41. I Do

172 7 0
                                    


"yes I will"

Tiga hari setelah kejadian melamar dirumah sakit, Mark sudah diijinkan untuk pulang. Dan pertunangan Ayla dan Mark akan diadakan seminggu lagi.

Ya, Mark tidak mau kehilangan Ayla lagi, begitupun Ayla.

"kita mau kemana ?" tanya Ayla pada Mark yang sedang menyetir. Sebenarnya Ayla memintanya untuk tidak berkendara dulu, tapi Mark tetaplah Mark, dia sungguh keras kepala.

"nanti juga tau" jawab Mark seadanya, "kayak anak perawan aja, kode-kodean" cibir Ayla. Mark terkekeh kecil.

"ketempat favorit kita lah sayang, tempat kisah kita dimulai, berjalan, berakhir dan dimulai lagi" Ayla berdeham, jawaban itu cukup baginya untuk mengetahui kemana mereka akan perg.

"terakhir aku kesini kapan ya ?" tanya Ayla pada dirinya sendiri, namun Mark masih bisa mendengar pertanyaannya itu. "pas Hyunjin meninggal"

Antara pernyataan dan pertanyaan, Ayla menganguk samar. Raut wajahnya berubah sedikit sendu. Mark yang menyadari perubahan raut wajah Ayla segera memeluknya. "maaf, aku gak maksud buka luka lama"

"it's okay, akunya aja yang baperan"

"eh, tolong ambilkan baju kaos aku dong dikamar aku bentar, aku gerah" perintah Mark. Ayla mendelik, "ini kan rumah kamu, kok nyuruh aku sih ?"

"istri harus nurut sama suami" balas Mark

"baru calon kak"

"ya udah, aku tidur lagi aja biar kamu nangis-nangis minta aku bangun" jawab Mark santai. Ayla berdecak lalu melangkah menuju kamar Mark.

Klek

Ia membuka pintu dan,

Ia membuka pintu dan,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kak ?"

"gimana ? maaf ya gak romantis" ucap Mark sambil memeluk gadis itu dari belakang. Ayla menggeleng pelan. "no, I like it a lot"

Mark tersenyum tipis. Ia memutar gadis yang masih dalam dekapannya, sang gadis membalas senyuman Mark lalu mengalungkan lengannya di leher Mark. Lelaki itu agak menunduk agar bisa bertatapan langsung dengan bola mata amber bersinar milik gadis dalam dekapannya.

Tangan sebelah Mark menarik tangan Ayla untuk digenggamnya, ia menatap punggung tangan dan wajah gadis itu bergantian, masih dengan senyumannya. Hingga akhirnya lelaki itu memutuskan untuk mendekatkan wajahnya pada si gadis, membiarkan keduanya beradu nafas dengan si gadis yang memejamkan mata.

Reflek, Ayla membuka matanya dan agak tersentak saat sesuatu yang hangat menempel dipunggung tangannya.

Mark baru saja mengecup tangannya, tersenyum penuh arti kemudian menarik kepala Ayla agar terbenam di dadanya. Memeluknya erat tanpa celah diantara mereka.

"makasih"

"buat ?"

"kuat, meskipun aku selalu nyakitin kamu" ia mengusap rambut Ayla perlahan dan lembut. "engga, akunya yang egois"

Hening kemudian, keduanya menikmati waktu untuk saling merekat. Menyalurkan perasaan rindu yang tidak dapat terucap secara lisan melalui tindakan. Memejamkan mata, hanyut dalam debaran berirama senada yang meracuni pikiran masing.

Mark kemudian meregangkan pelukannya lalu menarik Ayla agak duduk dipangkuannya dan menyamankan posisi mereka. Sebelah tangan Mark berada dipinggang Ayla dan sebelahnya menahan dagu si gadis agar netra amber itu hanya terfokus padanya.

"aku kangen ay, kamu pahamkan ?"

Ayla tersenyum tipis lalu menganguk dan mengalungkan kedua lengannya pada leher lelaki itu, bahkan ia pun rindu dengan apa yang dimaksud lelaki itu.

Perlahan, Mark memiringkan wajahnya, kembali memangkas habis jarak diantara mereka. Perlahan pula Ayla memejamkan mata.

"ay" bisik Mark disela ciuman mereka.

Ayla membuka matanya, betapa terkejutnya Ayla ketika melihat Mark mengeluarkan sebuah kotak cincin, Mark membuka kotak tersebut tepat didepan Ayla.

"kamu mau kan nikah sama aku ?"

"bukannya kemarin aku udah jawab iya ?"

Mark berdecak, "ya kali aku ngelamar kamu dirumah sakit" ucapnya sambil bertingkah manja. Ayla terkekeh lalu menangkup pipi Mark. "udah tua, inget umur"

"ya makanya aku pengen cepet nikahin kamu Jung"

Mark meletakkan kotak cincin tersebut disebelahnya, meraih kedua tangan Ayla yang menganggur didepannya, lalu menciumi punggung tangan Ayla secara bergantian.

"marry me Jung, I will change you into Lee"

"Kak..?" Ayla melirih pelan, lelaki itu tersenyum lalu memeluk Ayla erat.

"aku sayang kamu, aku cinta kamu. Marriage, you're my wife, the mother of our children, the person I always see when I wake up in the morning. And where I share the joys and sorrows"

"I love you" finalnya.

"I love you too". Mark melepas pelukannya kemudian mengambil cincin dari kotak cincin yang sudah ia siapkan. "so ?"

"I do"
.

.

.
Tbc

After Meet You [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang