"Mbak saya mau minta tolong, anterin ke kompleks Melati bisa?"
"Eh?, maap nih Pak, saya bukan ojek, emang muka guwe kek kang ojek" gumamnya pelan di akir kalimat, gak dirasa si Bapak udah nongkrong cantik di jok belakang donk..
"lho pak saya ka–'
"Sudah-sudah, itu sudah hijau" peremuan itu pun mendengus kesal dan mengalah memilih bungkam dan mengantarkan si om-om tua pemaksa, dari wajahnya sih gak keliatan om-om tapi dari perawakan sama pembawaan diri itu lho keliatan tua, padahal kalo diliat-liat ganteng juga, Eh.
"Pak–"
"Sudahlah, antarkan saja saya ke alamat tadi, tenag saja nanti saya bayar"
"It–"
"Iya mbk sesuai yang mbak minta saja"
"Allahu, Bapak!, kalo saya ngomong dengerin dulu ngapa, itu helmnya dipake! soal bayaran nanti saja, toh gue gak semiskin itu" seru perempuan itu agak menaikkan intonasi kalimatnya. Lha dari tadi di potong terus siapa yang gak kesel cobak, tapi ia juga memelankan kalimat ahkirnya dia gak sebebal itu ngomong sama orang yang lebih tua pake gue-elo. walopun udah gk sopan diawal ngebentak, hehe.
"E..iya," jawab bapaknya agak kikuk, kikuk karena sebodoh itu belum pake helm sama kikuk dibentak, bukan karena si Bapak gak pernah dibentak tapi saking lamanya dia gak pernah denger bentakkan. Orang biasanya dia yang ngebentak.
"Agak cepetan dikit ya mbak, soalnya saya sudah telat."
'om-om tuir pemaksa,' batinnya sambil mengerucutkan bibirnya, lalu ia melajukan motornya kencang meluapkan emosi, nih om-om gak tau apa klo hari ini frist day of PMSnya.
"Eh, kamu mau bunuh saya ha!"
==============TBC===========
KAMU SEDANG MEMBACA
SONshine
Short StoryKasturi kira ia hanya akan menghadapi suami dalam sekenario pernikahannya, tapi nyatanya apa? ia malah terikat oleh anak tirinya yang seumuran dengan Kasturi. Sopankah takdir menggiringnya bak hysteria? Dalah, tunjukkan Kasturi dimana arah kamera m...