29. Patah

148 3 0
                                    

"pantes ya belakangan kakak sering marah-marah gak jelas sama aku!" ucap Ayla ketika Mark baru keluar dari kamarnya.

Mark menyernyit. "maksud kamu ?"

"ada hubungan apalagi kakak sama Hyewon!?" gadis itu bangkit dari duduknya lalu berkacak pinggang didepan Mark.

"kamu kenapa sih ?"

Ayla yang sempat merekam ucapan Hyewon tadi membuka rekaman suara tersebut. Mata Mark membulat. "kok kamu sekarang gak sopan sih ha!?"

"kalau bukan Hyewon aku gak bakal angkat kak"

"aku jelasin, Hyewon sakit, aku cuma mau bantu dia semangat hidup lagi ay. Aku gak tega"

"gak tega sama dia tapi kakak tega main dibelakang aku gitu!?" ucap Ayla sedikit membentak. Mark berdecak.

"terus apa bedanya kamu sama Hyunjin ha!?" balas Mark tak kalah sengit.

"kamu pikir aku gak tau, kamu belakangan sering banget ya jalan sama Hyunjin" lanjut Mark kemudian melipat kedua lengannya didadanya.

"asal kamu tau, Hyunjin itu adik Minhyun Ayla" ucap Mark lalu mengalihkan pandangan keluar apartemennya.

"terus ? I can speak wow gitu ? emangnya kalau dia adiknya Minhyun dia sama kayak abangnya gitu ? belum tentu Mark ?"

"bahkan semua temen-temen kamu bilang kalau kamu tuh-"

"gak usah bawa Hyunjin bisa ?" sela Ayla

"kakak kok jadi posesif sih ? gak usah bawa orang lain deh dalam hubungan kita" lanjut Ayla dengan nada yang mulai meninggi

"karena aku sayang sama kamu Ayla" balasnya sambil menatap mata gadis didepannya dengan lekat. Bukan pertemuan rindu seperti ini yang ia inginkan.

"sayang ? Hyewon manggil kakak sayang tuh"

Mata Ayla mulai memanas, ia sangat ingin menangis. Bukan ini yang ia inginkan dari kepulangan Mark.

Mark kembali menatap Ayla, ia benar-benar geram dengan Ayla.

"Ayo putus!" ucap Ayla yang akhirnya mengambil keputusan berat. Mark sedikit shock.

"aku udah berusaha positif thinking sama kakak, tapi ternyata Somi benar" lirihnya dengan suara bergetar. Mark terdiam, ya Somi benar, ia memang pernah jalan dengan Hyewon. Itupun ketika pertemuan pertama dan hanya sekali.

"kenapa diam ? Somi bener ?" lanjut Ayla lagi

"3 tahun kamu sia-siain gitu aja ?" giliran Mark yang melirih, Ayla menatap Mark. Sepertinya 3 tahun berharga mereka memang harus berakhir.

"tapi kalau itu mau kamu ayo!"

"aku capek jauh-jauh dari Kanada taunya kamu gini, kalau memang udah gak bisa saling percaya, aku siap putus Jung"

"aku pulang!" Ayla meraih handphone dan tasnya diatas sofa.

"aku anter!"

"gak perlu kak" ucap Ayla dengan nada yang masih bergetar, Mark menatap netra gadis itu lekat.

Apa memang semuanya harus berakhir ?

Ketika hendak melangkah keluar apartemen, Ayla mendadak menghentikan langkahnya.

"makasih buat semuanya, maaf kalau aku banyak salah sama kakak, aku pulang dulu kakak" ucapnya membelakangi Mark, air matanya jatuh dengan perlahan membasahi pipinya.

"makasih Ayla, aku sayang kamu, hati-hati dijalan" Sayang katanya ?

Sayang kok mendua.


Ayla akhirnya benar-benar keluar dari unit milik Mark. Ia menarik nafas dalam kemudian menghembuskannya kembali, ditatapnya pintu unit apartemen itu. airmata turun begitu saja tanpa ijin

Tempat yang menjadi saksi bisu kisah ia dan Mark dimulai, berjalan dan berakhir. Sepertinya ia memang harus meninggalkan dan melupakan semua Cinta yang pernah ada.
.

.

.
Tbc

After Meet You [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang