Kepingan 33

1.2K 206 56
                                    

⚠Cerita ini murni karangan penulis tanpa ada keterkaitan dengan artis yang digunakan. Terima kasih atas seluruh dukungan terhadap cerita ini. Love you guys! Happy reading⚠

Maaf kalo ada typo😔

_______


"Kau sudah siap?" tanya Young-Jo pada Dong-Myeong. Pagi itu mereka hendak memulai perjalanan ke kerajaan Dal. Sebelumnya, mereka telah meminta izin kepada Gun-Hak terlebih dahulu, tentu saja Gun-Hak mengizinkan mereka.

Dong-Myeong mengangguk menanggapi pertanyaan Young-Jo. Akhirnya mereka berdua memulai perjalanan mereka ke kerajaan Dal dengan cara berteleportasi.

Di samping itu, Gun-Hak tengah berdiam diri di balkon kamarnya sembari menyesap teh hangat. Meski wajahnya terlihat tenang, sebetulnya pikiran Gun-Hak tengah berkecamuk kala itu.

Tiba-tiba saja Xion menghampiri Gun-Hak lalu duduk di samping suaminya itu. "Tumben sekali kau duduk sendirian di sini?" tanya Xion pada Gun-Hak.

Gun-Hak tersenyum. Tangannya sedikit menarik lengan Xion lalu mengecup kening Xion. "Ya, sepertinya aku butuh udara pagi untuk menyegarkan pikiran."

"Ada apa? Kau memikirkan sesuatu?"

"Ini soal hubungan kerajaan kita dengan kerajaan Dal. Tampaknya Raja Yeo sangat marah hingga perjanjian antar dua kerajaan dibatalkan. Kerajaan Dal memiliki peran yang cukup penting bagi kerajaan kita ditambah lagi persahabatan antar kerajaan Oneus dan kerajaan Dal telah terjalin sangat lama."

Xion mengangguk pelan, paham akan ucapan Gun-Hak. Ada rasa bersalah di dalam hatinya. Bagaimana pun semua ini ada kaitannya dengan Xion. Kalau saja Gun-Hak dan Xion tidak saling jatuh cinta, mungkin saat ini kerajaan Oneus telah dipimpin oleh Gun-Hak beserta Hwan-Woong.

Xion tampak berpikir sebentar sebelum akhirnya angkat bicara. "Apa tidak sebaiknya kita mengirim surat perdamaian kepada kerajaan Dal? Kurasa ini keputusan yang paling tepat. Bagaimana pun ini salah kita ..." jelas Xion.

Sontak Gun-Hak terdiam menatap Xion, berusaha untuk mempertimbangkan ucapan Xion barusan. Sedetik kemudian ia menghela napas.

"Kau benar. Baiklah, aku akan memikirkannya kembali. Terima kasih, Sayang."

****

Beberapa jam berlalu. Dong-Myeong dan Young-Jo hampir sampai di gerbang masuk kerajaan Dal. Butuh sekitar satu kali teleportasi lagi sebelum akhirnya mereka sampai di gerbang masuk utama kerajaan Dal.

Kini mereka telah berdiri tak jauh dari gerbang masuk kerajaan Dal. Tanpa Young-Jo duga, rupanya banyak penjaga yang berada di gerbang masuk tersebut. Bahkan bisa dibilang bahwa penjagaan di gerbang utama ini sangatlah ketat. Para pedagang maupun orang lain yang hendak masuk ke kerajaan harus dicek terlebih dahulu.

"Dong-Myeong, sepertinya kita harus berteleportasi ke dalam kerajaan Dal. Kita tak mungkin melewati para penjaga tersebut," ujar Young-Jo pada Dong-Myeong.

"Tapi jika kita berteleportasi ke dalam, kita akan muncul di mana? Kita bahkan tidak mengetahui titik aman di kerajaan ini. Bagaimana jika ada yang melihat kita dan itu menimbulkan keributan?" sanggah Dong-Myeong, membuat keduanya terdiam sejenak.

Setelah beberapa detik, akhirnya Young-Jo menghela napasnya. "Baiklah, mau tidak mau kita harus melewati gerbang tersebut. Semoga saja penyamaran kita tidak terbongkar."

****

Di sisi lain, Hwan-Woong dan Hwang-Ja tengah berlatih memanah bersama di dalam istana. Hal itu memang sudah sering mereka lakukan sedari kecil. Biasanya mereka akan berlatih memanah dua kali dalam seminggu. Namun dikarenakan akhir-akhir ini Hwang-Ja tengah sibuk dengan urusan kerajaan, alhasil mereka tidak sempat menghabiskan waktu untuk berlatih bersama.

Crown Prince •ONEUS•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang