21. Sidang

151 4 0
                                    

"Ay"

"iya"

"besok aku sidang, aku deg-degan sayang" Mark yang semua duduk dikursi meja makan mendekati dan memeluk Ayla yang sedang memasak dari belakang.

Ayla yang kebetulan sudah selesai memasak membalikkan badan lalu melingkarkan lengannya dileher Mark. "Kakak pasti bisa, aku yakin"

Mark tersenyum, ia mengeratkan pelukan dan mengikis jarak antara mereka. "kayaknya aku tau deh gimana biar gak deg-degan" Mark mengeluarkan smirk kecilnya.

Ayla yang melihat smirk Mark langsung melepas lingkaran tangannya di leher Mark. "gak usah macem-macem! Kakak mau mesum kan ?"

"eh nggak sayang enggak"

"halah! Kakak pikir aku gak tau, kakak tuh mesum banget"

"aku kan mesumnya sopan dan elegan sayang" balas Mark lalu membenamkan kepalanya dileher Ayla dan membuat Ayla menggeliat kecil.

"ih, kan kakak sendiri yang bilang semua cowok tu mesum, apalagi kakak" bodoamat, itulah Mark. Ia malah menghujani Ayla dengan ciuman-ciuman kecil diwajah gadisnya.

***

"ay" Ayla menoleh. "aku deg-degan" ucapnya dengan nada manja.

Ayla terkekeh, sedang deg-degan bisa-bisanya Mark bertingkah manja didepannya. "Kakak bisa, Doa dulu gih"

Mark mengikuti perintah Ayla, ia menenangkan dirinya lalu mulai berdoa demi kelancarannya sidangnya kali ini.

Tak lama kemudian, nama Mark dipanggil. Saatnya bertempur Mark Lee.

Ayla terus memainkan kunci mobilnya, dari pagi hingga mendekati jam 12 ia masih tidak bisa tenang menunggu Mark.

Hari ini Mark menjalani sidang skripisi, bukannya meragukan kemampuan Mark, hanya saja terlihat Menteri Keuangan ikut berada didalam bersama Dosen Mark.

"tenang dikit napa ? Mark mah pasti bisa" tegur Haechan yang ikut dengan Ayla menemani Mark sidang skripsi. Tidak hanya Haechan, ada Chenle dan Gita ikut disitu. "gimana mau tenang ? lo liat pengujinya ada ibu Sri Mulyani , kalau gue jadi Mark udah pingsan duluan chan".

"lebay" cibir Gita. Ayla mendecih.

"chan, sekarang jam berapa ?" tanya Ayla pada Haechan. Pria itu melirik jam tangan miliknya sekilas.

"Jamilah kurang seksi" Ayla yang semula tidak tenang mendadak memasang ekspresi datar

Klek

Pintu ruang sidang fakultas ekonomi terbuka, menampakkan Mark yang keluar dengan wajah datar. Ayla langsung mendekati Mark. "gimana ?" tanyanya, Mark masih dengan ekspresi datarnya memeluk Ayla tanpa mengatakan apapun.

"gapapa, mungkin belum saatnya" Ayla mengelus punggung Mark lembut.

"aku lulus sayang" Mark melepas pelukannya Ayla setelah mengatakan hal itu. wajahnya yang awalnya datar langsung berubah sumringah.

Ayla tersenyum lebar, "selamat sayang"

"gue juga bilang apa, lo yang lebaynya kebangetan Ay" cibir Haechan.

"ya udah mana yang lain, gue traktir lo pada makan"

"GAASSKEUUNN!!"
.

.

.
Tbc

After Meet You [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang