penyebab

176 13 0
                                    


"Hah, hah, hah..sumpah lari sana-sini capek juga, Bab" keluh Samuel dengan kedua tangan menopang tubuhnya pada meja.

Kasturi mendongak k earah Samuel yang masih setia berdiri."Bab, bab, bab lu kira gue tai"

"Hoohlah" jawabnya seadanya lalu memilih duduk di depan Kasturi.

Udah gak bisa berkata-kata Kasturi tuh. Akhirnya, ia memilih melemparkan tissue bekas keringat kearah Samuel. "Najong bat lu jadi betina, gak ada jaim-jaimnya dihadapan orang ganteng" Samuel mengambil tissue dengan kedua jarinya keliatan jijik banget melemparkannya asal.

"Tcuih..gantengan pantat panci emak gue." Cibir Kasturi.

"Udahlah, pembantu!, beliin gue minum"

"Siapa?" Kasturi mencari sesosok yang di panggil pembantu.

Muel menatap Kasturi datar "Elo-lah siapa lagi Sumiarti"

Kasturi melotot, "heh Sumiarti nama nenek gua, digentayangin mampus lo"

"Eh amit-amit dah.., di sembur cengkeh bau kodok yang ada"

"Nyumpahin lo!"

"Ck! gue seret, lo minum gk?"

"Oh ya dungs" jawab tegas Kasturi, punya temen sugih tuh dimanfaatkan. "Muel sekalian batagor yahh" ujarnya menaikkan intonasi suaranya biar orang yang diporotin denger.

🔃🔃🔃🔃🔃🔃🔃

"Kas lo paham materinya pak Gugus gak?" Tanya mbak Naomi disebelahnya.

"Hmm, enggak." Sendok yang tadinya mau masuk mulut pun tertunda.

"Loh, lo gak tau? Aish..dasar lulusan cumlaude." Heran Naomi tuh, ada anak modelan kek gini, Naomi jadi iray.

"Yang penting cumlaude" Memasukkan batagornya dan mengunyahnya dengan nikmad.

"Hilih sombonk, tuker otak aja yuk."

"Biaya oprasi mahal mbak"

Glup....

Glup....

Gak ada anggun-anggunnya emang jadi Kasturi tuh minum aja suaranya kedengeran radius 1 km ck!

"Lagian nih mbak, gua tadi diganguin Nida mulu."

Tatapan mata mbak Naomi pun berpindah pada Nida didepannya.

"Dasar kura-kura berbisa lo!, orang lo sendiri yang ngelamun, dari kemaren ngajak ribut gue mulu lo!"

"Wuoh..sans donk say. Pms ya lo" terkanya.

"Say, say, say Sayiton maksud lo!, lagian kagak usah sok mau jadi cenayang deh lo."

Duh duh pusing Kasturi Nyi Roro Kidul mulai ngoceh "Da, baksonya pak Zumar masi ada tuh beli gih."

Nida yang menyeruput es jeruknya seketika mendongak "Apa!?, Lo bayarin yah," sewot Nida.

"Ya, udah sono lu," ujarnya berniat ngusir biar gak nyerocos aje tu mulut.
"Di bayarin Muel" lanjutnya dengan suara lirih. Sedangkan Nida sudah berjalan riang-gembira menuju kios pak Zumar.

Samuel yang lagi makan dengan hikmad-hikmadnya "Hah, apa?"

"Enggak ko gk papa. Eh gimana mbak tadi pak Gugus?" Usahanya mengalihkan topik biar Samuel gk penasaran.

Naomi yang melihat keusilan temannya hanya bisa menggelengkan kepala.

"Ga, gak jadi lagian gak guna juga minta bantuan klo lo-nya gak dengerin"

"Huwek bau tikus njir" Samuel sama mbak Naomi saling tatap.

"KASTURI SINTING..LU KIRA KAMPUS PUNYA NENEK MOYANG LU" 

"Hehehe yamaap parfum gue keluarnya suka ga ijin mbkk" ujarnya dengan cengiran lima centinya.













==========TBC==========

SONshineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang