18. Birthday Kiss

237 8 0
                                    

Warning⚠



Mark mengerjapkan matanya berkali-kali, sungguh hari yang melelahkan baginya. Entah mengapa dosen dan teman-temannya mendadak mengesalkan hari ini. Bahkan Jihoon yang biasanya selalu friendly pun mendadak rese, belum lagi Lucas dan Woojin yang tiba-tiba marah tidak jelas padanya. ditambah Ayla yang dari kemarin tidak menghubunginya sama sekali. Entah apa kah dosanya sehingga harinya mendadak suram.



"lagi ada masalah lo ?" tanya Doyoung pada Mark yang baru saja menghempaskan tubuhnya di sofa apartemen Doyoung. "menurut lo ?"

Doyoung mendecih, "kayak anak SMA puber banget lo sial pake kode-kodean segala!" ia berjalan menuju dapur, tak lama kemudian datang lagi dan duduk disamping Mark.

"cerita aja Mark" tawar Doyoung. Mark menghela nafas kasar lalu mulai menceritakan masalahnya hari ini. Dan apa respon Doyoung ?

'lo lebay hari ini Mark'





Mark menatap layar handphonenya, ia masih menunggu. "ini anak kemana sih ?" tanyanya pada dirinya sendiri. Tidak ada satupun notifikasi chat dari Ayla hari ini.

Mark memasuki gedung apartemen dengan langkah lesu. Harinya sungguh melelahkan hari ini. Jika biasa ia curhat dengan Doyoung semua akan terasa plong, entah mengapa hari ini Doyoung lebih menyebalkan. Untung saja Doyoung mengijinkannya mandi, jika tidak fix Doyoung kerasukan pacarnya yang sangat menyebalkan dimata Mark.

"eh kok gelap anjiirr?" Mark memasuki apartemennya, ia bingung mengapa apartemennya mendadak jadi gelap.

Ia mulai meraba-raba langkahnya, mencari stop kontak lampu ruang tamu. Naas ia tak menemukannya.

"Mark!" panggil seseorang. "HANTUU SIAAALLL!!!" jerit Mark tiba-tiba.

"Mark, ini aku" Mark mencoba menenangkan perasaannya, ia seperti mengenal suara seseorang yang memanggilnya. "siapa sih ?" geramnya.

Tiba-tiba, sebuah lilin diatas sebuah kue menyala, bersamaan dengan itu. balon huruf yang didekor ala ulang tahun dengan lampu tumblr bertuliskan nama Mark pun menyala. Menampakan dengan jelas siap yang berbicara pada Mark.

"Hai ?" sapa seseorang itu. Mark cuma cengo, "Ayla ?"

Orang itu adalah Ayla, ia tersenyum pada Mark. Manis, benar-benar Manis. "Happy Birthday" ucapnya masih setia ditempatnya. Mark masih mencari-cari stop kontak untuk menghidupkan lampu, dan ia menemukannya.

Ia menghidupkan lampu lalu menatap Ayla dengan tatapan yang susah diartikan

Bersamaan dengan hidupnya lampu diruang tamu, Ayla beranjak dari tempat duduknya lalu memeluk Mark. "Ma-maaf"

Mark membalas pelukan Ayla dan mengelus pinggangnya lembut, "kamu gak perlu ngelawan rasa takut kamu demi aku".

Mark tau kalau Ayla ingin memberikannya kejutan yang romantis, tapi tidak begini caranya. Bukan dengan membuatnya takut sendirian dalam gelap dan menunggu Mark. Bagaimana jika malam ini Mark tidak kembali ke apartemen.

Mark melepas pelukannya lalu menatap Ayla lekat dan menangkup pipi sang gadis. "Makasih kejutannya sayang, aku speechless tau pas liat kamu dalam gelap. Aku harap lain kali kamu gak ngelakuin hal itu lagi, aku takut"

Lalu Mark mencium kening Ayla singkat.

"Kak?" cicit Ayla pelan. "gak usah ngerasa bersalah sama aku, aku paham sayang" Mark kembali memeluk Ayla.

Mark kembali melepas pelukannya lalu menarik Ayla menuju sofa dan menjatuhkan gadis itu dipangkuannya.

Ayla tersentak, ia tau kemana arah perlakuan Mark jika posisi mereka sudah seperti ini. Agaknya ia harus menahan malunya untuk kali ini

"aku ada kado buat kakak"

"apa ?"

Ayla menempelkan keningnya pada kening Mark, membuat Mark sedikit terkejut dengan perlakuan Ayla. Tangan Ayla kemudian menarik dagu Mark perlahan. Ia membuka sedikit bibirnya seolah memberi Mark ruang lebih dan Mark tak akan melewatkan kesempatan itu. Ia menarik tubuh Ayla dan mulai memperdalam ciuman itu. melumat bibir Ayla nan lembut.

Ayla yang memulai permainan itu terhanyut dalam balasan yang diberikan Mark, ia kemudian melingkarkan tangannya dileher Mark. Karena kedua mata Ayla terpejam rapat. Tangan Mark berpindah mengelus lembut pinggang sang gadis, menyamankan gadisnya untuk menikmati ciuman tanpa nafsu dari pria itu.

Namun, sudah kodratnya manusia untuk bernafas. Tangan sebelah Ayla berpindah ke dada Mark dan mencengkram kaos yang pria itu kenakan.

Mark pun menyadarinya ia perlu bernafas. Kemudian, ia melepaskan ciuman itu. menjauhkan sedikit wajahnya, dan melihat wajah putih Ayla yang kini sudah berwarna merah tomat.

"makasih kadonya sayang, muka kamu merah tuh" goda Mark pada Ayla.

Ayla mendengus, "kakak jago banget sial! Kayak cer-"

Cup

Mark kembali mengecup bibir Ayla singkat, "heh mulut!" peringatnya pada Ayla. "iya maaf"

"Kakak gak niat tiup lilin sama potong kuenya, aku belinya pake duit lho bukan pake daun" Agaknya kegiatan mereka barusan membuat mereka lupa dengan kue ulang tahun sama sekali belum disentuh.

"ah iya" Ayla bangkit dari pangkuan Mark lalu mengambil pisau untuk memotong kue tersebut.

"sebelum ditiup wish dulu" Ayla mengangkat kuenya dihadapan Mark. Sang pria pun mengatup keduanya tanganya lalu memejamkan matanya.

'aku mau gadis didepan aku ini. Jadi orang yang terakhir, orang yang ada baik disuka maupun duka, untung dan malang. Boleh yaa Tuhan. Amin'

Mark membuka matanya lalu meniup lilinnya dan menatap Ayla lekat. "thank you for coming to my life, you are the best part".
.

.

.
Tbc

After Meet You [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang