Kepingan 22

1.4K 227 48
                                    

⚠Cerita ini murni karangan penulis tanpa ada keterkaitan dengan artis yang digunakan. Terima kasih atas seluruh dukungan terhadap cerita ini. Love you guys! Happy reading⚠

Maaf kalo ada typo😔

_______

Xion berjalan bersama dua pengawal yang membawanya menuju tempat rahasia Gun-Hak, yaitu di sebuah rumah tua yang cukup jauh dari pemukiman warga.

"Aish sebenarnya kapan kita sampai?" rengek Xion.

"Itu, rumah tua yang di sana," jawab salah satu pengawal tersebut. Sontak mata Xion berbinar. Tanpa basa-basi, ia berlari ke rumah tua itu, tidak mempedulikan dua pengawal yang ia tinggal.

***

"Aish sebenarnya kapan kita sampai?"

Young-Jo mengerutkan keningnya ketika mendengar suara seseorang secara samar. Matanya pun menerawang dan mendapati kehadiran Xion serta dua pengawal yang tak jauh dari tempat mereka berada.

Hwan-Woong mengangkat kepalanya. "Aku seperti mendengar sesuatu. Apa kau mendengarnya juga?" tanya Hwan-Woong sambil menatap Young-Jo.

Young-Jo menggeleng, mencoba berbohong agar tak membuat suasana kacau. Bagaimana pun sepertinya Hwan-Woong masih marah terhadap Xion. Young-Jo menggeser posisi mereka agar lebih tersembunyi.

"Benarkah? Tapi aku mendengar suara seseorang yang cukup familiar," bantah Hwan-Woong.

Tiba-tiba saja Mata Young-Jo melihat sosok Xion yang berlari ke rumah tua. Reflek ia kembali memeluk Hwan-Woong  agar Hwan-Woong tidak menoleh pada Xion di seberang sana.

Namun sayangnya Hwan-Woong mendengar derap langkah kaki Xion yang tengah berlari. Ia penasaran dan hendak menoleh. Sesaat sebelum Hwan-Woong menoleh, tanpa aba-aba Young-Jo meraih pipi Hwan-Woong dan mencium bibir Hwan-Woong.

Hwan-Woong membulatkan matanya. Bukan hanya terkejut, Hwan-Woong sangat sangat terkejut!

Young-Jo hanya menempelkan bibirnya pada bibir Hwan-Woong tanpa melumatnya. Setelah dirasa keadaan aman, ia pun melepaskannya.

Sedangkan Hwan-Woong ... ia masih membeku dan menatap Young-Jo dengan tak percaya. Ia hanya bisa mengedipkan matanya dan berusaha mencerna peristiwa yang baru saja terjadi.

"Maaf ... a-aku tidak bisa menahan diri," ujar Young-Jo beralasan, meskipun tidak sepenuhnya salah.

Hwan-Woong mengangguk kaku. Pipinya memerah dan matanya mengedar ke sana ke mari. Jantungnya pun tak luput berdegup kencang.

Young-Jo yang melihat reaksi itu dengan susah payah menahan dirinya.  Hwan-Woong benar-benar terlihat menggemaskan saat salah tingkah. Dan yah ... Young-Jo tetaplah Young-Jo.

'Persetan, aku tidak bisa menahannya.' batin Young-Jo.

"Pangeran Hwan-Woong," panggil Young-Jo. Hwan-Woong mengangkat kepalanya untuk menatap Young-Jo. Belum sempat Hwan-Woong berbicara, Young-Jo sudah memeluk pinggang Hwan-Woong kemudian mencium bibirnya.

Lagi-lagi Hwan-Woong kembali terkejut. Belum sempat debaran jantungnya reda, kini jantungnya kembali berdebar lebih cepat.

Crown Prince •ONEUS•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang