"Cemburumu itu lucu, Delon."
Aura mendongak, menatap papan kayu yang tergantung di atas pintu. Ruang BK. Aura meneguk ludahnya kasar. Mampus! Sejarah barumu telah terukir hari ini!
"Permisi, Pak. Saya membawa dua siswa yang terlambat datang ke sekolah." Pak Yudhi selaku guru BK sontak mengalihkan perhatiannya dari majalah yang dibacanya.
Pak Yudhi menatap sejenak.
"Perintahkan mereka untuk mengelilingi lapangan lima kali!"
"Siap!"
***
"Lo kuat?" tanya Delon ketika berada di lapangan. Bersiap untuk menjalankan hukuman. Aura yang selesai mengikat tali sepatunya sontak berdiri, menyelipkan beberapa helai rambutnya ke belakang telinga.
"Kuat, kok. Aura tadi pagi makan Biskuat," sahut Aura asal.
"Apa hubungannya, Bego?!" Delon kembali menjitak dahi Aura dengan keras membuat gadis bersurai legam itu melotot tajam.
"Kalau Aura makan Biskuat nanti Aura akan kuat buat lari keliling lapangan lima kali. Kalau nggak kuat? Gampang, kok, tinggal minta gendong sama kamu." Aura cengengesan, mengerlingkan sebelah matanya.
"Ogah gendong lo yang bau petai."
"Ish! Ngawur!"
Aura mencubit pinggang Delon dengan keras lalu mulai beranjak dari tempatnya berdiri. Delon tersentak, hampir saja menjerit karena kaget.
"Curang lo!" teriaknya kesal.
Aura berbalik, menjulurkan lidahnya mengejek. Lantas berlari menyusuri tepi lapangan. Delon berdecak, dengan segera menyusul.
Aura dan Delon yang telah selesai menjalankan hukumannya sontak duduk di tepi lapangan dengan deru napas yang masih memburu.
"Kak, ini minuman buat Kakak." Seorang gadis berkepang dua menyodorkan sebotol air minum dengan tersenyum manis. Delon menggeleng, menolaknya. Gadis berkepang dua itu menunduk kecewa, menarik kembali uluran tangannya.
"Buat lo, Baby." Savina Adista, gadis berponi tipis dari tetangga kelasnya itu menyodorkan sebotol jus jeruk jika Aura tak salah menebak. Delon kembali menggeleng, menolak.
Aura yang melihatnya menepuk dahi. Apa mereka tidak berinisiatif untuk memberikan kepada dirinya? Daripada harus ditolak melulu oleh Delon.
Kali ini, sebotol Le Mineral berukuran sedang tersodor ke hadapan Delon membuat cowok berponi yang masih dengan peluh keringat itu sontak mendongak, mendapati seorang gadis yang tersenyum manis padanya.
"Gue bawain minum buat lo." Aura mencebik, palingan juga ditolak lagi seperti dua gadis sebelumnya.
"Thanks." Aura mengerjapkan matanya tak percaya. Ia mengucek matanya berkali-kali kalau dirinya tak salah lihat. What? Delon menerimanya? Apa bedanya minuman itu, heh?
"Gue pergi dulu." Gadis itu beranjak pergi, tetapi Aura masih menatap punggung gadis itu dengan lekat. Aura lupa, kalau Le Mineral itu ada manis-manisnya. Oh, sama seperti gadis itu?
"Delon," rajuk Aura sembari mengguncang lengan Delon.
"Apa?" sahutnya sembari meneguk kembali minumannya.
"Minta minumnya."
"Enggak." Aura jadi badmood sendiri, melempar kerikil yang ada di tepi lapangan. Delon yang melihatnya menahan senyum.
Aura sedang memanyun sebal ketika sesuatu yang dingin menyentuh pipinya. "Ish! Nyebel--"
Aura menghentikan umpatannya saat sadar bahwa Aldilah yang di hadapannya, bukan Delon. Aldi menyodorkan sebotol minuman dingin, dan Aura langsung saja menerimanya dengan senang hati.
"Makasih, Kak." Aldi mengangguk, raut wajahnya tak sedatar saat menginterupsinya tadi. Tampak lebih ramah dan murah senyum.
Aura tersenyum, hendak membuka tutup botol tetapi gerakannya kalah cepat dengan tarikan Delon yang merebut paksa botol tersebut dan membuangnya ke tong sampah terdekat.
"Sakit, Delon!" Delon menarik paksa Aura dengan kasar.
Aldi yang melihatnya hanya menghembuskan napas, Delon memang seperti itu. Possesive.
Delon menghentikan langkahnya di kantin dan melirik Aura untuk duduk ke bangku kosong di hadapannya.
Aura menurut, hampir saja menangis karena sakitnya tarikan Delon yang amat kuat.
"Maaf." Delon menyodorkan sebotol Le Mineral yang baru saja dibelinya. Dia melirik pada lengan Aura yang memerah.
"Kalau lukanya dicium sembuh nggak?"
Aura sontak mendongak.
"Hah?"
***
Uwu, update lagi, nih! Tapi, kok, pada siders, ya🙈
Gapapa, kok. Aku bakalan tetap update. Kali ini tanpa tebak-tebakan😚
KAMU SEDANG MEMBACA
[✅] WITH YOU
Ficção Adolescente[NEW VERSION || COMPLETED] [SCHOOL | FRIENDZONE] Rate: (13+) Kepada kamu. Seseorang yang berhasil membuatku jatuh terlalu dalam. Menyisakan ruang sesak yang perlahan menggerogoti jiwa dan raga. Bagaimana aku sebodoh itu? Mencintaimu yang justru sika...