Padet

1.5K 33 0
                                    

"Argh...."

"Apasih nyet, lo teriak-teriak mulu dah."

"Arghhh.., gue pusing, pusing banget pokoknya."

"Pusing ngerjain tugas kampus, apa pusing bayar duit kampus pake apa?"

"Yaa dua-duanya..."

"Bayar pake daon gih."

"Ya kalo pakek daon bisa dari dulu gue bayarnya."

"Ya lo sih, sok-sokan pake ambil S2."

"Yakan gue niat coba-coba, lo juga sama kating tuh yg sopan dikit!"

"Kating-kating apaan lo!"

"Tuhkan gk sopan emang lo tuh."

"Lagian kita tuh temenan sejak jaman apasih, kok lo tetep bego aja kagak ada perubahan."

"Sialan lo! Udah ah gue mau motokopi dulu"

"WOI.., GW PUNYA IDE! CARI SUGAR DADDY GIH!!"

'Sinting!' gumanya sambil melangkah lebih cepat.




















🔃🔃🔃🔃🔃🔃🔃🔃🔃🔃

"Ini ada apa sih pak, kok perasaan gk jalan-jalan dari tadi?"

"Gak tau mas, saya rasa sih memang lampu merah tapi kok ya endak jalan-jalan."

Lelaki jakung di jok belakang itu pun mengusap kasar wajahnya. Benar-benar hari yang melelahkan.

Ia menolehkan kepalanya pada jendela, melihat beberapa pengendara motor dengan raut kesal bercampur capek. Entahlah, intinya yang dirasakan mereka dan dirinya sama, yang membedakan adalah mereka terpapar teriknya matahari sedang dia terpapar segarnya angin ac.

Matanya tertuju pada perempuan berkrudung hitam entahlah matanya seolah bergerak sesuai hati.

"Pak, saya turun disini saja, Bapak tetap kerumah menunggu saya sampai ya Pak, setelah itu kita langsung menuju hotel Srikandi untuk rapat."

"Tap–"

"Gakpapa Pak, saya berhenti disini saja." Pria jakung itu pun turun menghampiri wanita berkerudung hitam yang ia lihat sedari tadi.
"Mbak saya–"




============TBC=========

SONshineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang