Mendengar suaranya ..

1.7K 76 0
                                    

Saat ini mereka tengah berkumpul di ruang tamu .. tanpa Alisya .. ia ada di kamarnya, Marga melarangnya keluar kamar .. karena tidak diperbolehkan melihat calon suaminya dulu ..

"Ehmm .. maaf om, tante .. kedatangan saya dan keluarga saya malam ini sengaja untuk melakukan ta'aruf dengan putri om dan tante .. " to the point Dito ..

"Wahh .. wahh .. langsung main intinya saja dia .. hhahhhha .." balas Marga ..

".. mungkin dia sudah tidak sabar meminang anakmu itu .. hhaahaaa.. " ucap Ferdi sambil tertawa ..

Para istripun ikut tertawa mendengar ucapan para suaminya .. sedangkan Dito hanya dia.. tersenyum kikuk saat dipandangi oleh Marga ..

"Kami menerima ta'arufmu dengan tangan terbuka nak .. tapi apa kamu yakin mau meminang anak saya .. yang jelas-jelas kamu sendiri belum melihatnya .. " tanya Marga ..

"Saya memang belum bertemu dengannya .. tapi bapak saya berucap kalo calon istri saya wanita solehah yang sudah digariskan untuk mendampingi saya .. dan begitulah saya berniat mengajaknya ta'aruf sebagaimana ajarannya .."

"Hemm .. jawaban yang bijak .. kamu tentu paham .. jarak antara kamu mengajaknya ta'aruf hingga mengkhitbahnya hanya memakana waktu 1-3 minggu saja bukan .. karena setahu saya juga tidak baik terlalu lama .."

"Benar om .. sebelum sampai minggu ketiga saya sudah akan meminangnya .. biarkanlah orang tua saya yang mempersiapkannya .. "

"Lalu .. apa yang akan kamu lakukan disaat orangtuamu menyiapkan pernikahan ini .. ??" tanya Laura ..

"Saya akan belajar mengenalnya .. " tersenyum ramah pada Laura ..

".. Baiklah nak .. kamu bisa mendatangi tante saat kamu memerlukan info tentang calon istri kamu .. " tersenyum ramah pula

Mereka akhirnya menyelesaikan pembicaraannya dan beralih ke meja makan .. saat ini semua diam menikmati hidangan pilihan masing-masing ..

"Buk .. apa dia tidak turun untuk makan ..??" bisik Dito pada Husna ibunya..

"Emm .. maaf jeng Laura .. anak saya tadi bertanya .. " ucap Husna tiba-tiba

"Haduhh .. ibu ngapain tanya segala sih .. kan jadi maluu .. kesannya ngebet banget pengen liat .. " batinnya sambil berpura-pura makan ..

"Iya jeng .. ada apa ..??"

".. ini anak saya tanya .. apa calon istrinya tidak makan malam .. kok tidak turun kebawah ..??" tersenyum geli memandang Dito

"Hhaaahaa .. tenanglah .. calon istrimu bahkan sudah makan terlebih dahulu sebelum calon suaminya datang .. " ucap Marga terkekeh ..

Mendengar Marga mengucapkan kata calon suami , calon istri .. membuat Dito salah tingkah sendiri .. bahkan ia ditertawakan oleh semuanya saat wajahnya memerah karena godaan dari Laura yang memanggilnya calon suami ..

"Ehmm .. tantee .." ucap ragu Dito

"Panggil kami mamah dan papah nak .. kamu sudah bagian dari kami .." ramah Laura..

"Iya tan- .. eh mamah .. ehmm .. apa boleh saya berbicara dengan Alisya .."

Mendengar hal itu sontak mengagetkan semuanya .. bahkan mereka menatap Dito penuh tanya .. merasa ucapannya mengundang tanya .. ia buru-buru menjelaskannya ..

"Maksudnya .. saya akan berbicara dengannya di depan pintu saja .. "

"Oohhhh .." kompak berempat

"Ikut mamah nak .."

Laura dan Dito berhenti di kamar bertuliskan private room Alisya .. Laura menepuk pipi Dito pelan .. kemudian meninggalkannya dan bergabung dengan yang lainnya ..

Tokk .. tokk .. tokk

Mendengar ada yang mengetuk kamarnya .. Alisya menghampiri pintu kamarnya .. berdiri mematung disana ..

"Assalamualaikum .." sapa Dito ..

I AM , TA'ARUFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang