Hari ini rasanya Kasturi capek banget, rasa-rasanya pingin langsung goleran di lantai kampus aja. Tapi dia masi cukup waras buat gak ngelakuin hal memalukan itu, jatuh entar martabatnya depan cogan lewat, kan ga baik. Sebenernya tadi pagi Kasturi udah ga mood ngampus tapi, doi paham kelas hari ini sangatlah wajib didatangi karena dosennya tuh jarang mau ngajar langsung "wuft.." cape banget deh ga bo'ong.
Loli yang denger dengusan didepannya pun mengarahkan matanya pada si empu "napa lo?"
"Ga papa." Loli mengedikan bahunya lalu berdiri dari bangku taman.
"Lo mau langsung kekelas?" tanya Kasturi.
Loli merengangkan badannya sambil menguap lalu berkacak pinggang menggerakkan badan kekanan dan kekiri udah persis mak-mak kompleks olahraga pagi. "Ga"
"Temenin gue ke toilet klo gitu"
"Skuy." Kasturi narik Loli.
"Eh, ish ogep lo.. Gue masi peregangan nih."
"Lo lama beuh."
"Iya iya tas gue ketinggalan elah, lepas dulu"
"Lola cepetan woi jan mainin hp dulu"
Kasturi dan Loli berjalan beriringan menuju toilet terdekat sesekali Kasturi mengedarkan matanya ke sekeliling.
Toilet dibuka menampilkan keadaan kosong Kasturi langsung berjalan kearah wastafel dan membasuh wajahnya mengharap penat yang ia rasakan menghilang.
"Ko gue jadi kelebet spipit yah"
"Ya sana, jadi orang ko ribet" jawab Kasturi setelah puas membasuh muka.
Kasturi mencium bau-bau tak sedap.
"Lol?"Tidak ada satuan.
Duk!!
Damn, bunyi apa tuh.
"Loli?"
Ga di jawab.
"Lolii woi!"
KLEK..
"Apasi.." Loli keluar dan langsung membasuh tangannya di wastafel.
Kasturi menilai Loli dari atas sampe bawah kali-kali ajakan melayang ato nggak.. Kasturi menengok ke arah kaca di depan Loli ada pantulan ko aman:*
Mengelus dadanya Kasturi berbalik berniat mengambil tissue lagi.
"Lola lo bau anyir ga si?"
... "
" Lol? Orang tanya tu dijawab"
.. "
" Loli ish" Kasturi berbalik ia melihat Loli melotot ke arah ya.
Jan kerasukan plis"Knp gue?"
"Lo bocor Kas, mana banyak lagi" heboh Loli.
Kasturi yang ngeliat Loli heboh jadi panik sendiri. "HAH masa? Lo boong yah?"
"Liat kaca noh"
Kasturi jinjit "aish.. Kampret emang! gue ga bawa roti lagi" gumamnya. "Lo bawa ga?"
"Baw– eh enggak ding"
"Hah wuft.." helahan yang kasar. Benar-benar ia benci situasi kayak gini.
"Lagian ya kalo pun lo pakek ya tetep keliatan tau, ga ngaruh"
"Iya juga, terus gue harus gimana?" suaranya terdengar kesal, cape, bergetar, pasrah, putus asa.
KAMU SEDANG MEMBACA
SONshine
Short StoryKasturi kira ia hanya akan menghadapi suami dalam sekenario pernikahannya, tapi nyatanya apa? ia malah terikat oleh anak tirinya yang seumuran dengan Kasturi. Sopankah takdir menggiringnya bak hysteria? Dalah, tunjukkan Kasturi dimana arah kamera m...