"Tawamu yang sederhana saja mampu memikat semua orang."
"Aura!!!"
Aura yang tengah berjalan di koridor sontak memejamkan mata dan menutup kedua telinganya karena kaget. Aura jadi malu, tanpa sadar menjadi pusat perhatian walau sejenak. Dengan segera ia berbalik, menatap seorang gadis yang tengah berlari-lari kecil menghampirinya.
"Ish! Jangan teriak!" seru Aura mengingatkan.
Gadis itu mengangguk.
Vanely Aurency, gadis berambut sebahu yang kerap kali dipanggil Vany oleh dirinya itu telah menjadi teman sekelasnya sejak kelas sepuluh.
"Sorry. Lo mau ke kantin, kan?"
Aura melirik sekilas.
"Iya."
"Bareng." Vany tersenyum, merangkul bahu Aura. Lantas keduanya serentak menuju kantin untuk memulihkan kembali tenaganya.
Aura mengembuskan napas, mengaduk mie ayamnya tanpa minat, sedangkan Vany di hadapannya sudah memakan setengah porsi siomay di piringnya. Benar-benar kelaparan, pikirnya.
Aura mulai memakan mie ayamnya. Rasanya tetap lezat seperti biasanya, tapi tidak dengan dirinya. Aura kembali mengembuskan napas, dari semalam gadis pemberi Le Mineral kepada Delon itu selalu terngiang di pikirannya. Benar-benar mengganggu konsentrasinya.
"Van?" panggilnya sembari mengaduk mie ayamnya kembali.
"Hm."
"Van?" panggilnya lagi.
"Hm."
Aura mengembuskan napas, kembali memakan mie ayamnya dengan rasa bercampur sebal. Aura kembali menatap Vany.
"Vany?" panggilnya untuk ketiga kalinya. Jika masih dijawab dengan deheman, Aura pastikan Vany tidak akan mendapatkan contekan Fisika lagi darinya.
"Iya?" Vany menatap Aura setelah memasukkan siomay ke dalam mulutnya. "Mau tanya apa?"
"Kamu tahu nggak, sih, cewek yang lagi dekat sama Delon?"
Vany menyanggah dagu dengan kedua tangannya, mulai berpikir. Dia kembali mencomot siomay dari piringnya lalu menatap Aura.
"Bukannya cewek yang dekat sama Delon banyak, ya?"
Aura menggeleng.
"Bukan gitu, Van. Menurut Aura, cewek ini agak berbeda. Jika Delon biasanya menolak beberapa pemberian cewek yang berusaha mendekatinya, Delon kemarin justru menerimanya."
"Oh, iya? Siapa?" Vany mencomot siomay dari piringnya. Lantas meraih segelas es teh manis di meja dan menyesapnya.
"Kalau gue tahu, gue nggak akan tanya." Aura menunduk kecewa, memakan mie ayamnya tanpa minat.
Brak!!!
Uhuk ... uhuk.
Vany sontak tersedak meminum es tehnya dan Aura sontak menjatuhkan garpu dari tangannya karena kaget.
![](https://img.wattpad.com/cover/194839311-288-k837412.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[✅] WITH YOU
Teen Fiction[NEW VERSION || COMPLETED] [SCHOOL | FRIENDZONE] Rate: (13+) Kepada kamu. Seseorang yang berhasil membuatku jatuh terlalu dalam. Menyisakan ruang sesak yang perlahan menggerogoti jiwa dan raga. Bagaimana aku sebodoh itu? Mencintaimu yang justru sika...