Cahaya dari ventilasi yang menusuk matanya membuat kepalanya sedikit nyeri, Kasturi mencoba membuka matanya perlahan.
Matanya terbuka. Namun, ia masih enggan untuk mendudukan badannya. Bunyi detikan jam mengalihkan atensinya yang sebelumnya mengarah pada jendela yang tertutup tirai hitam legam.
Jam menunjukkan pukul 14.04, segera Kasturi mendudukan dirinya sambil menyandar pada dashboard kasur. Ia pikir dirinya bangun sekitar jam sebelas ga taunya sampe jam dua belas lewat.
Kasturi menyibak selimut yang membungkusnya dan berjalan menuju kamar mandi guna membasuh muka, menyegarkan mata.
Menuju dapur Kasturi memilih untuk mencari makanan. Namun, nihil tak ada makanan yang bisa ia makan bahkan cemilanpun tak ada. Padahal seingatnya ada beberapa camilan di dalam kulkas kemarin.
Ia berjalan sempoyongan ke arah ruang tv berada. Ia menjatuhkan dirinya tepat diatas sofa, setelah puas dengan gaya telentangnya kini Kasturi menekuk kakinya dan memeluknya erat, ia menegelamkan kepalanya di sana.
Seminggu di sini masih asing banget. Kasturi ga tau harus mulai darimana, bener-bener ga tau, tiba-tiba aja punya suami dan punya anak seumuran. Kasturi masi syok untuk beberapa hari belakangan.
Bagaimana cara membangun keluarga yang ideal? Keluarga yang ideal itu apa? Beberapa pertanyaan muncul dikepalanya, Kasturi menegakan badannya lalu berjalan menuju kamar guna mencari handphone ia akan mencari beberapa pertanyaan tersebut di google.
Beberapa situs keluar, jawabanpun beragam, Kasturi mencoba membuka situs yang paling atas.
Keluarga bahagia dengan 6 cara:
1. Rencanakan usia ideal pernikahan (Wanita = 21 tahun & Pria = 25 tahun).
2. Bina hubungan dengan pasangan, keluarga lain, dan kelompok sosial.
3. Rencanakan jumlah anak.
4. Atur jarak kelahiran anak dengan kontrasepsi.
5. Berhenti melahirkan di usia 35 tahun agar dapat merawat dengan optimal.
6. Rawat dan asuh anak usia balita dengan optimal.
cr; BkkbN
Kepala Kasturi keluar asap, udah ngebul ni kayaknya, gila aja ga ada sama sekali harapan, bahkan ga ada yang bisa Kasturi lakukan dengan melihat situs ini.
Kasturi merebahkan dirinya di sofa, meraih remot untuk menyalakan televisi di depannya agar tak begitu sepi. Niat rebahan untuk mencari ketenangan, tapi apa, kepala yang tambah nyeri yang Kasturi dapat , ia memejamkan matanya, tak terasa Kasturi kembali ke alam bawah sadarnya.
"CALIXTO!" suara barinton dengan nada bicara yang naik seoktaf. Segera membuat Kasturi menegakan tubuhnya menjadi duduk.
Kasturi paling membenci suara bentakan yang dilayangkan saat ia tidur, membuatnya teringat kejadian tak mengenakkan itu lagi. Kepala Kasturi menengok kesana-kemari mencoba membaca keadaan.
Plak..
Sebuah tamparan mengenai pipi Calixto. Kasturi yang melihat adegan Bapak dan anak di depannya mematung tak tau harus berbuat apa.
"Stop!" Kasturi berteriak begitu nyaring, bahkan kalimat akhirnya sampai hilang, kerongkongannya butuh air. Ia berjalan mendekat, menahan nyeri yang menyerang kepalanya.
Kasturi berdiri disamping Calixto, ia mendongak menatap lawan bicaranya, "ga bisa ya dibicarakan baik-baik?" tanya Kasturi dengan suara seraknya. Menghentikan tinju yang mengarah pada Calixto.
"Bukan urusan anda! Saya bisa merawat anak saya!"
Jleb..
Jantung Kasturi melencos. Ia memengangi dadanya yang nyeri.
![](https://img.wattpad.com/cover/216949673-288-k525331.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SONshine
ContoKasturi kira ia hanya akan menghadapi suami dalam sekenario pernikahannya, tapi nyatanya apa? ia malah terikat oleh anak tirinya yang seumuran dengan Kasturi. Sopankah takdir menggiringnya bak hysteria? Dalah, tunjukkan Kasturi dimana arah kamera m...