Kepingan 17.5

1.1K 209 43
                                    

⚠Cerita ini murni karangan penulis tanpa ada keterkaitan dengan artis yang digunakan. Terima kasih atas seluruh dukungan terhadap cerita ini. Love you guys! Happy reading⚠

Maaf kalo ada typo😔

_______

Tok ... tok ... tok

Xion membuka pintu kamarnya. Di depan sana Seo-Ho berdiri lalu mngulurkan tangannya secara sembunyi-sembunyi.

"Cepat ambil ini," ujarnya menyerahkan sepucuk gulungan kertas kecil.

Tanpa mengulur waktu, Xion menerima kertas tersebut. "Terima kasih," ucap Xion dengan pelan.

Seo-Ho mengangguk lalu berjalan meninggalkan Xion. Sedangkan Xion masuk ke kamarnya. Duduk di pinggir kasur dan membuka surat itu.

Senyuman terpatri di bibir Xion diikuti semburat merah di pipinya ketika membaca isi surat itu. Surat itu berasal dari Gun-Hak. Dua hari belakangan Xion dan Gun-Hak saling berkomunikasi lewat surat.

"Aku merindukanmu ..." bisik Xion sambil menatap surat itu. Tiba-tiba saja pintunya diketuk kembali. Ia pun menggulung surat kecil tersebut dan menggenggamnya, lalu melihat siapa gerangan yang datang.

Rupanya seorang pengawal yang berdiri di depan kamarnya. "Permisi, Tuan Xion. Pangeran Hwan-Woong memanggil Anda."

"Oh baiklah, terima kasih." Xion memasukkan surat itu ke dalam sakunya, lalu pergi menghampiri Hwan-Woong.

***

Kini Young-Jo, Keon-Hee, dan Dong-Myeong hampir sampai di depan gerbang kerajaan Oneus. Young-Jo menggenggam tangan Keon-Hee agar bisa melakukan teleportasi bersama pria jangkung tersebut.

"Ugh, tunggu sebentar. Beri jeda. R-rasanya mual sekali," keluh Keon-Hee sambil memegang perutnya. Ini memang efek samping dari teleportasi. Ditambah Keon-Hee tak menguasai teknik ini, membuat efek samping tersebut sangat terasa.

"Hyung baik-baik saja?" tanya Dong-Myeong yang baru muncul beberapa detik kemudian.

Keon-Hee mengangguk kecil. "Hanya perlu waktu agar terbiasa," jawabnya.

"Satu kali teleportasi lagi, kita akan sampai di kerajaan Oneus. Tahanlah, Keon-Hee," timpal Young-Jo yang dibalas anggukan oleh sahabatnya itu.

Tak lama kemudian mereka melanjutkan teleportasi. Kini mereka sampai di depan gerbang kerajaan Oneus.

"Ayo," ajak Keon-Hee untuk masuk ke kerajaan. Meskipun kepalanya sedikit pusing.

Sesampainya di kerajaan, mata Dong-Myeong berbinar melihat keramaian masyarakat di depannya yang sibuk dengan urusan masing-masing. "Sudah lama sekali aku tidak bertemu dengan manusia lain ... uh aku gugup," gumam Dong-Myeong sambil mencengkram lengan baju Young-Jo.

Young-Jo tersenyum menenangkan Dong-Myeong. Mereka bertiga pun berjalan ke kedai Keon-Hee.

"Nah, ini dia kedai makananku~~" ucap Keon-Hee menunjukkan kedainya.

Mereka pun masuk ke dalamnya, lebih tepatnya ke tempat Keon-Hee tinggal. Setelah menata barang bawaan, Keon-Hee berkata pada kedua temannya, "Emm ... teman-teman, hari ini kita beli makanan saja. Aku belum mempersiapkan apa pun di kedaiku. Bagaimana kalau sekarang kita pergi memilih makanan? Dong-Myeong, ayo ikut aku, kau pasti suka melihat pasar di sini."

Dong-Myeong langsung mengangguk antusias dan berdiri di samping Keon-Hee. Sedangkan Young-Jo mengambil sapu tangan jingganya. "Sementara kalian pergi ke pasar, kupikir aku akan pergi ke istana untuk mengembalikan ini," ujar Young-Jo.

Crown Prince •ONEUS•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang