[18] SESAK

862 47 5
                                    

Mulmed di atas bisa diputar, ya, manteman❤

Aura memainkan jari-jemari tangannya bosan, menatap Delon yang hanya diam membisu. Aura menatap ke sekeliling lantas kembali menatap Delon dengan memanyun sebal. Vany sudah meninggalkan dirinya dan Delon beberapa menit yang lalu dengan berucap lirih seperti, "Selamat kencan."

Aish, kencan apanya?

"Delon marah sama Aura?" Delon meilirik sekilas.

"Gak."

"Delon sebal sama Aura?" Delon terdiam beberapa saat lantas menghembuskan napasnya pelan.

"Gak."

"Delon sayang gak sama Aura?" Delon yang hendak menjawab 'Gak' seperti biasa hanya terhenti di kerongkongan. Ia sontak menoleh tajam dan hanya dibalas ringisan kecil oleh gadis di hadapannya.

"Delon jangan dekat sama Vanesa, ya? Aura gak suka. Gak suka jika Delon terlalu dekat sama cewek lain." Delon mengernyitkan dahi. Ini Aura cemburu? Atau apa?

"Delon jangan berubah, ya?" Delon menatap manik hitam Aura dengan lekat. Mata itu yang akan selalu Delon rindukan dengan tatapan sendu dan polosnya. Bibir itu yang akan selalu Delon rindukan dengan senyum dan manyunan sebalnya. Dan Delon akan selalu merindukan semua tentang Aura. Sungguh.

"Istirahat saja." Aura menggeleng, bibirnya terus memanyun sebal.

"Nyanyikan satu lagu dulu buat Aura." Delon terdiam beberapa saat lantas mengangguk setuju membuat Aura tersenyum sumringah. Aura mengganti posisinya menjadi telentang, menatap wajah datar Delon.

Kau ....
Diam-diam aku jatuh cinta kepadamu
Ku ....
Bosan sudah 'ku menyimpan rasa kepadamu
Tapi tak mampu kuberkata di depanmu

Tanpa iringan gitar maupun alat musik lainnya, Delon menyanyikan lagu "Menyimpan Rasa" dengan menatap Aura yang mulai terkantuk. Delon tersenyum tipis, ingin rasanya ia menghabiskan waktu hari ini bersama gadis di hadapannya.

Aku tak mudah mencintai, tak mudah bilang cinta
Tapi mengapa kini denganmu aku jatuh cinta
Tuhan tolong dengarkanku beri aku dia
Tapi jika belum jodoh aku bisa apa

Delon menghembuskan napas yang begitu berat, mengusap wajahnya kasar. Dengan cepat ia bangkit berdiri, mendorong pintu UKS dengan kasar. Sepasang mata tajamnya berubah sendu, rongga dadanya dipenuhi sesak yang amat mendalam.

"Lo tahu, Ra? Menyakiti lo adalah larangan terbesar dalam hidup gue. Gak pernah ada niat satu pun dalam kamus hidup. Tapi, kali ini gue berhasil kembali melanggarnya. Lagi, lagi, dan lagi."

"Menjauhlah. Karena gue sama sekali gak pantas buat lo. Bahkan mencintai lo pun rasanya gak berhak, Ra. Pergilah. Sejauh mungkin, demi kebaikan lo. Sorry for everything."

Delon menghentikan langkahnya di toilet, napasnya sedikit memburu. Pukulannya yang cukup keras di tembok toilet berhasil menimbulkan bunyi berdentum.

"Argh!" teriaknya sembari mengacak rambutnya kasar.

***

Aura merebahkan tubuhnya di atas ranjang, memeluk boneka beruang yang berhasil ia dapatkan dalam permainan bola di Pasar Malam. Ah, saking senangnya Aura mendapatkan boneka itu, ia bahkan sampai memberi nama Pinky. Sesuai dengan bonekanya yang berwarna pink.

[✅] WITH YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang