6. Hamil ?

330 15 0
                                    

Seminggu lagi, seluruh siswa kelas 12 diseluruh Indonesia akan menghadapi Ujian Nasional. Inilah akhir dari segala akhir selama menempuh pendidikan 12 tahun. Dan masa yang indah selama 3 tahun pun akan berakhir.

Hari ini, Ayla dan yang lainnya akan belajar kelompok dirumah Chenle. Jika biasa hanya mereka berenam, maka kali ini Jeno mengikuti mereka, ya pastinya karena Gita, siapa lagi ?

"mamiiii, Lucas pulang" teriak Lucas, abangnya Chenle yang membuat mereka bertujuh langsung menoleh kearah pintu.

Lucas tidak sendiri, ia bersama Mark. Mata Mark dan Ayla bertemu. Oke, Ayla kembali deg-degan dengan kedatangan Mark yang langsung mengambil posisi duduk diatas sofa dibelakang Ayla karena mereka bertujuh melantai.

"gue ke atas dulu" ucap Lucas pada Mark dan dijawab dengan anggukan oleh Mark.

"aduh deg-degan gue" sindir Haechan membuka suara saat melihat Ayla sedang misuh-misuh karena membelakangi Mark. Ayla yang merasa tersindir melirik Haechan tajam.

Mark tersenyum menanggapi ledekan Haechan pada Ayla. Jeno yang pekaan mulai penasaran dengan apa yang terjadi.

"lo pacaran sama bang Mark ay ?" Tanya Jeno yang sukses membuat Ayla dan Mark menoleh padanya.

"enggak"

"belum"

Mark dan Ayla menjawab pertanyaan Haechan bersamaan dengan jawaban yang berbeda.

"loh ay kita kan-" Mark mulai menggoda Ayla.

"dih udah ay ay an aja lo" potong Lucas yang baru turun dari tangga dengan mencibir Mark karena panggilan Mark pada Ayla. "namanya Ayla" ketus Mark.

"gue tau markonah!"

Suasana kembali sunyi, mereka sudah dengan masing-masing dengan kegiatannya. Ketujuh remaja itu dengan buku-buku, sementara Mark dan Lucas dengan Ps mereka. Sesekali tangan Mark mengelus pucuk kepala Ayla, ia diam tak merespon, toh ia nyaman dengan elusan Mark.

Pada dasarnya, Ayla sebagai perempuan normal juga tidak akan menolak kalau dapat pacar atau suami bahkan jodoh modelan Mark yang sekarang. Ganteng, lembut, tidak kasar dengan perempuan, pokoknya banget-banget lah.

Drtt Drtt

Hp Ayla berdering, menampakan nama Jihan dalam panggilan tersebut. "Jihan ?" Tanya Ayla pada dirinya sendiri. Jeno langsung melirik Ayla.

"angkat ay, speaker kan, belakangan Jaemin diem terus ay" perintah Jeno. Ayla mengusap layar hpnya untuk menjawab panggilan Jihan. Ia meletakan hpnya diatas meja.

Semua menghentikan aktifitas mereka. Dasar kepo.

"halo, kenapa han ?" Tanya Ayla

"ada yang perlu gue omongin sama lo"

"apa ? ngomong aja"

"jauhi Jaemin" Ayla menyatukan alisnya, bukankah ia sudah menjauhi Jaemin dari dulu.

"udah dari kemarin-kemarin kali" jawab Ayla malas.

"gue hamil" semua syok, terutama Ayla

"te-terus ?" Tanya Ayla ragu

"ini anak Jaemin ay" Ayla mendadak lemas, bagaimana mungkin ?

"kenapa diem ?" Tanya Jihan, Ayla mulai menitikan air matanya.

"lo apain nana sampai dia bisa hamilin lo ha ?" suara Ayla mulai meninggi. Semua mendekat, Mark turun dari sofa dan mulai mendekati Ayla.

"gue sama Jaemin ngelakuin ini atas dasar saling suka, gak usah nyalahin gue, sekarang Jaemin milik gue seutuhnya" final Jihan lalu akhirnya menutup telpon.

Ayla menunduk dan mulai menitikan airmatanya, bukan soal Jaemin sudah menjadi milik Jihan, tapi bagaimana mungkin sahabatnya itu bisa melakukan hal yang dosa itu.

"Nanaaa.." lirih Ayla, Gita dan Ocha mendekati Ayla dan memeluknya.

"bangsat" umpat Jeno, "aaahh jae" Jeno mengusap wajahnya kasar. Ia bingung apa yang ada dipikiran Jaemin sehingga hal itu bisa terjadi.

"aahhh Jaemin begoo!" Jisung ikutan frustasi, ia memang tidak dekat dengan Jaemin, namun mereka sudah berteman dari kecil.

"hahh dasar Jihan gatel" umpat Haechan. Ketika semua mengumpati Jaemin, hanya ia yang mengumpati Jihan.

Mark melirik Gita dan Ocha, menginstruksikan kedua gadis itu untuk pergi dengan maksud menggantikan mereka berdua didekat Ayla.

Ia mendekati Ayla, menarik kepala Ayla dan menyandarkannya pada bahunya. Ia mengusap pucuk kepala Ayla lembut. "everything alright ok ?" bisik Mark ditelinga Ayla.

"andai gue gak nyindir-nyindir, nana gak bakal jauh dari gue, nana bakal terus dalam pengawasan gue dan dia gak bakal ngelakuin hal itu" ucapnya disela-sela tangisnya yang mereda.

"itu yang buat jadi gini ay, seharusnya lo ngomong baik-baik sama Jaemin. Hebatnya Jaemin gak pernah membesarkan hal ini dan dia gak pernah nyindir lo balik. Lo pernah gak sih mikiran perasaan dia kalau lo sindir ? engga kan ?" Gita sedikit membentak Ayla, sejujurnya Gita sedikit kesal dengan kelakuan Ayla yang selalu menyindir Jaemin selama ini. "udah git" tenang Jeno pada Gita.

"ay" Ayla menoleh pada Gita, "maaf gue kasar" Ayla tersenyum pada sahabatnya itu. menandakan bahwa memang semua baik-baik saja.

"najis bucin lo bertujuh bocah" cibir Lucas dan dihadiahi tatapan tajam dari ketujuh remaja SMA itu, "iya bucin, gue maksudnya" kicep kan lo.
.

.

.
Tbc

After Meet You [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang