamatimu. Kau unik."

"Eh?" Young-Jo menampilkan raut wajah bingung.

"Aku akan memberkatimu dengan kekuatanku. Kekuatanku ini hanya bisa diberikan sepenuhnya pada orang yang pantas. Dan aku pikir kau adalah orangnya. Bukankah begitu, Wheein?" Byul menoleh pada Wheein. Wheein mengangguk, karena tentu saja ia sudah mengetahui hal tersebut. Ayolah, Wheein dapat membaca garis hidup seseorang.

"Pejamkan matamu," titah Byul pada Young-Jo. Pria di hadapannya itu pun memejamkan mata.

Byul meletakkan tangannya di atas kepala Young-Jo. Lalu sebuah cahaya kemerahan terpancar menyelimuti tubuh Young-Jo.

"Akhh!!" Young-Jo meringis saat merasakan efek terbakar di lengan kirinya. Benar saja, muncul sebuah tanda menyerupai burung gagak di sana.

Beberapa saat kemudian cahaya merah itu hilang, lalu Young-Jo membuka mata.

"Ravn."

"Apa?"

"Kau memiliki nama lain, yaitu Ravn. Itu adalah nama pilihan. Kini kau diberkati kecerdasan, kebijaksanaan, serta ketajaman insting yang dapat membuatmu melihat lebih banyak dibanding yang dilihat orang biasa."

"Terima kasih, tapi apa tadi kau bilang? Ra-rab- apa? Nama itu terdengar asing..."

"Ravn," eja Byul dengan pelan.

"Oh ... Ravn. Tidak terdengar seperti nama korea."

Byul hanya terkekeh menanggapinya. "Lalu, Hwasa dan Wheein ... apa kalian ingin memberikan sesuatu pada mereka?"

"Ah iya, aku ada!" seru Hwasa. Ia menghampiri Keon-Hee. "Sejak kau adalah seorang manusia berhati lembut serta setia kawan, aku akan memberikanmu hadiah." Hwasa menyelipkan sebuah cincin ke jemari Keon-Hee. "Nah, cincin ini akan selalu melindungimu saat dalam bahaya. Jadi kau tak perlu takut lagi."

"Omo! Terima kasih, Nuna! Cincin ini indah sekali hahaha aku sangat cocok memakainya," ujar Keon-Hee dengan riang sambil memuji diri sendiri.

Kini giliran Wheein yang berbicara. "Ah, maaf aku tak memiliki benda apa pun untuk diberikan. Tapi tolong ingat satu kata kunciku ini, apabila kalian memutuskan sesuatu namun sesaat kemudian dilanda keraguan, pilihlah keputusan pertama kalian. Ingat?"

Young-Jo, Keon-Hee, dan Dong-Myeong mengangguk serempak. Setelah saling berpelukan dengan keempat wanita itu, mereka pun memulai perjalanan mereka. Karena jarak dari rumah kayu dengan kerajaan Oneus sangat jauh, jadi mereka bertiga perlu melakukan teleportasi berkali-kali.

To Be Continued ...

Anggep aja tanda di lengan ravn tuh kek gini. Iya, tato gitu. Tapi zaman dulu mana kenal istilah tato kan. Jadinya kutulis 'tanda' aja wkwkwk maaf aku perfeksionis emg klo bikin cerita😭

 Jadinya kutulis 'tanda' aja wkwkwk maaf aku perfeksionis emg klo bikin cerita😭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Note :

Oh iya, sorry ya cerita kali ini pendek. Pegel aku dri siang sampe malem bikin tugas abistuh lnjutin ff. Emg bener-bener Mon(ster)day😭
Ini aku gamau nunda update krn takut idenya kelelep trus ilang wkwk.

Besok pagi atau nanti aku lanjutin setengahnya episode ini heheh.

Spoiler dikit : bentar lagi ada konflik+muncul kapal baru🥺

Bisa tebak gak siapa kapal barunya? Hahahaha😝

Crown Prince •ONEUS•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang