35. Nikahan

183 6 0
                                    

"gilaakk mantep, ini pasti selera bang Doy, gak mungkin selera Ocha" celetuk Felix tiba-tiba ketika sampai ditempat resepsi Ocha dan Doyoung.

"hooh, pasti nih, selera Ocha mahh" tambah Haechan dengan ekspresi seolah menjelek-jelekan selera Ocha

"jadi pengen nikah" gumam Felix.

"sok-sokan mau nikah, calon aja gak punya" celetuk Gita pada Felix. "tau deh yang bulan depan tunangan" cibirnya.

"sirik lo" cibir Jeno balik

"lo berempat bisa diem gak sih ? buat malu tau gak ?" tanya Hyunjin pada Haechan dan Felix yang sedari tadi secara tidak langsung menyebutkan bahwa selera Ocha jelek.

Ayla yang dari tadi berada diantara mereka berlima hanya tersenyum. Haechan dan Felix ada benarnya soal dekorasi. Hanya saja mereka terlalu hiperbola menanggapinya. Ia datang ke pernikahan Ocha sendirian, sementara Hyunjin, Felix dan Haechan bertemu mereka didepan hotel tempat resepsi. Jeno dan Gita ? mereka baru aja ikut bergabung ketika sudah didalam.

Ayla bisa melihat ada Mark tak jauh dari mereka. Ada Lucas, Woojin, dan Jihoon bersama Mark. Mereka berdua sempat beradu tatap sebentar lalu Mark tersenyum pada Ayla.

"Ochaaaaa" teriak Ayla kecil pada Ocha ketika berada didepan pengantin. Ia menyalami lalu memeluk sahabatnya yang hari ini melepas masa lajangnya. "selamat ya, jadi istri yang baik buat bang Doy" ucapnya sambil masih memeluk Ocha, kemudian melepas pelukannya. "semoga Tuhan selalu memberkati lo berdua" finalnya. "Amin"

Kemudian Ayla beralih pada Doyoung, "selamat ya bang, jangan lupa kasi gue keponakan yang lucu" ledeknya, Ia tidak sungkan meledek Doyoung, karena sudah terbiasa dengan laki-laki itu dari dulu.

"dihhh, lo tuh ya- eh btw cepetan nyusul yaa" ledek Doyoung balik yang mendapat balasan sebuah senyuman masam dari Ayla.

"Ay" baru saja sudah selesai menyalami pengantin, Haechan langsung mendekati Ayla. "apaan ?"

"nyanyi yuk!" ajak Haechan. Langkah Ayla terhenti. "apa lagu favorit lo sama Mark ?" tanya Haechan tiba-tiba.

"kenapa tiba-tiba kesitu sih ?"

Haechan mendengus, "gue tau lo sayang banget sama bang Mark ay- ayolah 2 lagu doang". Ayla menatap sahabatnya itu kemudian menganguk.

"selamat malam semuanya" sapa Haechan dengan pedenya pada semua tamu undangan. "saya dan sahabat saya akan menyanyikan lagu buat pengantin baru malam ini" lanjutnya.

"selamat menikmati" timpal Ayla.

Musik mulai mengalun, Mark yang awalnya asik melihat Ayla tiba-tiba terfokus pada alunan musik yang sangat tidak asing ditelinganya.

Untuk mengatakan
selamanya kita akan bersama
melewati segala
yang dapat pisahkan kita berdua...

Selamanya kita akan bersama
tak kan ada keraguan
kini dan nanti
selamanya...

Nafas Mark tercekat, ia sangat mengenali lagu ini. Bahkan Ayla menyanyikan part yang selalu menjadi miliknya ketika bermain gitar dan bernyanyi bersama Mark

Suara yang sedikit bergetar semakin membuat hati Mark teriris.

"udah mau pulang ?" tanya Hyunjin pada Ayla, yang ditanya menggeleng, "nanti ah jin, mau liat pelemperan bunga" jawabnya.

"kamu mau nikah ?" bisik Hyunjin sambil tersenyum jahil, Ayla langsung mendelik. "enggak! Aku cuma kepo siapa yang dapat" jawabnya yang mendapat rangkulan dipundak dari Hyunjin.

"nanti mau ikut ah"

"ngapain jin ?"

"biar dapet, siapa tau kita berdua yang nikah selanjutnya ?" katakan pada Ayla bahwa wajahnya merona malam ini.

Pelemparan bunga dimulai, saat MC hendak berbicara, Haechan berlari menuju keatas panggung mendatangi MC tersebut. "Mas, saya aja yang bawa acaranya oke ?" ucap Haechan dengan tidak malunya. Kemudian Ia benar-benar mengambil alih acara pelemparan bunga.

"Ayo silahkan, yang punya pacar silahkan maju, yang jomblo juga silahkan maju siapa tau dapat Doi" kata Haechan mengajak seluruh tamu-tamu muda untuk mengikuti pelemparan bunga.

Ayla berdiam diri disamping tak jauh dari Mark, ia tak ingin mengikuti pelemparan bunga. Akan menjadi beban baginya jika ia mendapatkan bunga tersebut.

"gak ikut lo ?" Ayla menoleh pada suara yang memanggil dirinya. Ternyata Jeno sudah berada disampingnya sekarang.

"enggak, malas gue, jadi beban kalau dapat jen" jawab Ayla yang mendapat kekehan dari Jeno.

"pengantin sudah siap ?" tanya Haechan pada mempelai. Kedua mempelai menganguk.

"okah, SIAP YAA! 1..."

"2..."

"3! LEMPAAAARR!" semua pasang mata melekat ada buket bunga yang dilempar, menerka kemana bunga tersebut akan jatuh.

"Eh!"

"HWAAAA! AYLA YANG DAPET BUNGANYA!" teriak Haechan. Benar, tangan Ayla yang reflekan yang mendapat bunga tersebut. Ayla membulatkan tidak percaya karena bunga tersebut sekarang berada ditanganya.

"WHAT?"

"eh anjir! Mau nikah sama siapa lo ha!?" tanya Jeno yang masih setengah shock karena bunga itu mendarat ditangan Ayla.

"Oke, kita sudah mendapat jawabannya. Jung Ayla lah yang akan menikah selanjutnya" Ayla langsung menoleh pada Haechan yang mengatakan hal seperti itu.

"neng Ayla siap Nikah ? nikahnya sama Doi apa sama Mantan ?" tanya Haechan mencoba mencairkan suasana. Namun agaknya suasana itu canggung bagi Ayla.

Jeno yang menyadari suasana itu tak lagi nyaman bagi Ayla, ia mengkode Gita untuk membawa Ayla keluar dari tempat resepsi.

***

"muka Ayla masam cuk" celetuk Woojin. Mark langsung menoleh pada Woojin.

"beban buat dia itu mah" sahut Jihoon. "kok beban ?" tanya Mark, Jihoon melirik Mark dan tersenyum aneh pada lelaki itu. "semenjak putus dari lo dia gak pernah ngomongin soal cowok lagi, bukan gak mau, dia Cuma trauma" Mark masih diam mendengar penjelasan Jihoon.

"kalau lo mikir dia sama Hyunjin pacaran, lo salah Mark. Ayla sama Hyunjin pyur memang saling sayang..." Mark melotot. Ayla sayang sama Hyunjin ? gak bisa dibiarin ini mah.

"Hyunjin sama Ayla gak bisa sama-sama"

"why ?" baru saja Mark membuka mulut. Lucas sudah lebih dulu ngegas.

"ntar lo tau sendiri Mark"
.

.

.
Tbc

After Meet You [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang